Mengulik Kata Sepakat di KTT ASEAN ke-18

(Vibizmanagement-Inspiration) Seperti yang kita ketahui KTT ASEAN telah berlangsung 7-8 Mei kemarin. Sebanyak 10 pemimpin negara hadir dalam KTT kali ini. Mereka adalah Presiden SBY, Haji Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah (Brunei Darussalam), Hun Sen (PM Kamboja), Tomngsing Thammavong (Laos), Sri Muhammad Najib Tun Abdul Razak (Malaysia), Thein Sein (Myanmar), Benigno Aquino III (Filipina), F Jayakumar (Singapura) dan Abhisit Vejjajiva (Thailand), dan Nguyen Tan Dung (Vietnam). Tak lupa, pada satu kesempatan saat acara jamuan makan malam, para pemimpin negara yang hadir pun turut mengenakan batik sebagai salah satu produk seni dan fashion kebanggaan Indonesia.

KTT ASEAN ke-18-2

Banyak keputusan dihasilkan dari KTT kali ini. Namun, setidaknya ada 10 kesepakatan penting yang dicapai antara pemimpin negara-negara ASEAN.
Berikut kesepuluh isu utama KTT ASEAN berikut kesepakatan yang dicapai oleh para pemimpin ASEAN.

1.    Konektivitas ASEAN. Pemimpin ASEAN menyadari tujuan pembangunan konektivitas ASEAN harus segera diwujudkan. Oleh karena itu, master plan yang berkaitan dengan ASEAN Connectivity disepakati harus ditindaklanjuti sehingga semua negara mampu membangun konektivitas regional. Konektivitas itu dilakukan dengan membangun infrastruktur, transportasi, telekomunikasi, dan people to people contact.

2. Ketahanan pangan dan energi. Para leader ASEAN merasakan pada tingkat dunia terdapat gejolak harga pangan dan minyak bumi dengan volatilitas tinggi. Bahkan dalam waktu 6 bulan terakhir harga pangan dan minyak bumi naik sistematis. Ini tentu memberikan dampak tidak baik bagi upaya meningkatkan kesejahteran rakyat. Kenaikan harga pangan yang terus melambung langsung atau tidak akan meningkatkan jumlah kemiskinan masyarakat. Para pemimpin ASEAN sepakat untuk melakukan kerjasama regional menghadapi ancaman kecukupan pangan, terutama harganya, dan ketahanan energi. ASEAN sepakat untuk meningkatkan produksi pangan dan membangun cadangan beras pada tingkat regional.

Selain itu, meningkatkan kerjasama di bidang research and development agar produksi pangan ditingkatkan. Kerjasama ASEAN dengan ASEAN + 3 juga ditingkatkan dalam membangun cadangan pangan pada tingkat kawasan yang luas. Di bidang energi, ASEAN sepakat mengembangkan energi terbarukan.

3. Manajemen dan resolusi konflik. Yang jadi perhatian dunia sekarang ini adalah konflik perbatasan Thailand dan Kamboja. Pemimpin ASEAN mempunyai sikap sama dan mendorong kedua negara untuk memilih jalan damai dan mencegah terjadinya eskalasi konflik. Indonesia sebagai ketua ASEAN telah menjembatani, memfasilitasi dengan mengajukan sejumlah usul demi tercapai solusi damai sesuai semangat ASEAN.

4. Regional architecture. Di kawasan ASEAN, Asia Timur, Asia Pasifik, terdapat banyak regional grouping seperti ASEAN, kerangka ASEAN + 1, ASEAN +3, APEC, dan ASEAN Regional Forum. Para pemimpin ASEAN membahas apa yang bisa diperankan ASEAN agar semua regional architecture itu saling bekerja sama agar seluruh kawasan menjadi damai, aman, dan stabil. ASEAN sepakat akan memainkan peran yang positif.

5. Partisipasi organisasi masyarakat. ASEAN diharapkan bukan hanya kerjasama antar pemerintah atau elit, tapi betul-betul membumi. Oleh karen itu, KTT ASEAN kalai ini juga mengagendakan pertemuan antara pemimpin ASEAN dengan parlemen, pemuda, dan organisasi sipil ASEAN. Sebelum penyelenggaraaan KTT ASEAN ke-19 pada November mendatang di Bali, akan digelar ASEAN Fair yang diikuti oleh kalangan masyarakat.

