(The Manager’s Lounge – Leadership), Di dalam suatu organisasi ada begitu banyak perilaku yang sangat besar dampaknya terhadap performance kerja suatu organisasi. Pernahkah Anda mengetahui bahwa di dalam suatu organisasi terdiri dari posisi-posisi yang di miliki oleh para incumbent-incumbent yang telah dipilih dan diseleksi seusai dengan kompetensi dan pengalamannya. Di dalam proses kerja organisasi tersebut terdapat perilaku-perilaku yang ditimbulkan oleh para incumbent tersebut.
Perilaku yang terjadi bisa antara karyawan dengan karyawan, atau antara karyawan dengan atasannya, atau antara atasan dengan board of managemen. Salah satu perilaku yang sangat menonjol karena sangat besar impactnya terhadap keberhasilan suatu organisasi adalah Assertiveness atau Ketegasan. Apakah Anda menganggap diri Anda termasuk seorang yang tegas? Apakah arti sebuah ketegasan bagi diri Anda? Apakah ini berarti melaksanakan hak Anda sepanjang waktu? Atau apakah itu berarti mengetahui kapan Anda harus membiarkan orang lain atau hal-hal yang lain harus didahulukan dari pada hak-hak Anda? Ya.. hal ini merupakan pertanyaan yang sangat menarik.
Sebagai contoh, ada seorang atasan yang menempatkan tumpukan pekerjaan di meja karyawan di sore hari sebelum karyawannya pergi berlibur. Apakah ini suatu ketegasan dari seorang atasan? Atau sebagai contoh lain ada seorang karyawan yang hendak pergi berlibur bersikap tegas ketika dia memberitahu bos bahwa pekerjaannya akan dilakukan setelah dia kembali?
Dari kedua contoh ini saja kita dapat menyimpulkan bahwa tidak mudah untuk mengidentifikasi perbedaan antara perilaku tegas dan agresif. Untuk itu berikut ini adalah definisi yang tentunya dapat memisahkan keduanya: Ketegasan atau assertiveness adalah perilaku yang didasarkan pada keseimbangan – dimana pada saat terdapat satu keinginan dan kebutuhan namun masih mempertimbangkan hak-hak, kebutuhan, dan keinginan orang lain. Jadi sekalipun tegas, namun bisa jadi apa yang Anda inginkan belum tentu Anda dapatkan.
Sedangkan perilaku agresif didasarkan pada kemenangan – dimana perilaku agresif mengharuskan Anda melakukan apa yang sesuai dengan kepentingan Anda tanpa memperhatikan hak-hak, kebutuhan, perasaan atau keinginan orang lain. Ketika Anda agresif, Anda mengambil apa yang Anda inginkan , dan biasanya tidak perlu ada pertanyaan lagi.
Jadi, seorang atasan atau bos yang memiliki perilaku agresif cenderung tidak akan disukai oleh anak buahnya karena cenderung akan menjadi cuek dan kurang memperhatikan kebutuhan dan perasaan karyawannya..
Karyawan di sisi lain, menunjukkan perilaku asertif ketika dia memberitahu bosnya bahwa pekerjaan akan diselesaikan setelah dia kembali dari liburan. Dia menegaskan hak-haknya , namun dia juga menyadari tugasnya untuk menyelesaikan pekerjaan dari bossnya.
Bisa disimpulkan, ketegasan tidak selalu mudah, namun merupakan satu keterampilan yang bisa dipelajari. Mengembangkan ketegasan Anda dimulai dengan pemahaman yang baik tentang siapa Anda dan keyakinan dalam nilai yang Anda bawa. Bila Anda memiliki itu, Anda memiliki dasar kepercayaan diri. Ketegasan membantu untuk membangun kepercayaan diri dan memberikan banyak manfaat lainnya dalam hal meningkatkan hubungan Anda di tempat kerja dan di daerah lain. Secara umum, seorang asertif :
• Mudah memposisikan “menang-menang”, – dalam menghadapi lawan seorang asertif dengan cepat dapat menemukan nilai lawan mereka dan dengan cepat menemukan kesepakatan bersama.
• Pemecah masalah yang baik – mereka merasa bertanggung jawab untuk melakukan apapun untuk menemukan solusi yang terbaik.
• Memiliki tingkat stress yang lebih kecil – mereka tahu mereka memiliki kekuatan pribadi dan mereka tidak merasa terancam atau menjadi korban ketika sesuatu tidak berjalan seperti yang direncanakan atau diharapkan.
• Seorang Assertif adalah pelaku – mereka mendapatkan sesuatu karena mereka tahu mereka bisa.
Ketika Anda bertindak tegas Anda bertindak adil dan dengan empati. Kekuatan yang Anda gunakan berasal dari keyakinan diri Anda dan bukan dari intimidasi atau paksaan.. Bila Anda memperlakukan orang lain dengan hormat dan penuh keadilan ini, Anda mendapatkan bahwa perlakuan yang sama akan diperoleh sebagai balasannya. Anda disukai dan orang melihat Anda sebagai seorang pemimpin yang dapat diajak bekerja sama.
Ternyata bahwa perilaku Assertif atau tegas sangat diperlukan oleh seorang pemegang jabatan , apakah Anda seorang atasan atau bawahan. Dan yang paling menggembirakan adalah bahwa perilaku assertif ini bisa dipelajari. Karena assertif atau ketegasan merupakan ketrampilan yang bisa dilakukan terus menerus dan akhirnya menjadi suatu habit . Apabila seluruh organsiasi memiliki perilaku ini maka perilaku ini menjadi
budaya perusahaan.
pic : psychologymania
(Palimirma/IK/TML)