Carl’s Jr Akhiri Layanannya di Indonesia pada Akhir Tahun

(Business Lounge Journal – News and Insight)

Pada Rabu (20/12/2023) Carl’s Jr. resmi mengumumkan akan menutup semua gerainya di Indonesia. Diunggah di akun instagram @carlsjrindonesia, Carl’s Jr. Indonesia yang beroperasi di bawah Mahadasha Group akan resmi berakhir pada Desember 2023. Sebuah ucapan terima kasih juga disertakan oleh restoran makanan cepat saji ini kepada para pelanggan setianya selama 10 tahun telah ada di Indonesia.

Unggahan tersebut juga menuliskan kebanggaannya telah menyajikan burger panggang yang ikonik di Indonesia.

Perjalanan Bisnis Carl’s Jr

Carl’s Jr didirikan oleh Carl Karcher seorang pengendara truk bersama dengan isterinya Margaret Karcher sebagai restoran siap saji di Los Angeles, California, Amerika Serikat pada 17 Juli 1941. Seperti dicantumkan pada laman resminya, kedua pendiri Carl’s Jr memulai bisnis mereka dengan meminjam dana senilai US$311 atau hampir Rp5 juta untuk membeli mobil Plymouth mereka.

Kemudian sepasang suami isteri ini pun menambahkan modal lagi dengan merogoh kocek mereka sendiri sebesar US$15 dolar untuk membeli gerobak hot dog pertama mereka. Semula mereka hanya menjual hot dog, chili dog, dan tamales di kaki lima. Ketika sukses dengan produk dagangan mereka, mereka pun mendapatkan 4 gerobak hot dog lainnya.

Pada tahun selanjutnya, restoran pasangan suami-istri Karcher memperkenalkan burger jenis charboiled yang kemudian menjadi produk utama mereka. Kelebihan yang ditawarkan adalah dagingnya yang beraroma asap, tidak mengandung bahan tambahan dan rotinya lebih tebal.

Di tahun 1956, berdirilah restoran seperti saat ini yang dikenal dengan Carl’s Jr. Pada tahun 1960, jumlah restoran berkembang menjadi 24 dan kemudian menjadi 100 di tahun 1975 di California Selatan. Carl pun memutuskan untuk mendirikan Carl Karcher Enterprises, Inc. (CKE) untuk menjadi perusahaan yang memayungi semua restoran miliknya.

Mulai dari California, di tahun 1979 Carl’s Jr. membuka gerai pertama di Nevada (Las Vegas). Pada tahun tersebut, Carl’s Jr berhasil meraih pendapatan sebesar US$ 100 juta. Di tahun 1980-an, restoran ini berkembang dengan pesat hingga mencapai 543 gerai (termasuk di luar AS) dengan penjualan sebesar US$ 480 juta dan lebih dari 10.000 karyawan.

CKE pun kemudian menjadi perusahaan publik dan mulai membuka gerai dengan skema waralaba.

Pada tahun 1990-an, Carl Karcher bersengketa dengan direksi yang berbuntut terdepaknya Carl Karcher dari kursi direktur utama pada 1 Oktober 1993. Carl kemudian wafat pada tahun 2008.

Kemudian manajemen yang baru melakukan revitalisasi dengan menurunkan harga, membuat strategi pemasaran baru, dan mengubah menu yang ada. CKE terus berekspansi dengan mengakuisisi Hardee’s yang memiliki fokus pada wilayah-wilayah lain di AS pada tahun 1997 juga Santa Barbara Restaurant Group, pemilik restoran Green Burrito di tahun 2002.

Sejumlah langkah bisnis pun diambil seiring dengan perkembangan Carl’s Jr.

Perjalanan Carl’s Jr di Indonesia

Pada tahun 1990-an, Carl’s Jr pernah memasuki Indonesia di tahun 1996 dengan dua gerai, yaitu di Kelapa Gading Food Court dan Gedung Bursa Efek Indonesi. Tetapi kemudian kedua gerai ini pun menghilang.

Kemudian pada tahun 2010, PT Fortune Food International kembali membawa Carl’s Jr. ke Indonesia dengan membuka gerai pertamanya di Grand Indonesia, Jakarta. Pada saat itu Carl’s Jr memiliki target akan membuka 25 gerai kedepannya.

Tetapi pada tahun 2013, hak waralaba Carl’s Jr. di Indonesia dialihkan ke PT Mega Mahadana Hadiya, perusahaan milik Grup Trakindo (keluarga Hamami). Mereka lalu mendirikan PT Generasi Mutiara Bangsa, dan mengambilalih pengelolaan 5 gerai Carl’s Jr. yang sudah ada. Adapun gerai restoran ini dibawah manajemen PT Generasi Mutiara Bangsa dibuka pada Januari 2014, di Bintaro Jaya Xchange Mall dan Februari 2014 di Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya. Hingga kini, total gerai yang dimiliki Carl’s Jr. di Indonesia mencapai 7 gerai.