(Business Lounge – Hobby) Kesuksesan yang diraih terkadang memang tidak selamanya membuat bahagia. Hal inilah yang dialami Jason Brown, seorang atlet futbol asal Amerika Serikat yang memiliki karir gemilang di National Football League memilih pensiun dini dari olahraga yang membesarkan namanya tersebut.
Jason Brown menyatakan berhenti dari olah raga yang sudah membesarkan namanya untuk mengabdikan diri menolong warga tidak mampu di kampung halamannya yang terletak di Louisburg, North Carolina.
Memang banyak yang menyayangkan keputusannya ini. Pasalnya, ia memperoleh kesuksesan dengan susah payah. Karirnya sebagai atlet telah dipupuk sejak ia masih duduk di bangku SMA. Bahkan ia sempat dikontrak senilai USD 37 juta atau setara dengan Rp 4,7 miliar dan memang perjalanan karirnya di dunia futbol jelas masih panjang.
Saat menyatakan keinginannya untuk mundur dari dunia futbol, agen Brown berkata kalau ia membuat kesalahan terbesar dalam hidupnya. Tapi keinginan Jason Brown rupanya sudah bulat dan tetap dengan pendiriannya. Jason Brown yang baru menginjak usia 30-an itu menggunakan kekayaan yang harusnya ia pakai bersenang-senang di masa pensiun untuk membeli lahan pertanian seluas 400 hektar yang kemudian menanaminya dengan ubi jalar dan timun.
Lahan itu ia kelola sendiri bersama istrinya, Tay. Meski mereka buta teknik pertanian. Jason Brown belajar menanam ubi lewat video-viedo tutorial di Youtube dan saran tetangga-tetangganya yang sudah berpengalaman. Tapi butuh bertahun-tahun bagi Brown untuk mengelola lahan itu menjadi produktif.
Hasil panen pertamanya sebanyak 45 ton ubi jalar rupanya dibagikan secara cuma-cuma kepada warga tidak mampu. Hasil panen itu lantas dikumpulkan dan distribusikan oleh sejumlah sukarelawan yang mengumpulkan sumbangan bahan makanan dari warga lokal. Namun tidak berhenti sampai di situ saja, tahun depan ia berencana untuk membagikan hasil panen dua kali lipat dari yang ia bagikan sekarang.
Jason Brown mengaku ia tidak pernah merasa sesukses ini sebelumnya. Baginya bisa memberikan bantuan untuk orang lain yang membutuhkan lebih membahagiakan dibandingkan prestasi di lapangan yang pernah ia raih. Sungguh perbuatan yang sangat mulia, rela meninggalkan kesuksesan yang susah payah diraih demi membantu orang yang tidak mampu.
Lingga Rizky/VMN/BL/Journalist
Editor : Ruth Berliana

