(The Manager’s Lounge – Sales & Marketing) – Perusahaan penyimpanan dan keamanan data, EMC Corp. memperlihatkan hasil yang memuaskan pada kuartal ke-empat ini, dengan tetap membukukan pendapatan tanpa harus cemas terhadap pelemahan ekonomi global dengan bertumpu pada pengeluaran untuk teknologi.
The Hopkinton, Mass., sebuah perusahaan yang terdaftar pada New York Stock Exchange, optimis mengenai prospek pertumbuhan, khususnya di Asia tahun ini, seiring dengan meningkatnya permintaan akan cloud-computing services dan kebutuhan penyimpanan dan keamanan data menjadi sangat penting dalam era digital ini.
Presiden EMC Asia Pasifik dan operasional Jepang, Steven Leonard, melihat “hampir setiap perusahaan” sedang menuju ke arah cloud computing dalam beberapa tahun ke depan.
Pengeluaran perusahaan untuk informasi teknologi di Asia, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika bertumbuh 6% hingga 8% tahun ini, sementara pengeluaran di Inggris dan sebagian area Uni Eropa diprediksi akan cenderung sama dengan tahun sebelumnya. Amerika Utara dan Eropa Timur diprediksi akan mengalami pertumbuhan sebesar 3% hingga 4% pada area pengeluaran untuk informasi teknologi.
Mr. Leonard berbincang dengan Yun-Hee Kim baru-baru ini mengenai prospek pertumbuhan di Asia dan tantangan apa yang akan dihadapi industri tahun ini. Wawancara berikut telah dilakukan penyuntingan sebelumnya.
WSJ : Negara mana saja yang sedang mengalami pertumbuhan di Asia ?
Mr. Leonard : China adalah pasar yang sangat besar dan memiliki potensi pertumbuhan yang besar juga, namun masih ada pertumbuhan yang tinggi di Hong Kong dan Jepang. Kami memiliki perusahaan lokal yang besar (sebagai klien) di China seperti China Mobile, China Unicom, dan berbagai bank seperti Bank of Communications dan Industrial & Commercial bank of China, yang semuanya memicu pertumbuhan. Kami juga memiliki banyak perusahaan multinasional sebagai klien, seperti di Singapura dan Hong Kong yang juga memicu pertumbuhan. Walaupun banyak orang beranggapan pergerakan Jepang lamban, bagi kami Jepang adalah area pertumbuhan yang besar juga. Dalam ekonomi yang baik, kami mendukung pertumbuhan perusahaan, dan dalam ekonomi yang buruk, kami mendukung mereka dengan membantu meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya.
WSJ : Dengan keadaan ekonomi global yang mengalami perlambatan, ada banyak kecemasan mengenai pengeluaran pada teknologi. Namun, EMC kelihatannya lebih berani dan optimis daripada beberapa pengamat diluar sana. Apa alasan utamanya?
Mr. Leonard : Kami semua sedang memperhatikan Eropa. Masih tidak jelas apa yang sedang terjadi kepada Yunani. Setelah berakhirnya hari, walau demikian, ada satu hal yang tetap konstan – pertumbuhan informasi. Bahkan selama krisis keuangan, tetap saja ada pertumbuhan akan penggunaan data. Beberapa analis memproyeksikan bahwa penggunaan data akan bertumbuh 40 kali atau lebih dalam kurun waktu lima hingga tujuh tahun ke depan. Peningkatan pesat dalam kebutuhan penyimpanan data ini adalah sebagai pemicu bagaimana EMC dapat membantu pelanggan dan sekaligus menyajikan kesempatan bagi kami.
WSJ : Dengan optimisnya Anda akan prospek pertumbuhan, apakah Anda berencana untuk menambah lebih banyak lagi karyawan di Asia?
Mr. Leonard : Pasti. Dalam kaitannya dengan petumbuhan kami di Asia, kami bukanlah sebagai net hirer, kami akan tetap mempekerjakan banyak orang. Kami memiliki sekitar 7,200 pekerja di wilayah ini dan kami meletakkan uang kami dalam pasar Asia untuk mendukung penelitian dan pengembangan. China menjadi pusat yang besar bagi penelitian dan pengembangan dalam dunia ini, dan kami juga telah meletakkan banyak sumber daya kami dalam bidang R&D selama lima-enam tahun terakhir ini. Kami memiliki beberapa ribu teknisi di China yang bekerja dengan perkembangan teknologi yang baru. Tahun lalu, pengeluaran R&D kami lebih dari $2 milyar dan tahun ini juga akan demikian.
