PHK

PHK Bukan Jalan Satu-satunya!

(Business Lounge Journal – Human Resources)

Dalam sebuah kesempatan Business Lounge Journal bertanya kepada Jonathan, Chief Platform Officer KoinWorks dan Dima Jani, CEO ALAMI, apakah kedua perusahaan rintisan ini mengalami dampak dari tech winter, maka kedua orang tersebut memiliki jawaban yang sama – TIDAK. Bahkan kedua bisnis ini cenderung semakin berkembang oleh karena banyak pemilik usaha yang membutuhkan kucuran dana mulai beralih menggunakan layanan mereka dari sebelumnya menggunakan layanan perbankan.

Tapi apa yang dialami oleh Koinworks atau ALAMI ini, mungkin hanya dirasakan oleh segelintir pemilik usaha. Sebab tidak sedikit yang memang mengalami pergulatan untuk tetap bertahan. Salah satu yang menjadi solusi alternatif untuk dapat bertahan adalah pengurangan tenaga kerja. (Baca: Akankah ada PHK Lagi di 2023?).

Mungkin beberapa hal yang kurang enak didengar telah sampai di telinga Anda tentang cara bagaimana beberapa perusahaan memberhentikan karyawannya.

Misalnya saja Vishal Garg, CEO Better.com yang mengundnag beberapa karyawannya dalam zoom meeting. Dalam pertemuan online itu, Garg mengatakan, “If you’re on this call, you are part of the unlucky group that is being laid off.” Wow…dapat dibayangkan betapa kagetnya mereka yang ada dalam pertemuan tersebut.

Kisah lainnya berasal dari Bird Global, sebuah perusahaan transportasi listrik di Miami, Florida yang menggunakan suara robot dalam sebuah video call untuk memberhentikan karyawannya seperti yang dilansir oleh dot.LA. Sepertinya karyawan tidak lagi menjadi suatu aset yang dihargai jika demikian.

Kisah lainnya adalah bagaimana Twitter mengirimkan surat kepada karyawannya. If your employment is not impacted, you will receive a notification via your Twitter email. If your employment is impacted, you will receive a notification with next steps via your personal email.

Apapun caranya, memberitahukan sebuah pemecatan adalah hal yang sangat tidak menyenangkan. Bahkan ketika Anda harus memanggil satu per satu karyawan pada sebuah ruangan tertutup dan kemudian Anda menyampaikan bahwa dengan sangat menyesal mereka harus keluar dari kantor tersebut.

Sebenarnya apakah pemecatan adalah jalan keluar satu-satunya yang dapat diambil ketika bisnis Anda ada dalam sebuah kondisi yang sangat sulit secara keuangan?

Ketika bisnis Anda mengalami kesulitan, maka pertimbangan langkah yang harus Anda ambil adalah bagaimana bisa memotong biaya bukan? Lalu apakah melakukan pemecatan menjadi satu-satunya cara?

Saya berbincang dengan David Soong atau biasa dikenal dengan nama Awie, pendiri Boga Group pada beberapa waktu yang lalu mengenai apakah dirinya memilih langkah pengurangan karyawan. Dengan lantang Awie menggungkapkan bahwa hal itu tidak pernah dia ambil bahkan pada kondisi yang paling sulit sekalipun di saat pandemi. Ada sebuah kesepakatan antara management team dan semua karyawan untuk bersama-sama berjuang melewati masa sulit tersebut. Para karyawan pun tidak ragu untuk menyingsingkan lengan baju dan ramai-ramai turun ke jalan untuk berjualan, yang penting ada pemasukan seberapa pun jumlahnya.

Hal yang sama juga dipaparkan Meshvara Kanjaya, Presiden Direktur PT Supra Boga Lestari bahwa dalam hal yang paling sulit sekalipun, segala upaya akan ditempuhnya asal tidak melakukan pemecatan.

Jadi apakah pemecatan adalah satu-satunya cara untuk mengurangi biaya? Tentu saja tidak. Ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil alih-alih melakukan pemecatan.

Job Sharing

Anda dapat menerapkan job sharing. Jadi dua orang karyawan dapat berbagi pekerjaan. Mereka dapat bekerja dalam shift secara bergantian. Penghasilan mereka tentu saja akan terdampak. Pada intinya kedua karyawan ini akan berbagi pekerjaan, penghasilan, dan juga waktu bekerja. Sebagai kebijakan yang dapat diambil pihak perusahaan, mereka diberi keleluasaan apabila mereka mau mencari uaang tabahan di luar pekerjaan mereka. Hal ini sudah tentu akan menjadi langkah penghematan bagi perusahaan.

