Penembakan Di Markas Angkatan Laut AS Tewaskan 12 Orang

(Business Lounge – Business Today) – Dunia Angkatan Laut Amerika Serikat sedang berdukacita. Seorang pria yang pernah dikeluarkan dari korps militer pada tahun 2010 melepaskan tembakan membabi-buta di markas Angkatan Laut Amerika Serikat di Washington DC, menewaskan sekitar 12 orang dan melukai lebih dari selusin lainnya.

Sang pelaku pun akhirnya tewas akibat tembakan polisi. Menurut pihak berwenang, tersangka penembak bernama Aaron Alexis dan berasal dari Fort Worth, Texas. Pada tahun 2010, pria tersebut dipaksa keluar dari kesatuannya setelah ditangkap terkait kasus kepemilikan senjata.

Meskipun Alexis sudah berhasil dilumpuhkan, kepolisian setempat mengatakan teror masih belum sepenuhnya berakhir. Kepala Kepolisian Washington DC, Cathy Lanier memperingatkan bahwa kemungkinan masih ada dua penembak lain berkeliaran, berdasarkan rekaman kamera pengintai. Salah satu dari dua orang itu dinyatakan bukan tersangka. Hingga berita ini diturunkan, peran orang ketiga yang terlihat di video masih belum jelas.

Meskipun Washington DC telah memperkuat tingkat keamanan kota pascaserangan teroris 2001, insiden di gedung Angkatan Laut AS, Washington Navy Yard, menunjukkan masih adanya celah keamanan bahkan di dalam fasilitas milik militer.

Patricia Ward, spesialis manajemen logistik, tengah berada di kafetaria ketika mendengar suara “dor, dor, dor” dari lantai atas, saat pelaku menembakkan senjatanya dari lantai empat ke arah sejumlah orang yang tengah menikmati kopi di atrium bawah. Sang penembak terus melakukan aksinya ketika Ward dan orang-orang berlarian ke luar gedung.

“Kami spontan mulai lari,” ujar Ward.

Setelah mengetahui peristiwa penembakan, Presiden AS, Barack Obama mengatakan, “Mereka [korban] adalah orang-orang yang bekerja melindungi kita semua. Mereka pahlawan. Mereka tahu bahaya menjalankan tugas di luar negeri. Tapi, hari ini, mereka menghadapi kekerasan yang tak terbayangkan dan tak pernah diharapkan terjadi di tanah air.” Presiden AS tersebut menjanjikan adanya penyelidikan mendalam.

Itu menjadi penembakan massal ketiga yang terjadi di AS dalam kurang dari setahun terakhir. Pada Desember 2012, seorang penembak menewaskan 20 siswa dan enam pegawai sekolah dasar di Newton, Connecticut. Pada Juli 2012, sekitar 12 orang tewas tertembak pada sebuah bioskop di Aurora, Colorado.

Identitas Alexis, 34 tahun, terungkap melalui sidik jari yang diambil dari jasadnya, demikian keterangan para pejabat.

Beberapa penyelidik curiga Alexis memakai tanda pengenal orang lain untuk memasuki pos penjagaan pertama. Kemudian, para pejabat yakin Alexis menembak mati seorang penjaga keamanan di lantai bawah saat memasuki Bangunan 197, lokasi serangan.

Para saksi mata mengatakan Alexis melepas tembakan menggunakan senapan. Menurut para pejabat, ia kemungkinan juga membawa senjata laras panjang lain serta senjata laras pendek.

(FJ/FJ/BL, WSJ)

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x