Workshop "Fiscal Space – Reviewing, Assessing and Prioritizing Government Expenditure"

(The Manager’s Lounge – Tax) – Hari ini, diselenggarakan workshop yang bertema “Fiscal Space – Reviewing, assessing and prioritizing government expenditure”. Workshop ini merupakan kerjasama dengan Australian treasury. Tujuan diselenggarakannya workshop tersebut adalah untuk meningkatkan pemahaman, keterampilan praktis, dan penerapan konsep-konsep fiscal space yang sesuai dengan kondisi ekonomi, politik dan sosial tiap-tiap anggota ekonomi, dan dapat digunakan segera. Peserta workshop dibedakan atas peserta inti (targeted) dan peserta biasa (non-targeted). Peserta inti berjumlah 25 orang dari 4 anggota ekonomi APEC yaitu Indonesia, China, Viet Nam, dan Philipina. China, Viet Nam, dan Philippina berhak mengirimkan 5 peserta masing-masing, sedangkan Indonesia selaku tuan rumah mendapat kesempatan untuk mengirim 10 peserta inti.

Peserta non targeted, terutama berasal dari anggota ekonomi APEC lainnya yang tidak termasuk targeted. Namun, anggota ekonomi yang termasuk targeted juga diperkenankan mengirimkan peserta tambahan. Indonesia juga mengirimkan 5 peserta tambahan, sehingga total peserta Indonesia berjumlah 15 orang. Para trainers, dan facilitator terdiri atas para expert dari IMF, Australian National University, Australian Treasury, Indonesia, dan Rusia. Total peserta, trainers, dan facilitators diperkirakan mencapai 50 orang.

Isu-isu pokok yang dibahas dalam workshop tersebut antara lain :
(1) Overview of fiscal space — Defining it, estimating it and using it;
(2) Expenditure dimension of fiscal space and the budget;
(3) Application of fiscal space concepts in each economy;
(4) Using fiscal space 1: Procedures for linking planning and budgeting to optimally allocate fiscal space;
(5) Performance-based budgeting;
(6) Case studies: Use of the fiscal space concept for fiscal and development;
(7) Using fiscal space 2: Assuming fiscal space in the participant’s economy is positive over the next three years, to what should it be allocated?; dan
(8) Strategy and action plan.

Dalam workshop tersebut akan dibahas case studies dari beberapa anggota ekonomi terkait dengan penerapan fiscal space di negara masing-masing yang antara lain mencakup teknik estimasi, termasuk langkah-langkah dalam menghadapi masalah-masalah dalam estimasi Fiscal Space, Medium-Term Fiscal Framework (MTFF), dan Medium-Term Expenditure Frameworks (MTEF). Para peserta workshop juga akan dibekali pengetahuan mengenai Action Plan yang dipandang penting dalam workshop tersebut.

Setelah mengikuti workshop, para peserta diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknis dalam mengidentifikasi, mengkaji ulang, menilai, dan mengevaluasi konsep dari fiscal space dan mengaplikasikannya dalam pengelolaan anggaran dan ekonomi masing-masing.

Sementara, sektor fiskal di Indonesia sendiri terjadi penggenjotan penerimaan pajak semenjak beberapa perangkat pajak dikerahkan. Hal ini merupakan sebuah ironi pajak yang meningkat yang dikenakan kepada masyarakat diimbangi dengan kenaikan harga-harga akibat rencana kenaikan BBM oleh pemerintah.

Realisasi penerimaan pajak selama empat bulan pertama (Januari – April) 2008 mencapai Rp151,2 triliun atau naik sekitar 41,7 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. “Realisasi penerimaan pajak tanpa pajak penghasilan migas mencapai Rp151,2 triliun atau naik 41,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu,” kata Direktur Jenderal Pajak Darmin Nasution di Jakarta, Rabu (14/5), sebagaimana dikutip dari Antara.

Realisasi penerimaan pajak selama empat bulan pertama itu mencapai Rp173,6 triliun, atau tumbuh 44,9 persen dibanding periode yang sama pada 2007. Target penerimaan pajak nonmigas empat bulan pertama mencapai Rp143,7 triliun. Jika digabung dengan migas mencapai Rp155,3 triliun. Sebelumnya untuk realisasi penerimaan hingga Maret 2008 atau selama triwulan I 2008, Direktorat Jenderal Pajak melaporkan, realisasi penerimaan netto (sudah dikurangi dengan restitusi) mencapai Rp113,53 triliun.
Realisasai penerimaan pajak itu belum termasuk penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) minyak dan gas bumi (migas). Jika penerimaan PPh migas dimasukkan, realisasi penerimaan pajak selama Januari hingga Maret 2008 mencapai Rp127,96 triliun.

Entahlah apakah ini sebuah berita yang baik/buruk mengenai kenaikan penerimaan pajak ditengah perencanaan peningkatan BBM.

(Wulandari Permatasari/IK/TML)

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x