WSJ : Dalam area apa saja Anda berfokus dalam hal pengeluaran R&D?
Mr. Leonard : Dalam area penyimpanan informasi, keamanan, dan virtualisasi dari teknologi.
WSJ : EMC memiliki sekitar $10 milyar dalam bentuk cash dan investasi. Apa yang Anda rencanakan untuk itu?
Mr. Leonard : Kami telah menjadi sebuah perusahaan yang “tamak”. Kami membeli lebih dari 45 perusahaan (sejak 2001). Untuk sekarang, kami tidak akan mencari sesuatu untuk diisi atau kelemahan. Jika ada sesuatu yang kami anggap dapat membuat kami lebih kuat, kami akan melakukan itu (akuisisi). Kami juga melakukan pengembalian saham kembali (stock buybacks).
WSJ : Banjir di Thailand telah menyebabkan gangguan pada penawaran tahun lalu, dan menciptakan kelangkaan, dan hal tersebut berlanjut hingga memengaruhi industri PC secara luas. Apa pandangan Anda?
Mr. Leonard : Kami adalah pembeli besar dari hard disk drives dan kami bekerja sama dengan suppliers untuk menangani isu ini sebaik yang kami bisa. Tekanan industri akan berlanjut untuk beberapa bulan ke depan, namun sebagai sebuah perusahaan, kami bekera sama dengan suppliers yang memiliki drives yang berbeda-beda. Akan memakan waktu beberapa bulan sebelum masalah ini dapat diatasi, namun saya tidak jelas apakah penawaran masih akan di level yang sama pada saat sebelum banjir.
WSJ : Bagaimana bisa cloud computing berhasil membuat transformasi dalam industri IT?
Mr. Leonard : Bagi kami, cloud computing lebih kepada sebuah model bisnis dan tidak terlalu berhubungan dengan teknologi. Sebuah bank tidak pernah memberikan informasi mereka kepada pihak ketiga. Jadi bank harus membangun “awan” di dalam pusat data mereka. Ini akan menjadi awan milik swasta. Ketika Anda butuh kapasitas yang lebih besar, anda dapat bergabung dengan lingkungan awan milik umum. Menghubungkan antara awan publik dan swasta dinamakan sebagai hybrid cloud. Hampir setiap perusahaan akan berpindah ke model ini dalam beberapa tahun mendatang karena ide untuk membeli infrastruktur yang besar tidak akan menciptakan logika PNL(laba rugi) bagi kebanyakan perusahaan.
WSJ : Apakah anda punya kiat-kiat manajemen?
Mr. Leonard : Menjadi jelas adalah hal yang penting. Saya mencoba untuk konsisten dan juga memiliki apa yang namanya common sense.
Darwin Huang, Assistant Consultant Vibiz Consulting menambahkan bahwa perbincangan dengan Mr. Leonard menghasilkan satu pandangan yang cukup berani. Mr. Leonard mengajarkan tentang mengambil peluang dalam satu hal yang negatif. Mr. Leonard mengambil keputusan penting untuk tetap berekspansi di tengah krisis global, dengan keyakinan permintaan akan produk yang dikembangkan mereka tidak akan terpengaruh krisis global. Selain itu, seakan tidak mau mengikuti mainstream, EMC Corp. dibawah Mr. Leonard tetap menaikkan anggaran mereka di bidang R&D, yang bagi sebagian perusahaan merupakan pos yang layak untuk dipotong pada keadaan ekonomi saat ini.
Resume
Karir : Sebelum bergabung dengan EMC pada April 2006, Mr. Leonard menangani operasional Symantec dan Veritas untuk wilayah Jepang dan Asia Pasifik. Sebelum itu, dia menghabiskan 18 tahun dengan EDS, dimana dia berfokud pada operasional Eropa dan Asia selama 12 tahun, sebelum akhirnya diangkat sebagai presidents of solutions consuting untuk wilayah Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.
Pendidikan : Business degree dari Southern Methodist University.
Ekstrakurikular : Menghabiskan waktu dan bepergian dengan keluarga
(Darwin Huang/AA/TML)