(The Manager’s Lounge – Sales & Marketing) – Tanpa kita sadari, body language dan facial expression menyampaikan banyak pesan kepada orang lain. Bahkan, keduanya seringkali lebih dapat menyampaikan pesan yang sesungguhnya dalam berkomunikasi, dibandingkan dengan sekedar kata-kata belaka.
Dalam pekerjaan selling, keahlian dalam membaca body language dan facial expression menjadi sangat penting, karena salesperson berhubungan dengan banyak orang. Selagi ia menampilkan body language yang tepat, salesperson juga dapat melakukan observasi terhadap prospek mengenai ketertarikannya terhadap produk/jasa Anda.
Berikut ini adalah beberapa elemen utama yang dapat Anda observasi ketika sedang berkomunikasi.
Eye Contact
Orang bijak mengatakan `mata adalah jendela hati`. Hal tersebut memang benar, karena kita memperoleh petunjuk mengenai isi hati dan pikiran seseorang salah satunya melalui mata.
Ketika terjadi kontak mata secara langsung, maka itu adalah sinyal yang positif, karena berarti orang tersebut memperhatikan ucapan Anda. Jika pupil matanya membesar, mengisyaratkan smiling eyes, itu juga indikasi positif.
Sementara itu, jika kontak mata sedikit atau bahkan tidak ada, itu merupakan indikasi negatif. Artinya, bisa jadi ia tidak tertarik, berbohong, menyembunyikan sesuatu, merasa tidak nyaman atau mengalami gangguan di sekitarnya.
Namun, jika Anda melakukan kontak mata dengan orang yang langsung menghindar, usahakan jangan menatap matanya langsung, karena di beberapa budaya, kontak mata merupakan hal yang tidak pantas, dan beberapa orang merasa tidak nyaman terhadap kontak mata langsung.
Facial Expression
Selain mata, facial expression juga melengkapi bahasa yang disampaikan oleh wajah Anda. Jika perlu, maka berlatihlah menggunakan kaca, sehingga ketika bertemu prospek maka Anda tidak menampilkan ekspresi yang aneh maupun terlalu datar.
Salah satu facial expression yang terpenting adalah mulut/bibir. Jika ujung bibir mereka mengarah ke atas (seperti membentuk senyum) maka ini sinyal positif, sementara jika ujung bibir ke bawah atau ditekan rapat, maka ini merupakan sinyal negatif, seperti yang ditampilkan Nixon di samping.
Sementara itu, pergerakan alis juga memegang peranan penting. Jika Anda seorang salesperson, maka tentunya Anda ingin menampilkan pergerakan alis yang menunjang dengan kontak mata serta genuine smile. Beberapa pergerakan alis yang negatif diantaranya:
– alis terangkat ke atas, artinya seolah kaget atau mempertanyakan sesuatu
– mengerutkan alis, artinya mungkin lawan bicara tidak paham, bingung, dan tidak nyaman terhadap kehadiran lawan bicaranya.
– Grimacing, yakni memunculkan ekspresi seperti jijik, tidak suka, ataupun kesakitan, seperti ekspresi McCain pada gambar.
Ketika Anda menjadi salesperson, tentunya Anda ingin melanjutkan bisnis dengan mereka yang ekspresinya menunjukan antusiasme, seperti pupil matanya melebar, dan senyum asli. Sementara itu, waspada jika prospek Anda memunculkan tanda negatif, bisa jadi mereka mungkin masih belum paham, ataupun memang merasa nyaman dan tidak tertarik. Lihat senyum Julia Roberts, ini adalah contoh genuine smile, dimana terlihat senyum dengan antusiasme yang juga terpancar dari matanya.
Pergerakan Tangan
Ketika membicarakan mengenai pergerakan tangan, maka ini menentukan suatu postur tubuh. Dalam komunikasi, postur tubuh terbuka lebih disukai, karena menampilkan kesan bahwa seseorang punya sikap terbuka.
Berikut ini adalah beberapa postur terbuka, yang merupakan sinyal positif: tubuh mengarah ke lawan bicara, mengindikasikan ketertarikan; mirroring juga artinya ia suka pada Anda dan ingin berhubungan lebih jauh; tangan di belakang kepala, berarti sedang mempertimbangkan ide atau ucapan; dan postur diam juga berarti sedang memperhatikan ucapan lawan bicara.
Sementara itu, beberapa sinyal negatif antara lain:
– tangan bersilang, yang artinya seolah menutup diri
– tangan di belakang punggung, seolah tidak punya energi
– postur tubuh kaku, mengindikasikan ketidaknyamanan atau gugup
– bersandar di kursi, seolah ingin melakukan penilaian, seolah dominan
– tangan di kantung, menggerakkan jari ataupun benda di sekitar, mensinyalkan gugup, bosan, ketidaksabaran ataupun ingin mengatakan sesuatu.
Lalu, bagaimana postur tubuh dan pergerakan tangan yang wajar? Postur tubuh rileks dan terbuka, sementara pergerakan tangan sewajarnya , yakni dengan illustrator, yakni pergerakan tangan yang menggambarkan apa yang Anda bicarakan. Coba bayangkan, mana yang lebih Anda sukai, orang bicara dengan tangannya, atau orang yang berbicara namun tangannya diam saja? Tentu yang terakhir, karena ini mengindikasikan ketulusan dari apa yang dibicarakan.
(Bersambung )
(Rinella Putri/AA/TML)