Fed Putuskan Untuk Terus Lanjutkan Program Easy Money

(Business Lounge – Business Today) – Dari dunia ekonomi, para petinggi bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve, memutuskan untuk terus melanjutkan program easy money setelah melihat kondisi iklim ekonomi yang tidak stabil serta potensi perselisihan fiskal di Washington.

Para investor terlihat menyambut baik prospek berlanjutnya program easy money itu. Harga saham naik dan Dow Jones Industrial Average ditutup pada 15676,94, naik 147,21 poin atau 0,95%. Imbal hasil obligasi negara bertenor 10 tahun, yang dalam beberapa bulan belakangan sempat naik karena mengantisipasi pemangkasan pembelian surat utang oleh Fed, merosot ke 2,701%.

Program pembelian obligasi yang juga dikenal dengan quantitative easing atau QE ini kembali diluncurkan tahun lalu. Tujuannya adalah merangsang pertumbuhan ekonomi dan ketersediaan lapangan pekerjaan, dengan menahan tingkat suku bunga serta mendorong rumah tangga dan korporasi untuk belanja dan berinvestasi. Program pembelian tersebut menyebabkan nilai sekuritas yang disimpan Fed membengkak menjadi sebesar hampir $4 triliun.

Langkah itu adalah satu dari serangkaian perubahan haluan dari para pengambil kebijakan di Washington yang mengguncang pasar dalam beberapa hari terakhir.

Pekan lalu, Presiden Amerika Serikat Barack Obama ditengarai hampir melakukan serangan militer terhadap Suriah. Namun, ia menarik keputusan di detik terakhir saat para anggota dewan legislatif lebih memilih diplomasi ketimbang kekuatan senjata.

Selain itu, mantan penasihat ekonomi Obama, Lawrence Summers, memutuskan urung maju sebagai calon gubernur Fed menyusul penolakan dari para anggota Senat liberal dari kubu Demokrat. Pada Rabu malam, seorang pejabat Gedung Putih menegaskan bahwa wakil gubernur Fed, Janet Yellen, yang mendapat dukungan dari para Senat Demokrat, kini menjadi kandidat utama.

Dalam beberapa pekan mendatang, masih ada lebih banyak lagi kemungkinan perubahan arah kebijakan. Pasalnya, Obama masih berselisih paham dengan para anggota kongres dari kubu Republik perihal legislasi anggaran pemerintah untuk tahun fiskal mendatang, yang tenggatnya jatuh pada 30 September. Selain itu, batas waktu untuk menaikkan plafon utang federal adalah pertengahan Oktober.

(Fanya Jodie/FJ-BL, WSJ)

Zefanya Jodie:  Chief HR dan Corporate Communication Officer Vibiz Consulting Group dan penulis folder Inspiration Be Your Self di web Businesslounge.co
Twitter :  @fanyajodie

 

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x