(Busines Lounge – Business Today) – Kekeringan di China
Pusat meteorologi China baru-baru ini mengeluarkan peringatan akan kekeringan untuk pertama kalinya dalam sejarah, upgrade indeks kekeringan “kekeringan ekstrem” di lebih dari 40 kota dan kabupaten di provinsi Hubei China tengah
Sebuah tanda merah, tertinggi untuk kekeringan, dikeluarkan ketika indeks kekeringan sampai ke “kekeringan ekstrem”. Hal itu menyebabkan berkurangnya produksi beras dan juga serangan serangga akan lebih meningkat.
Laporan Pusat Nasional Meteorologi China sejak di awal Agustus sudah menyatakan negara tersebut sedang menghadapi musim panas terberat. Gelombang panas dengan suhu sekitar 41 derajat Celcius diperkirakan akan terjadi hingga pertengahan Agustus.
Bahkan sejumlah kota yang sebelumya tidak pernah mengalami suhu tinggi, seperti Shanghai, Hangzhou, sebagian Chongqing dan Fuzhou sejak awal musim panas tahun ini sudah diterpa suhu tinggi sekitar 40-41 serajat Celcius. Sebagian wilayah China khususnya di selatan, bahkan telah mengalami gelombang panas dan suhu cukup tinggi sejak Juli dan diperkirakan terjadi hingga pertengahan Agustus, demikian pernyataan resmi yang disampaikan dari Beijing pada awal Agustus ini.
Saat ini sebanyak 1,6 juta hektar lahan pertanian mengalami dampak kekeringan dengan hampir 1,9 juta orang dan 487.000 ternak akan kekurangan air minum. Kondisi kekeringan akan terus memburuk di Hubei selama seminggu mendatang, kata pusat meteorologi Wuhan.
Dalam menanggapi kekeringan terus-menerus, 34 kabupaten dan kota telah mendesak membuka waduk, stasiun pompa, pintu air untuk kontrol kekeringan.
Kondisi kekeringan akan terus memburuk di Hubei selama seminggu mendatang, demikian disampaikan pusat meteorologi Wuhan.
Banjir di China
Akan tetapi di sejumlah tempat terpisah di China banjir telah menyebabkan 74 orang tewas dan memaksa ratusan ribu orang mengungsi dari rumah mereka dalam beberapa hari terakhir, disampaikan para pejabat dan media pemerintah China Senin kemarin.
Banjir di kawasan China timur laut yang menewaskan 54 orang digambarkan sebagai “yang terburuk dalam beberapa dekade” oleh kantor berita milik negara, Xinhua. Selain itu bencana banjir juga di Provinsi Guangdong di China bagian selatan menewaskan 20 orang. Sedikitnya tujuh orang hilang di Guangdong, di mana 510 ribu orang dievakuasi karena hujan.
Jaringan transportasi yang lumpuh mempengaruhi puluhan ribu orang yang bepergian. Sejumlah layanan dari stasiun kereta api Guangzhou, pusat transportasi paling penting di Guangdong, dihentikan karena hujan dan tanah longsor. Media pemerintah mengatakan, 80.000 penumpang terdampar selama akhir pekan karena gangguan tersebut. Layanan kembali normal mulai Senin ini, kata stasiun itu dalam sebuah pernyataan yang dimuat di situs webnya.
Hujan deras melanda Guangdong saat wilayah itu baru pulih dari berlalunya Topan Utor pekan lalu yang menewaskan 10 orang. Sejumlah provinsi di daerah timur laut yang terkena banjir dalam bencana terbaru itu adalah Liaoning, Jilin dan Heilongjiang. Pemerintah setempat mengatakan ini adalah tingkat air tertinggi dalam tiga puluh tahun permukaan sungai Heilongjiang, masih diperkirakan lonjakan terbesar akan terjadi pada beberapa hari kedepan.
Betapa manusia tidak tahu apa yang akan terjadi di hadapannya. Manusia tidak bisa memperkirakan semua yang dialami. Manusia sangat terbatas, tetapi dalam semuanya itu ada kekuatan yang lebih tinggi yaitu menyadari adanya Pencipta yang Maha Kuasa. Semoga kekeringan dan badai ini cepat berlalu. Semoga penderitaan ini segera berakhir….
(IC/IC/BL)



