Kenali Gen Z untuk Memenangkan Pasar

(Business Lounge Journal – Marketing)

Bagi setiap pemasar, memahami konsumen adalah obsesi sekaligus tantangan terbesar. Saat ini, kelompok yang paling banyak menyita perhatian adalah Generasi Z (Gen Z) — yang jumlahnya mencapai sekitar seperempat populasi Asia Tenggara (SEA).

Banyak stereotipe melekat pada Gen Z: generasi yang dianggap sulit ditebak, serba digital, cepat bosan, namun kritis. Namun, alih-alih berpegang pada persepsi umum, pemasar perlu mendengarkan langsung apa yang disampaikan Gen Z mengenai preferensi dan kebiasaan mereka.

Berikut tiga fakta penting tentang Gen Z di Asia Tenggara, dan bagaimana bisnis dapat memanfaatkannya untuk terus memenangkan hati mereka.

1. Gen Z Adalah Pengguna Aktif Pencarian

Gen Z bukanlah konsumen pasif. Mereka aktif mencari informasi, mengeksplorasi opsi, dan membandingkan pilihan sebelum memutuskan pembelian. Di Filipina, 89% Gen Z menggunakan Google dan/atau YouTube setiap hari. Artinya, Gen Z menjadikan mesin pencari sebagai pintu masuk utama dalam perjalanan belanja mereka — mulai dari mencari ide, membaca ulasan, hingga menentukan produk.

Bagi merek, Search Ads terbukti efektif: kampanye berbayar di Google Search rata-rata memberikan peningkatan konversi sebesar 56% secara global.
Studi Kasus: Platform e-commerce Shopee menggunakan AI Max untuk kampanye Search. Hasilnya, Shopee memperoleh konversi 2x lebih banyak, ROI 49% lebih tinggi, sekaligus menurunkan biaya per pesanan sebesar 23%.

Strategi: Pastikan merek Anda hadir di momen pencarian penting, dengan kata kunci yang relevan dengan kebutuhan Gen Z.

2. Gen Z Berbelanja di Google dan YouTube

Bagi Gen Z, Google bukan hanya tempat mencari informasi, tetapi juga arena belanja. Sebanyak 82% Gen Z di Thailand menggunakan Google untuk berbelanja (dari penemuan produk, browsing, riset, hingga transaksi). Sedangkan 95% Gen Z di Indonesia dan 93% di Thailand merasa lebih percaya diri dengan keputusan belanja mereka setelah mendapatkan informasi dari YouTube. Artinya, Gen Z menjadikan Google dan YouTube sebagai ruang inspirasi sekaligus validasi sebelum membeli produk.

Studi Kasus:
L’Oréal Vietnam menggunakan Performance Max, solusi iklan lintas kanal Google (Search, YouTube, Display, Discover). Pada kampanye 12.12 Mega Sale, L’Oréal mencapai ROAS 4x lebih tinggi dibanding kampanye sebelumnya.

Strategi: Gunakan solusi iklan terintegrasi seperti Performance Max untuk menjangkau konsumen Gen Z di berbagai titik perjalanan belanja mereka.

3. Gen Z Percaya pada Kreator YouTube

Autentisitas adalah kunci. Gen Z menaruh kepercayaan besar pada kreator konten YouTube sebagai sumber ulasan produk. Bahkan, mereka tetap menerima konten sponsor selama pesan yang disampaikan jujur dan relevan. Sebanyak 67% Gen Z di Thailand mempercayai ulasan produk dari kreator YouTube (meski bersponsor), lebih tinggi dibanding Instagram (38%) dan TikTok (63%).

Studi Kasus:
Tiket.com berkolaborasi dengan empat kreator YouTube populer di kalangan Gen Z. Setiap kreator membuat Shorts dengan gaya khas mereka, menyertakan kode promo tiket.com, dan kampanye ini diperkuat dengan partnership ads serta Video Reach Campaign.

Hasilnya dalam 11 hari:

  • Menjangkau 2 juta+ Gen Z unik
  • Engagement rate 13%, lebih dari dua kali lipat rata-rata platform sosial lain (6%)
  • Biaya per view 88% lebih rendah dibanding iklan video 15 detik di platform sosial lainnya

Strategi: Bangun kemitraan dengan kreator yang relevan dengan audiens Gen Z. Pastikan pesan mereka otentik, menggunakan bahasa dan gaya yang dekat dengan keseharian Gen Z.

Melewati Stereotipe, Memahami Realita

Untuk menjangkau dan memenangkan Gen Z di Asia Tenggara, pemasar perlu meninggalkan stereotipe lama. Kuncinya adalah memahami perilaku nyata mereka:

  • Mereka aktif mencari informasi (search-driven).
  • Mereka berbelanja sambil menjelajah di Google dan YouTube.
  • Mereka percaya pada autentisitas kreator konten.

Dengan merancang strategi pemasaran berbasis wawasan ini — mulai dari Search Ads, Performance Max, hingga kolaborasi dengan kreator YouTube — merek dapat terhubung dengan Gen Z secara lebih bermakna, sekaligus mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.