The Local Pride

Egar Chevalier

Bermula dari sebuah hobi, hal itu akhirnya mengantarkan Egar Putra Bahtera menjadi salah satu pengusaha muda yang sukses. Siapa sangka, sepatu dengan brand Chevalier yang dibuatnya, bermula dari suatu kesenangannya akan sepatu. “Saya dari dulu memang suka sepatu. Saya dulu sekolah di SMU 78, jadi saya mengumpulkan banyak sekali sepatu. Dan sesampai saya kuliah, saya berpikir ngapain juga ngumpulin sepatu terus, kenapa tidak buat sepatu, karena kalau saya lihat orang pakai sepatu saya, sepertinya senang.” katanya menjelaskan.

Processed with VSCOcam with a6 preset

Kini, ia telah menjalani bisnis tersebut selama 3 tahun. Banyak orang dari berbagai kalangan menjadi pelanggannya. Kualitas juga menjadi hal yang penting bagi Egar di dalam menjalankan bisnisnya. Baginya, sangatlah pantang untuk membuat sepatu dalam bentuk yang asal-asalan. “Setiap jenis baru, saya selalu riset geometrinya, jadi saya tidak sembarangan. Kebanyakan sepatu lokal itu kesalahannya adalah satu cetakan untuk ramai-ramai, seharusnya satu cetakan untuk satu model” ujarnya kepada Businesslounge.

chevalier sepatu1

Dengan hanya bermodalkan informasi tentang cara pembuatan sepatu di Google, Egar mencoba untuk mewujudkan impiannya membuat sepatu. Dengan ketekunan dan kerja keras, akhirnya Egar berhasil menciptakan sepatu berkelas yang dikenal hingga saat ini. “Sebenarnya bikin sepatu simple sih, banyak ilmu kok di Google, tinggal mengolah saja sampai dikemas dengan baik. Jadi kalau menurut saya sekarang mau mendapat ilmu apa saja ada, tinggal bagaimana kamu mengemas nya dengan karakter yang unik, market bisa menerima, kuncinya itu saja sih kalau bisnis. “ ujarnya tertawa.

Banyak belajar juga merupakan salah satu kunci kesuksesan Egar. Hal itu banyak ia terapkan di dalam membuat desain yang cocok untuk sepatu buatannya. Dalam hal ini, inspirator Egar adalah dari brand ZARA, karena baginya, jika ingin sukses saat ini adalah di lahan bisnis retail.

chevalier3

Egar memang membuktikan, bahwa segala sesuatu bisa dicapai, asalkan hidup dengan bekerja keras dan juga tidak berhenti untuk berusaha. Selain itu, kreativitasnya untuk membuat sepatu yang diterima oleh masyarakat telah mengantarnya menjadi salah satu pengusaha muda yang sukses di Indonesia.

Namun, ada yang unik dari pria satu ini. Ketika bicara mengenai toko yang biasa menjadi incaran para pengusaha untuk memasarkan produknya, Egar hanya berpendapat “Sebenarnya banyak orang termakan gengsi,  brand-brand lokal seperti saya, rata-rata ngebet buat offline store. Sedangkan saya memilih untuk tidak membuat offline dulu, buat apa saya punya toko keren-keren tapi basically saya tidak punya property, kebanyakan anak muda seperti itu,  mereka  lebih suka menonjolkan sisi eksklusivitas nya ketimbang fondasi dari finansialnya sendiri. Kalau saya lebih memilih, kalau saya punya uang saya beli  apartemen, rumah, investasi di property” ujarnya sambil tertawa bangga.

Fanny Sue/Journalist/VMN/BL

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x