(The Manager’s Lounge – Sales & Marketing) – Thomas Alfa Edison, sang penemu lampu, sangat terkenal dengan sikapnya yang positif. Alkisah, pada bulan Desember 1914, laboratorium Edison habis terbakar api. Ia kehilangan perlengkapan senilai hingga 2 juta dollar serta hasil kerjanya semasa hidup. Keesokan harinya, Edison sama sekali tidak terlihat kecewa, ia justru berujar: “terdapat manfaat besar dalam suatu bencana. Seluruh kesalahan kita telah terbakar. Berterimakasihlah kepada Tuhan karena kita dapat memulai dari awal.”.
Konon, untuk menemukan lampu pijar, Edison harus melakukan percobaan sebanyak 2,000 kali! Ini adalah contoh betapa sikap positif yang luar biasa pada akhirnya memberikan payoff yang memuaskan.
Sungguh jarang menemukan orang dengan persistensi luar biasa seperti Edison. Sikap positifnya patut diacungi jempol dan dicontoh. Dalam dunia sales, sikap positif merupakan salah satu hal yang mutlak dan sangat penting. Seluruh top performer dalam sales saya yakini pasti merupakan orang-orang yang selalu positif.
Lalu, bagaimana seorang salesperson bisa mempertahankan sikap positif terus menerus?
Pikiran Positif, Tindakan Positif
Jawabannya, sikap positif hanya bisa terbentuk dari pikiran Anda sendiri. Seringkali ketika sedang mengerjakan sesuatu, kemudian menemui hambatan, maka Anda berpikir bahwa “ini tidak mungkin dikerjakan” atau “ini sulit sekali” dan sejumlah pikiran negatif lainnya. Jika awalnya mood Anda sudah negatif, maka sepanjang hari maka sikap Anda selanjutnya akan negatif, tidak bersemangat, terus mengeluh dan sebagainya.
Sebaliknya, jika sejak awal Anda sudah memprogram pikiran yang positif, maka mood Anda sepanjang hari juga akan positif, energi dalam diri Anda juga positif. Bahkan ketika menemui masalah, pikiran positif Anda akan mengatakan untuk tidak menyerah dan memperoleh jalan keluar.
Intinya, bermula dari pikiran positif, maka ini akan mempengaruhi pada tindakan kita selanjutnya. Jika sejak awal pikiran sudah negatif, maka secara tidak sadar, pikiran Anda akan memprogram tubuh dan energi dalam diri Anda. Sehingga, mulai saat ini, setiap saat pikiran Anda menjurus ke arah negatif, stop, dan ganti dengan pikiran yang positif!
Mempertahankan Motivasi
Supaya bisa tetap positif, Anda juga membutuhkan motivasi, baik itu dari dalam diri sendiri, maupun dari luar. Zig Ziglar pernah berujar: “orang bilang motivasi tidak bisa bertahan, mungkin saja hal itu benar, namun demikian pula mandi – oleh karena itu kami merekomendasikannya setiap hari.”
Sumber motivasi yang sangat kuat adalah self-motivation, yakni motivasi yang munculnya berasal dari dalam diri sendiri. Setiap orang pasti mempunyai tujuan utama dalam hidup. Jadikan itu tujuan Anda dalam menjalani pekerjaan sehari-hari supaya bisa tetap positif. Self-motivation ini harus terus menerus ditekankan berkali-kali kepada diri sendiri, supaya terus diingat.
Misalnya seorang salesperson, yang motivasi terbesarnya dalam menjalankan pekerjaannya adalah untuk menyejahterakan keluarganya. Tentunya ini akan menjadi motivasi yang punya kekuatan besar, dan bisa memberikan energi ekstra. Bayangkan jika seandainya seorang salesperson tidak punya self-motivation, tentunya ia bisa dengan mudah menyerah ketika mengalami beberapa penolakan dari prospek.
Selain itu, untuk mempertahankan motivasi, mungkin Anda dapat membaca atau mendengar sesuatu yang positif ketika sedang ada waktu luang. Misalnya, buku-buku yang berisikan kisah orang-orang sukses, atau mendengarkan motivator handal. Jadi, sepanjang hari Anda akan dipenuhi dengan aura yang positif.
Bangkit dari Kejatuhan
Meskipun Anda terus bersikap positif, sebagai salesperson adakalanya Anda merasakan gagal, misalnya ketika sudah berkali-kali ditolak oleh prospek. Apa yang membedakan orang sukses dan orang gagal adalah: orang sukses bisa bangkit dari kegagalannya!
Bagaimana caranya? Awalnya tentu Anda berusaha untuk memotivasi diri sendiri, namun ketika kegagalan dirasa sudah terlalu besar, cara ini mungkin kurang ampuh. Anda perlu berdiskusi dan sharing dengan orang lain yang bisa diandalkan, dan bisa jadi motivator yang ampuh bagi diri Anda. Cari orang yang mampu mengembalikan semangat Anda seperti dulu, dan menjadikan kepercayaan diri Anda naik lagi.
Selanjutnya, setelah gagal, tentunya Anda ingin segera meraih kesuksesan bukan? Oleh karena itu, berusahalah lebih optimal, lipat gandakan usaha Anda untuk memperoleh kesuksesan tersebut! Lakukan evaluasi terhadap kinerja Anda sebelumnya, kemudian perbaiki kesalahan. Misalnya, menambah kegiatan produktif seperti menghubungi prospek dua kali lebih banyak, meminta referral lebih banyak, lebih banyak menghadiri event-event, dan lainnya. Jangan habiskan waktu untuk menjual kepada prospek yang tidak tertarik ataupun tidak sesuai.
(Rinella Putri/AA/TML)