(The Manager’s Lounge – Quality) Dalam industri pengolahan migas banyak digunakan pipa untuk membantu proses produksinya,sebagai contoh : pipa atau tube pada furnace. Pada instalasi ini tube merupakan komponen yang vital karena tube tersebut digunakan sebagai alat untuk mengalirkan fluidayang panas ke sistem-sistem yang membutuhkan,dimana suhu operasi sekitar 454º – 540º C sesuaidengan suhu operasi dan jenis material yangdigunakan, dan jam operasi yang mencapai 100.000 jam operasi (API Recommended 530)
Apa yang terjadi ?
Suatu tube (panjang 200 mm) bocor/pecah (burst) di convection setion furnace sehingga menyebabkan kebakaran besar dan merusak tiga furnace lain yang berdekatan. Aliran minyak ke furnace tidak bisa diisolasi dan pompa tidak dapat dimatikan karena kerangan (valves) dan switch terlalu dekat ke furnace. Kebakaran berlanjut sehingga furnace rusak berat.
Mengapa hal ini dapat terjadi ?
Kegagalan terjadi karena overheating furnace tubes yang berkepanjangan selama pengoperasian dengan mode maximum output. Hal ini menyebabkan terjadinya “creep failure”. Tubes overheated karena tidak memadainya instrumen untuk memonitor kondisi furnace dan juga operator tidak sepenuhnya memahami gejala dan konsekwensi jika tubes overheatead.
Tubes furnace biasanya dirancang untuk tahan paling tidak 10 tahun. Bila selalu dijaga pada atau dibawah temperatur design, tubes akan bertahan 10 tahun, tetapi jika dioperasikan terlalu panas, tubes tidak akan mampu bertahan selama itu dan akan bocor/pecah (burst).
Misalnya, furnace tube dirancang untuk tubes suhu 500°C
– Bila beroperasi pada 506°C tubes akan bertahan 6 tahun
– Bila beroperasi pada 550°C tubes akan bertahan 3 bulan
– Bil aberoperasi pada 635°C tubes akan bertahan 20 jam
Apabila furnace tubes diijinkan dioperasikan terlalu panas untuk suatu waktu, maka kekuatan tubes tidak sama lagi walaupun temperatur operasi dikembalikan lagi ke kondisi normal. Sekali overheated, maka selamanya akan terus mengurangi umur tubes.
(Denny Septano/IK/TML)