Macy’s Inc.

Macy’s Rekrut Eksekutif dari Capri Holdings untuk Posisi CFO dan COO

(Business Lounge – Global News) Macy’s Inc., perusahaan ritel ternama Amerika Serikat, telah mengumumkan penunjukan Thomas J. Edwards Jr. sebagai Chief Financial Officer (CFO) dan Chief Operating Officer (COO) yang baru, efektif mulai 22 Juni 2025. Edwards sebelumnya menjabat posisi serupa di Capri Holdings Limited, perusahaan induk dari merek-merek mewah seperti Michael Kors dan Versace. Penunjukan ini merupakan bagian dari upaya Macy’s untuk memperkuat tim kepemimpinannya dalam menghadapi tantangan industri ritel yang terus berkembang, terutama dengan meningkatnya persaingan dari platform e-commerce besar dan perubahan preferensi konsumen.

Thomas J. Edwards Jr. selama delapan tahun di Capri Holdings memimpin tim keuangan, teknologi informasi, dan rantai pasokan. Ia berperan penting dalam akuisisi dan integrasi merek-merek global seperti Versace dan Jimmy Choo, serta mengimplementasikan sistem dan kapabilitas bersama, termasuk platform ERP global, yang menghasilkan penghematan signifikan di berbagai merek, fungsi, dan wilayah. Pengalamannya yang luas dalam pengelolaan operasional dan keuangan perusahaan besar diharapkan dapat membawa inovasi dan efisiensi bagi Macy’s di tengah lanskap ritel yang terus berubah.

Edwards menggantikan Adrian Mitchell, yang telah menjabat sebagai CFO sejak November 2020 dan COO sejak Maret 2023. Di bawah kepemimpinan Mitchell, Macy’s berhasil memperkuat neraca keuangan dan memodernisasi operasi keuangannya, termasuk mengatasi tantangan selama pandemi. CEO Macy’s, Tony Spring, menyatakan apresiasinya terhadap kontribusi Mitchell dalam mengarahkan perusahaan melalui masa-masa sulit dan memodernisasi operasi keuangan, serta menavigasi berbagai tantangan ekonomi global yang mempengaruhi industri ritel secara keseluruhan.

Penunjukan Edwards terjadi di tengah upaya Macy’s untuk melakukan transformasi strategis guna mengembalikan pertumbuhan yang menguntungkan dalam jangka panjang. Di bawah kepemimpinan CEO Tony Spring, yang menjabat sejak tahun lalu, Macy’s telah melakukan beberapa perubahan kepemimpinan dan inisiatif strategis, termasuk penutupan toko-toko yang kurang berkinerja dan investasi dalam pengalaman berbelanja yang lebih baik bagi pelanggan. Perusahaan berencana menutup 150 toko yang kurang menguntungkan hingga tahun 2026 dan fokus pada segmen mewah seperti Bloomingdale’s dan Bluemercury untuk meningkatkan penjualan, yang menunjukkan perubahan strategi menuju segmen yang lebih premium.

Macy’s menghadapi tantangan dalam kinerja penjualannya. Pada kuartal yang berakhir 1 Februari 2025, penjualan bersih menurun 4,3% menjadi $7,77 miliar. Perusahaan memperkirakan penjualan akan terus menurun pada tahun mendatang karena konsumen menunda pembelian akibat ketidakpastian terkait tekanan inflasi dan dampak tarif. Kondisi ekonomi yang fluktuatif, perubahan dalam pola belanja konsumen, serta peningkatan daya saing dari ritel online membuat Macy’s harus melakukan evaluasi mendalam terhadap strategi bisnisnya.

Selain tantangan operasional, Macy’s juga menghadapi tekanan dari investor aktivis seperti Barington Capital, yang mendorong perusahaan untuk mempertimbangkan alternatif strategis bagi rantai Bloomingdale’s dan Bluemercury. Investor tersebut mengusulkan agar Macy’s memisahkan atau menjual aset-aset tertentu untuk meningkatkan nilai pemegang saham. Beberapa analis menilai bahwa langkah ini bisa menjadi strategi yang masuk akal untuk memperbaiki kinerja finansial Macy’s dan memberikan fleksibilitas lebih dalam menghadapi tantangan di industri ritel yang semakin kompetitif.

Sebagai bagian dari inisiatif “Bold New Chapter”, Macy’s telah menutup beberapa lokasi toko yang kurang menguntungkan, termasuk di Oak Court Mall di Memphis. Langkah ini bertujuan untuk memonetisasi aset dan menginvestasikan kembali dana sebesar $600-$700 juta ke toko-toko lain dan usaha baru, termasuk membuka toko-toko Macy’s, Bloomingdale’s, dan Bluemercury yang lebih kecil dan mandiri. Dengan strategi ini, Macy’s berharap dapat lebih fokus pada pengalaman pelanggan yang lebih personal dan meningkatkan efisiensi operasional dalam jangka panjang.

Macy’s Inc. adalah salah satu perusahaan ritel terbesar di Amerika Serikat, yang dikenal dengan jaringan department store-nya yang luas. Didirikan pada tahun 1858 oleh Rowland Hussey Macy di New York City, perusahaan ini berkembang menjadi salah satu department store paling terkenal di dunia. Hingga tahun 2024, Macy’s memiliki lebih dari 500 toko yang tersebar di berbagai wilayah di AS. Dalam beberapa tahun terakhir, Macy’s menghadapi persaingan ketat dengan e-commerce dan berinvestasi dalam pengalaman belanja omnichannel. Perusahaan juga berupaya meningkatkan efisiensi operasional dengan restrukturisasi manajemen dan strategi baru untuk mempertahankan pangsa pasar. Dengan semakin berkembangnya tren belanja digital, Macy’s juga telah memperkuat kehadiran onlinenya dengan investasi dalam teknologi dan layanan pengiriman cepat untuk memenuhi kebutuhan konsumen modern.

Penunjukan Thomas J. Edwards Jr. sebagai CFO dan COO baru diharapkan dapat membawa perspektif segar dan pengalaman luas dalam industri fashion dan ritel mewah ke Macy’s. Dengan tantangan yang dihadapi, termasuk penurunan penjualan dan tekanan dari investor, Macy’s berharap bahwa perubahan kepemimpinan ini akan membantu perusahaan dalam upaya transformasi dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan. Edwards diharapkan tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga membantu Macy’s dalam mencari peluang pertumbuhan baru, baik melalui akuisisi maupun inovasi dalam pengalaman belanja pelanggan.

Dengan meningkatnya kompetisi di sektor ritel, Macy’s juga sedang menjajaki berbagai pendekatan baru, termasuk kemitraan strategis dan diversifikasi lini produk, untuk tetap relevan di pasar yang terus berubah. Langkah-langkah ini mencerminkan komitmen perusahaan untuk tetap menjadi salah satu pemain utama dalam industri ritel Amerika Serikat, sambil terus beradaptasi dengan ekspektasi konsumen yang berkembang. Dalam beberapa tahun ke depan, kinerja Macy’s di bawah kepemimpinan Edwards dan tim manajemen barunya akan menjadi faktor kunci dalam menentukan arah masa depan perusahaan.