(The Manager’s Lounge – Sales & Marketing) – Seiring meningkatnya daya tarik investasi dalam energi alternatif seperti tenaga angin dan tenaga matahari, dan juga volatilitas harga pada pasar minyak dunia yang menimbulkan kekacauan, mungkin saat ini bukanlah waktu yang tepat dalam melakukan eksplorasi terhadap minyak dan gas.
Lionel Lee, Direktur Pelaksana pada Ezra Holdings Ltd., yakin bahwa Ezra mampu mempertahankan tingkat pertumbuhan perusahaan untuk ke depannya. Dengan melakukan akuisisi terhadap perusahaan spesialis bawah laut asal Norwegia, Aker Marine Contractors, sebuah perusahaan yang telah berumur empat-puluh tahun, Ezra mampu menempatkan dirinya dalam jajaran pemain-pemain utama dunia. Perusahaan tersebut, yang lebih dikenal dengan merek dagang EMAS, sekarang mengelola proyek ekspolarasi bawah laut untuk beberapa perusahaan minyak terbesar dunia, termasuk di dalamnya BP Expolaration & Production. Dalam kurun waktu sembilan bulan setelah masa akuisisi tersebut, Mr. Lee mengakui bahwa Ezra telah mendapatkan kontrak senilai $ 850 juta.
Bulan-bulan pertama setelah proses akuisisi yang menelan biaya $ 250 juta memang sulit bagi perusahaan. Pendapatan Ezra menurun tajam dan juga terjadi penurunan harga saham. Namun, Ezra mampu menyakinkan investor dan pemegang saham bahwa strategi jangka panjang perusahaan akan berfokus pada pengembangan keahlian armada kapal untuk menemukan cadangan minyak dan gas bawah laut. Dan ketika hal tersebut terjadi, maka semua pengorbanan selama ini akan terbayar. Mr. Lee berkata kepada investornya bahwa perusahaan akan mampu bertahan selama 50 tahun mendatang, dan dia meyakinkan mereka untuk bersabar. Strategi yang dikembangkan perusahaan sepertinya berhasil. Saham perusahaan, dimana berharga 95 sen Singapura (76 sen Dolar Amerika) pada bulan November lalu, hari Jumat kemarin ditutup pada harga S$ 1.225. Awal bulan ini juga, CIMB Research telah meningkatkan status perusahaan menjadi “outperformed” dari sebelumnya “underperformed” dan menargetkan harga saham Ezra senilai S$ 1.40.
Mr. Lee berbicara dengan Shibani Mahtani mengenai perubahan-perubahan pada perusahaan dan bagaimana mempekerjakan orang yang tepat. Wawancara berikut telah dilakukan penyuntingan.
WSJ : Bagaimana Anda memperluas bisnis Anda dari sebuah kantor pusat di Singapura dan mengembangkan sebuah basis regional di Texas dan Norwegia ?
Mr. Lee : Mencari tahu dan memahami tentang orang-orang Eropa dan Amerika adalah kuncinya. Saya, secara harafiah, tergabung dalam sebuah tim manajemen di Singapura, dan apa yang saya lakukan di kantor pusat ini adalah memahami bagaimana tim manajemen saya disana. Setelah beberapa tahun (di Houston), saya mulai mengerti bagaimana proses manajemen berjalan disana dan selalu ada hubungan yang sangat baik.
Ketika kita ingin bertumbuh secara global, kita tidak memiliki pilihan akan sebuah kemewahan ataupun waktu. Kami mengakuisisi AMC, yakni sebuah perusahaan yang telah berumur 40 tahun. Jika kami berkeputusan untuk mengambil jangka waktu yang sama untuk bertumbuh, kami tidak akan mampu mendapatkan sumber daya yang kami butuhkan untuk membangun perusahaan. Kami mengambil jalan akuisisi, dan itu telah terbayarkan. Hal tersebut menempatkan kami satu langkah di depan para pesaing kami di regional.
WSJ : Apa urgensi-nya melakukan ekspansi ke luar negeri dengan begitu cepat ?
Mr. Lee : Walaupun kami berlokasi di Singapura, kami tidak memiliki satu pun klien disini. Singapura memiliki infrastruktur yang baik, namun hanya dengan menjadi pemain di pasar Amerika dan Eropa, anda akan menjadi pemain yang sesungguhnya. Banyak teknologi dan pengetahuan disana, sehingga pusat pengembangan teknologi dapat anda tempatkan disana. Di Houston, Anda dapat menemukan semua perusahaan minyak utama dalam radius 50 mil.
WSJ : Bagaimana tingkat kepuasaan Anda terhadap kinerja Ezra setelah proses akuisisi pada tahun 2011 ?
Mr. Lee : Secara khusus, ketika Anda mengembangkan sebuah bisnis, Anda akan mengembangkan sebuah kepedihan juga. Secara keseluruhan, saya berpikir bahwa kami telah melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan saat ini. Laba kuartal pertama kami memang masih stagnan, namun pendapatan kami meningkat 138% dari tahun lalu. Profil perusahaan kami sudah sangat berbeda dari tahun lalu, model yang kami terapkan berubah dengan cepat. Pendapatan kami, secara khusus, telah terdiversifikasi dari sebelumnya yang tradisional dan hanya bersumber pada regional Asia Pasifik, tempat kami beroperasi.
