(Business Lounge – Business Today) – Di tengah persaingan sengit dan membanjirnya gadget murah di pasaran, pertumbuhan angka penjualan high-end smartphone mulai menciut. Prediksi penerimaan Samsung Electronics pada kuartal kedua yang lebih rendah dari harapan serta hasil yang tidak terlalu menggembirakan dari HTC Corp. menunjukkan penurunan permintaan secara bertahap.
- Nilai pasar Samsung anjlok lagi sebesar $6,5 miliar pada Jumat setelah pabrikan smartphone dengan pengapalan produk terbesar itu memproyeksikan laba operasional triwulan kedua sebesar $8,2 miliar – $8,5 miliar. Hasil laporan itu mengecewakan para investor yang berharap laba operasional setidaknya dapat mencapai sekitar $8,7 miliar. Sejak pertengahan Maret, nilai saham Samsung telah merosot 17% terkait melesetnya ekspektasi penjualan Galaxy S4 yang peluncurannya dirayakans ecara besar-besaran di Radio City Music Hall, New York City, Amerika Serikat beberapa waktu lalu.
Taksiran tiga bulanan memperlihatkan pertumbuhan sebesar 44% hingga 50% dari laba operasi sebesar $5,5 miliar setahun sebelumnya serta perlambatan sebesar 54% dari dari laba operasional triwulan pertama. Hasil itu masih merupakan laba operasional tiga bulanan terbaik Samsung. Namun, para pialang menurunkan proyeksi penjualan dengan menyinggung perihal taksiran yang terlampau optimistis serta menurunya pesanan sejumlah komponen untuk kuartal ketiga.
Produsen smartphone asal Taiwan, HTC yang baru saja mengumumkan produk kelas atasnya, One menyatakan pada Jumat bahwa laba bersih kuartal kedua yang belum diaudit turun 83% menjadi 1,25 miliar New Taiwan dolar dari NT$7,40 miliar pada setahun sebelumnya terkait anjloknya penjualan dan belanja lebih besar di sektor pemasaran. Pendapatan anjlok sebesar 22% dari NT$91,04 miliar menjadi NT$70,7 miliar. Saham HTC telah turun hampir 30% sebulan belakangan seiring dengan laporan mengenai lambannya penjualan Juni terhadap Mei yang menyesuaikan dengan optimisme awal atas HTC One.
Bukan hanya pemegang saham Samsung dan HTC yang merasa tak tentu. Para investor melepas saham di Research In Motion setelah perusahaan itu menyatakan pada Juni mengenai kerugian kuartal pertama sebesar $84 juta. RIM juga hanya mengapalkan 2,7 juta unit smartphone baru. Angka itu masih jauh di bawah catatan Apple dan Nokia Corp.
Nokia, yang dijadwalkan merilis laporan kuartal kedua pada 18 Juli tengah berupaya untuk kembali menangguk laba dengan meluncurkan Lumia baru yang menggunakan sistem operasi besutan Microsoft Windows. Namun, sejauh ini, produk Lumia belum banyak membantu mendongkrak penjualan. Posisi Nokia di pasar smartphone turun menjadi urutan 10, demikian data dari perusahaan riset pasar, Gartner.
“Industri smartphone kelas atas secara keseluruhan tengah melamban. Ini bukan saja masalah HTC,” ujar analis Barclays, Dale Gai. “Pasar mulai jenuh.”
(FJ/FJ-BL, WSJ)

