Mengenal Konsep Prosumer

(The Manager’s Lounge – Sales & Marketing) – Konsep prosumer memungkinkan pelanggan untuk terlibat dalam proses produksi maupun pelayanan. Bagaimana sejarah munculnya prosumer? Dan bagaimana keunggulannya?

Alvin Toffler pertama kali memperkenalkan istilah ‘prosumer’ pada 1979, yang merupakan gabungan dari dua kata yakni producer dan consumer. Toffer menggunakan istilah tersebut untuk mendeskripsikan pelanggan generasi sekarang, yang tidak hanya pasif saja, melainkan juga terlibat dalam proses produksi.

Konsep ini merupakan salah satu bagian dari customer concept, yaitu filosofi dimana perusahaan berfokus pada pelanggan dalam mengembangkan dan memasarakan produk maupun layanannya. Dalam konsep-konsep yang berkembang di dunia sebelumnya, yaitu production concept dan selling concept, pelanggan tidak memainkan peranan secara aktif.

Dalam production concept, perusahaan berfokus pada produk yang dapat dihasilkan secara paling efisien, sehingga bisa menciptakan produk dengan harga murah sehingga menciptakan permintaan. Kemudian dalam selling concept, perusahaan tidak hanya memproduksi produk, melainkan juga mencoba meyakinkan pelanggan untuk membeli melalui iklan dan personal selling. Namun, kelemahan-kelemahan konsep tersebut adalah, mereka mengembangkan produk sebelum ada permintaan, sementara permintaan sendiri belum tentu ada, bukan?

Sementara itu, konsep prosumer, tidak hanya berfokus pada pelanggan (customer concept), melainkan juga ikut melibatkan pelanggan ke dalam proses produksi. Strategi dan keputusan operasional yang biasanya Anda putuskan sendiri, sekarang juga ikut melibatkan pelanggan dalam proses.

Misalnya Dell, terkenal dengan PC ataupun laptop yang bisa dikustomisasi sesuai dengan spesifikasi yang Anda inginkan. Sehingga, pelanggan ikut terlibat dalam penentuan keputusan spesifikasi apa saja yang ia butuhkan atau inginkan dalam perangkat tersebut.

Kemudian begitu pula dengan Starbucks, dimana Anda tinggal meminta kepada barista, kopi seperti apa yang Anda inginkan. Misalnya Anda ingin kopi dengan spesifikasi latte, tidak terlalu banyak gula, dengan dua shot expresso, itulah yang akan Anda dapatkan. Pelanggan di Starbucks, bisa mendesain kopi seperti apa yang mereka inginkan.

Dengan menerapkan konsep prosumer, maka Anda dapat memastikan bahwa produk dan layanan yang Anda berikan adalah apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen. Value yang Anda berikan maka berpeluang besar untuk sesuai bahkan melebihi ekspektasi konsumen, karena mereka terlibat di dalamnya.

Sudahkah Anda menerapkan bisnis dengan konsep prosumer?

 (Rinella Putri/AA/TML)

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x