(Business Lounge – Business Today) – Situasi pembocor rahasia Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat, Edward Snowden kian terpojok dengan makin sempitnya pilihan negara yang mau memberikan perlindungan politik untuknya. Permohonan suaka ke 21 negara telah ditolak sejumlah pemerintahan negara tersebut yang meningkatkan kemungkinan baginya untuk menetap lebih lama di zona transit bandar udara Sheremetyevo di Moskow, Rusia.
Beberapa negara seperti Jerman, Polandia, India dan Brazil menolak permintaan suaka Snowden. Sementara itu, sejumlah negara lain memintanya untuk datang langsung guna menyerahkan permohonan—syarat yang menjadi masalah bagi Snowden karena ia tak memiliki paspor sah atau dokumen perjalanan yang masih berlaku.
Harapan terakhir Snowden agaknya bersandar pada para pemimpin anti-Amerika di Venezuela dan Bolivia karena Ekuador mulai menghindar.
Dengan menyoroti ketegangan yang kian kuat disertai dengan intrik internasional, Bolivia pada Selasa malam mengajukan protes karena pesawat yang membawa Presiden Evo Morales kembali ke negaranya dipaksa mendarat di Australia. Insiden itu terjadi setelah Prancis dan Portugal melarang pesawat tersebut memasuki wilayah udaranya.
Di La Paz, ibukota Bolivia, Menteri Luar Negeri David Choquehuanca menyangkal tudingan mengenai keberadaan Snowden di atas pesawat kepresidenan.
“Itu pesawat resmi, pesawat kepresidenan,” ujar Choquehuanca di hadapan wartawan. “Nyawa presiden dalam bahaya karena kecurigaan yang tak terbukti.”
Berbagai kesulitan yang menghadang Snowden tidak lantas memudahkan Washington untuk membawanya kembali ke Amerika Serikat (AS) demi menghadapi tuntutan kriminal. Para pejabat AS secara terpisah memperingatkan ujung kisah Snowden belum dapat diprediksi. Namun, sejumlah peristiwa yang terjadi pada dua hari terakhir secara diplomatik dapat merugikan pemerintahan Barack Obama.
Kini, kampanye diplomatik Gedung Putih dan Kementerian Luar Negeri, baik secara tertutup maupun terang-terangan, setidaknya menghentikan langkah Snowden. Menurut seorang pejabat AS senior, banyak hal telah “berjalan dengan benar.”
Presiden Ekuador, Rafael Correa yang sebelumnya siap memberikan suaka bagi Snowden, mengatakan permohonan akan dipertimbangkan jika sang buron tiba di negaranya. Pada saat yang sama, Correa telah menyatakan dokumen perjalanan Snowden yang dikeluarkan oleh konsul Ekuador di London tidak berlaku.
Snowden pada Selasa juga menarik permintaan suaka yang telah ia ajukan kepada Rusia setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan Snowden harus menghentikan aktivitasnya membocorkan rahasia AS jika ingin mendapat izin tinggal.
Harapan Snowden sepertinya ada pada Morales dan Presiden Venezuela, Nicolás Maduro. Kedua pemimpin itu berkata dalam wawancara TV pekan ini bahwa Snowden patut mendapat perlindungan.
(FJ/FJ-BL, WSJ)