(Business Lounge – News) Sehubungan dengan jatuhnya Malaysia Airlines di dekat desa Grabovo, Ukraina Timur, para separatis pro-Rusia yang menguasai daerah itu pun memberikan akses kepada para peneliti internasional untuk mendatangi lokasi kecelakaan jet Malaysia Airlines. Mereka berjanji untuk menutup dan mengamankan lokasi kejadian dan memungkinkan berlangsungnya proses evakuasi.
Dalam hal ini para peneliti internasional akan bekerja sama dengan OSCE (Organization for Security and Co-operation in Europe) serta pihak berwenang di Ukraina.
Pesawat Malaysia Airlines jatuh pada Kamis (17/7) dalam perjalannya dari Amsterdam ke Kuala Lumpur.
Kecelakaan ini telah menewaskan 298 jiwa termasuk seorang peneliti klinis berkebangsaan Belanda, Joep Lange dalam perjalanannya untuk menghadiri sebuah konferensi AIDS internasional di Australia.
Sampai saat ini, para pejabat AS dan Ukraina yakin bahwa pesawat itu ditembak jatuh.
Zona Larangan Terbang
Atas kejadian ini, Ukraina mengumumkan daerah ini menjadi daerah zona larangan terbang, sementara maskapai lain telah menyatakan bahwa mereka telah membuat jalur penerbangan lain untuk menghindari Ukraina Timur.
Jatuhnya pesawat ini telah membuat Dewan Keamanan PBB akan menggelar pertemuan darurat pada Jumat (18/7) di New York. Sedangkan Presiden AS Barack Obama menyatakan akan memberikan bantuan jika memang diperlukan. Bagi Presiden Ukraina Petro Poroshenko, hal ini adalah tindakan terorisme. Tetapi ditampik oleh Putin yang berbalik menyalahkan Ukraina.
Dunia masih menunggu hasil dari para peneliti internasional. Apabila terbukti bahwa jatuhnya pesawat ini disebabkan para separatis pro Rusia, sudah dapat dipastikan Rusia akan menanggung kecaman dari dunia, apalagi UE dan AS baru saja memperberat sanksi Ekonomi kepada Rusia.
uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana
Image : Youtube