Cuti Sementara

Langkah ini pernah diambil oleh Honeywell dengan memberikan unpaid leave atau partially compensated leaves kepada karyawannya. Mereka tidak dipecat, tetapi untuk sementara waktu dirumahkan. Ketika keadaan sudah kondusif, maka mereka akan dipanggil kembali untuk bekerja. Menurut Human Resource Executive, tindakan ini menyelamatkan sekitar 20,000 pekerjaan di Honeywell.

Salary Freeze atau Pemotongan Gaji

Dalam hal ini, beban pengurangan biaya ditanggung bersama-sama oleh seluruh karyawan. Pihak management tentu saja akan menanggung lebih besar. Gaji mereka akan mendapatkan pemotongan yang lebih besar. Baru diikuti oleh karyawan lainnya.

Alternatif lainnya, Anda dapat menjanjikan bahwa potongan gaji tersebut akan dikembalikan oleh perusahaan dalam berbagai tahapan atau cara ketika kondisi sudah kembali normal.

Remote Work

Bekerja secara remote sudah tentu akan mengurangi biaya operasional perusahaan. Hal ini juga telah dilakukan oleh banyak perusahaan ketika kita memasuki masa pandemi. Dengan bekerja remote para karyawan dapat tetap terpantau bekerja secara produktif, sementara biaya operasional dapat terus ditekan.

Namun sebuah riset menyampaikan bahwa 32% pekerja remote merasa cemas apakah akan mengalami PHK. Ini akan berdampak pada produktivitas mereka. Kecemasan seperti ini lebih sedikit dirasakan oleh mereka yang masih pergi ke kantor. Sebagai solusi, perusahaan dapat memberlakukan hybrid. Sehingga karyawan memiliki schedule bekerja dari rumah dan juga bekerja dari kantor.

Mengurangi pengeluaran diskresioner

Termasuk di sini adalah berbagai fasilitas dan benefit yang diberikan kepada karyawan. Menurut Bloomberg, perusahaan yang cost-conscious akan segera mengurangi budget mereka untuk program-program yang sebelumnya telah ada seperti program pelatihan, pemberian club membership, kupon makanan, biaya perjalanan, biaya outside meeting, ataupun berbagai pemberian hadiah.

Namun demikian, semua pengurangan ini tidak bisa menjadi alasan bagi karyawan untuk mengurangi produktivitasnya. Tapi apakah mudah? Inilah yang menjadi tantangannya, bagaimana karyawan dapat tetap loyal dan menjunjung tinggi integritas serta nilai-nilai perusahaan. 

Jika management dari perusahaan Anda selalu konsisten untuk menanamkan visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan. Jika para pemimpin benar-benar menjaga gaya kepemimpinan mereka sesuai dengan komitmen perusahaan, maka hal ini tentu saja akan berdampak pada loyalitas karyawan.

Pelatihan Lintas Background 

Terkadang pemimpin merasa pelatihan untuk seorang karyawan yang tidak sesuai dengan tugas kesehariannya adalah sebuah kesia-siaan. Misalnya, untuk apa memberikan pelatihan terkait perpajakan kepada seorang kepala department pemasaran. Tidak ada kaitannya bukan? Belum tentu si kepala departement tersebut juga mau jika ditugaskan untuk mengikuti pelatihan tersebut.

Tetapi tahukah Anda, bahwa sebuah tim yang memiliki keterampilan dan kemampuan yang beragam ternyata akan menolong tim tersebut untuk dapat bertahan pada masa sulit. “Tim dengan keahlian dan kemampuan yang beragam harus dimiliki oleh para pemimpin bisnis di semua industri yang ingin memastikan produktivitas maksimum dan keamanan kerja,” demikian dikatakan Chris Christoff dari MonsterInsights, platform integrasi Google Analytics.

Tentu saja ada biaya yang harus disiapkan untuk berbagai pelatihan yang dibutuhkan. Hal ini dapat dianggarkan ketika perusahaan ada dalam keadaan yang baik. Anggaplah ini menjadi sebuah bagian dari investasi perusahaan. Anda dapat melakukan konsultasi dengan divisi traning serta para pemimpin department untuk menentukan keterampilan dan kemampuan apa saja yang kelak berguna bagi sebuah perusahaan di masa yang akan datang.