6. Penanganan bencana alam. Kawasan ASEAN sangat rawan bencana alam. Karena itu, pemimpin ASEAN sepakat meningkatkan kerjasama dalam latihan penanggulangan bencana alam. Latihan itu untuk meningkatkan respons terhadap bencana alam di ASEAN.

7. Kerjasama subkawasan ASEAN. Pada KTT kali ini juga dilaksanakan konferensi antara negara-negara yang bekerjasama dalam subkawasan. Pemimpin ASEAN sepakat kerjasama subkawasan itu juga ditingkatkan.

8. Penyelengaraan The 1st East Asia Summit. Acara itu disepakati diselenggarakan di Indonesia dan untuk pertamakalinya akan dihadiri oleh 2 anggota baru, yaitu Amerika Serikat dan Rusia. Konferensi Asia Timur akan membahas ekonomi maupun politik dan keamanan di kawasan ini. Secara lebih kita spesifik, KTT akan membahas tentang pemberantasan terorisme, kejahatan transnasional, dan keamanan di laut China Selatan dan Korea.

9. Keanggotaan Timor Leste. Timor leste secara formal telah mengajukan proposal kepada Presiden SBY agar keanggotaannya di ASEAN dipercepat. Anggota ASEAN menerima kehadiran Timor Leste itu, sebab secara geografis, geopolitik, dan geoekonomi sepatutnya menjadi anggota ASEAN. Pemimpin ASEAN memberi tugas para menteri ASEAN untuk membuat rekomendasi dan akan diserahkan kepada KTT ASEAN mendatang. Rekomendasi itu terkait apakah Timor Leste telah siap menjadi anggota ASEAN dengan segala kewajiban-kewajibannya dan sebaliknya. Tapi kapasitas Timor Leste juga harus dibantu dibangun supaya pada saatnya nanti bisa masuk ke ASEAN.

10. Pertukaran Myanmar dan Laos sebagai Ketua ASEAN. Myanmar semula ingin jadi ketua pada tahun 2016 dan Laos tahun 2014. Laos ingin bertukar waktu sehingga keketuaannya dalam ASEAN dimundurkan. Para pemimpin ASEAN pada prinsipnya tidak berkeberatan dengan permintaan itu. Namun, Myanmar harus terus menjalankan proses demokrasi dan rekonsiliasinya. Hal itu bertujuan agar, ketika menjadi ketua, tidak ada pandangan negatif terhadap Myanmar.

KTT ASEAN ke-18-3

Selain kesepuluh kesepakatan diatas maka point penting yang berhasil mencapai kata sepakat lainnya adalah:

1.    Para pemimpin kepala negara Asia Tenggara juga membahas permasalahan seputar buruh migran dan sepakat untuk melindungi para pekerja dikawasannya

2.    Perihal sengketa kawasan laut Cina Selatan, semua pimpinan ASEAN sepakat untuk menghasilkan sesuatu yang mengikat negara yang saling mengklaim wilayah di laut Cina Selatan agar semuanya bisa dikelola dengan baik, tidak memunculkan konflik yang tidak dikehendaki.

3.    Menyoal pasca tewasnya Osama, 10 orang pemimpin negara ASEAN yang hadir sepakat bahwa kesiagaan harus tetap penuh serta menyatakan terorisme adalah kejahatan yang harus bisa dicegah dan ditanggulangi.

KTT ASEAN-4

Nah, yang cukup seru lagi ternyata KTT ASEAN ke-18 tidak hanya membahas seputar maslah ekonomi dan politik. Tapi juga membicarakan sepak bola! Ya, dalam rapat pleno KTT ASEAN yang dihadiri para Menteri luar Negeri, khususnya di bidang Sosial Budaya, ditelurkan kesepakatan untuk mendukung ASEAN menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030.

Hal ini menyikapi kondisi bahwa dalam sejarahnya belum pernah Piala Dunia digelar di negara Asia Tenggara. Bahkan baru satu kali perhelatan akbar itu diadakan di Benua Kuning, yakni di Jepang dan Korea Selatan di tahun 2002. Piala Dunia terdekat adalah 2014 di Brasil, dilanjutkan empat tahun kemudian di Rusia. Baru Qatar yang akan menjadi negara Asia ketiga yang akan menggelar Piala Dunia di tahun 2022. Mmm, setelah Qatar bisakah Indonesia terpilih sebagai salah satu Negara anggota ASEAN? Kita lihat saja tanggal mainnya…

 

(Tania Tobing/IK/TML-berbagai sumber)

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x