WSJ : Apakah merupakan hal yang sulit bekerja untuk sebuah perusahaan dimana Ayah Anda adalah direktur utama-nya?
Mr. Lee : Orang pertama yang memberitahu saya bahwa ini adalah sebuah kesalahan adalah Ibu saya sendiri. Dia berkata bahwa bekerja dengan ayah saya adalah hal terburuk yang dapat saya lakukan. Tujuh belas tahun yang lalu, ketika saya ingin bergabung dengan perusahaan minyak dan gas, setiap orang akan menganggap saya gila karena industri tersebut adalah industri yang sudah akan terbenam.
Tentunya ada banyak sekali tantangan pada awalnya, karena ketika saya pulang ke rumah, saya masih harus bertemu dengan ayah saya. Bahkan jika saya tidak setuju dengan pandangannya, saya harus tetap pulang ke rumah dan menghargai dia sebagai seorang ayah. Namun, ketika saya melakukan sebuah hal, saya ingin sekali melakukannya dengan cara saya. Dalam tahun-tahun pertama, hal tersebut menjadi kendala bagi kami sebagai sebuah keluarga. Selain itu, saya juga tumbuh dengan banyak awak kapal, dan mengenal mereka bertahun-tahun lamanya. Hubungan ini berjalan lancar, dan menjadikan transisi antara sifat kepemimpinan diri saya dan ayah saya menjadi lebih mudah.
WSJ : Apa yang Anda cari dalam diri seorang pekerja/karyawan ?
Mr. Lee : Saya mencari orang yang ingin berbagi semangat yang sama dalam industri ini. Saya masih bermimpi tentang kapal, saya masih ingin tidur dan makan dalam kapal. Saya menghabiskan banyak waktu di galangan kapal, dan merindukan bau-nya ketika saya sudah tidak disana. Hal tersebut menjadi penting ketika pekerja baru mau berbagi tentang itu, Saya ingin melihat kilauan dalam mata mereka.
Mereka tidak perlu mengerti tentang bisnis ini pada awalnya, namun mereka perlu untuk belajar dan mengembangkan diri mereka sendiri. Saya mencari antusiasme dalam diri mereka, dan melihat apakah mereka dapat berpikir secara berbeda dalam menjalankan sebuah proyek.
WSJ : Apa yang menjadi tantangan terbesar dalam industri ini ?
Mr. Lee : Bukan tentang meningkatnya regulasi atau risiko, namun lebih kepada mendapatkan orang yang tepat dan menempatkannya secara tepat pula. Saya senang bekerja dengan kolega saya selama berpuluh-puluh tahun, namun anak muda dapat bergerak dengan lebih cepat. Menemukan seorang penerus yang tepat juga sangat menantang, jadi kami telah memilih mereka dari awal, dan memastikan tersedianya waktu yang cukup untuk melatih mereka. Kami juga melakukan perekruiten secara global, dari Amerika Serikat, Norwegia, Belanda, dan tentu saja disini, Singapura, dimana kami berusaha mengembangkan lulusan lokal dari sekolah teknik.
WSJ : Apa yang mendorong lulusan muda untuk bergabung dengan perusahaan seperti Ezra ?
Mr. Lee : Ketika kami (dalam industri ini) sedang memasang pipa di dalam kedalaman ribuan meter di bawah laut, manusia bahkan belum pernah menginjakkan kaki di bulan. Operasional kami tidak hanya mengenai kapal, dan sangat kompleks, dimana hal ini sangat menarik.
Menjadi sebuah perusahaan global, kami memiliki kemampuan untuk memberikan setiap pekerja kami sebuah nuansa global, dan menunjukkan mereka daerah-daerah yang baru. Anda dapat bekerja di Brazil hari ini, di AS besok, atau ditempatkan di Eropa namun mendapatkan pelatihan di Asia Pasifik. Saya rasa kami telah melalui masa-masa dimana industri minyak dan gas dianggap sebagai industri terbenam. Banyak teknisi muda tertarik pada bisnis ini karena bisnis ini dibutuhkan, bukan diinginkan.
Saya tidak membutuhkan sebuah smartphone yang baru, namun saya perlu energi setiap hari.
Resume
Pendidikan : LASALLE College of The Arts (Singapura), 1944; Diploma dalam Merchandising; Lulusan Diploma 1997 dalam Business Administration, Western Sydney Internaional College.
Karir : Setelah menghabiskan masa kanak-kanak dalam kapal yang dimiliki oleh perusahaan ayahnya, Ezra Holdings, pekerjaan pertamanya adalah pada divisi marine-trading. Dia kemudian pindah ke divisi lain, termasuk di dalamnya yang terbesar : marine chartering & construction.
Hobi : Tenis, Bersepeda, dan menghabiskan waktu di galangan kapal.
(Darwin Huang/AA/TML)

