Holcim

Holcim Akuisisi Xella Senilai $2,16 Miliar

(Business Lounge – Global News) Raksasa material bangunan asal Swiss, Holcim Ltd., mengumumkan rencana untuk mengakuisisi perusahaan bahan konstruksi asal Jerman, Xella International GmbH, dalam kesepakatan senilai sekitar 2,16 miliar dolar AS. Langkah strategis ini menjadi bagian dari upaya Holcim memperluas bisnis solusi bangunan bernilai tambah tinggi dan mempercepat transformasi portofolio menuju model yang lebih berkelanjutan dan inovatif.

Dalam pernyataannya yang dikutip Reuters, Holcim menyebut bahwa akuisisi Xella akan memperkuat posisinya di pasar konstruksi Eropa, terutama di segmen bahan bangunan ringan dan efisien energi. Kesepakatan ini akan dibiayai dengan kombinasi kas dan pembiayaan jangka panjang, dan diperkirakan selesai pada paruh pertama 2026, setelah memperoleh persetujuan dari regulator persaingan usaha di Uni Eropa.

Xella, yang dimiliki oleh perusahaan investasi Lone Star Funds, merupakan salah satu produsen terbesar di Eropa untuk bahan bangunan berbasis mineral seperti beton aerasi (autoclaved aerated concrete) dan panel insulasi termal. Produk andalannya digunakan secara luas dalam proyek-proyek konstruksi ramah lingkungan, menjadikannya mitra ideal bagi Holcim yang tengah berfokus pada solusi konstruksi berkelanjutan.

Menurut Bloomberg, Xella mencatat pendapatan sekitar 1,3 miliar euro pada tahun lalu dan beroperasi di lebih dari 25 negara dengan lebih dari 7.000 karyawan. “Akuisisi ini sejalan dengan strategi Holcim untuk memperluas bisnis non-semen yang lebih tahan terhadap siklus ekonomi dan memiliki margin lebih tinggi,” tulis laporan tersebut.

Jan Jenisch, CEO Holcim, mengatakan bahwa langkah ini menegaskan komitmen perusahaan untuk menjadi pemimpin global dalam solusi bangunan berkelanjutan. “Dengan Xella, kami memperkuat posisi kami di pasar bahan bangunan ringan dan mempercepat transformasi menuju masa depan yang lebih hijau,” ujarnya dalam pernyataan resmi. “Kombinasi kemampuan teknis dan inovasi kedua perusahaan akan menciptakan nilai jangka panjang bagi pelanggan dan pemegang saham.”

Langkah Holcim ini datang setelah serangkaian akuisisi yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir untuk memperluas portofolio di luar bisnis inti semen dan agregat. Sejak 2021, perusahaan telah membeli sejumlah pemain di sektor bahan konstruksi hijau, termasuk Firestone Building Products di AS senilai 3,4 miliar dolar dan Duro-Last, produsen membran atap industri, senilai 1,3 miliar dolar.

Menurut analis di Jefferies, strategi diversifikasi Holcim telah membantu meningkatkan margin laba kotor perusahaan dari 20% menjadi sekitar 24% dalam tiga tahun terakhir. Dengan Xella, Holcim berpotensi memperluas kontribusi segmen “Solutions & Products” hingga 30% dari total pendapatan grup pada 2027.

Holcim kini memposisikan dirinya bukan lagi sebagai produsen semen tradisional, tetapi sebagai penyedia solusi konstruksi menyeluruh, dengan fokus pada efisiensi energi, digitalisasi, dan pengurangan emisi karbon. Akuisisi Xella dinilai akan memberikan sinergi kuat di bidang inovasi material, terutama untuk bangunan rendah karbon yang semakin diminati pasar Eropa dan Amerika Utara.

Dalam wawancara dengan Financial Times, Jenisch menegaskan bahwa fokus utama Holcim adalah mempercepat adopsi teknologi konstruksi berkelanjutan. “Kami ingin mendefinisikan ulang masa depan bangunan—bukan hanya menjual bahan baku, tapi menyediakan solusi lengkap untuk konstruksi yang efisien dan ramah lingkungan,” katanya.

Para analis memperkirakan akuisisi Xella akan meningkatkan laba per saham Holcim mulai tahun pertama setelah penyelesaian transaksi. Menurut perkiraan Barclays Research, sinergi biaya yang dihasilkan dari integrasi rantai pasok dan inovasi produk dapat mencapai 120 juta dolar per tahun dalam jangka menengah.

Holcim juga berencana mempertahankan merek Xella di pasar Eropa, mengingat reputasinya yang kuat di bidang bahan bangunan inovatif. Namun, integrasi fungsi riset dan pengembangan diperkirakan akan dilakukan di bawah divisi Building Solutions Holcim untuk mempercepat kolaborasi teknologi.

Pasar menyambut positif kabar akuisisi ini. Saham Holcim naik 2,3% di Bursa Swiss pada perdagangan Rabu pagi, sementara Lone Star Funds dikabarkan telah menerima tawaran yang sedikit lebih tinggi dibandingkan perkiraan pasar sebelumnya, mencerminkan nilai strategis Xella di sektor konstruksi hijau yang sedang berkembang pesat.

Menurut analis industri di The Wall Street Journal, kesepakatan ini menegaskan arah baru Holcim sebagai perusahaan teknologi bangunan, bukan sekadar produsen bahan dasar. “Holcim sedang membangun imperium solusi konstruksi berkelanjutan dengan strategi M&A yang konsisten dan terarah,” tulis laporan tersebut.

Dengan kombinasi kekuatan riset Holcim dan keahlian material Xella, para pengamat memperkirakan perusahaan akan mempercepat inovasi di segmen bangunan efisiensi energi—bidang yang sangat strategis di tengah regulasi iklim Uni Eropa yang semakin ketat.

Dalam jangka panjang, Holcim berharap ekspansi ini tidak hanya memperkuat posisinya di Eropa, tetapi juga membuka peluang ekspansi ke pasar Amerika dan Asia, di mana permintaan terhadap bahan bangunan berkelanjutan terus meningkat.

Sebagai penutup, Jenisch menegaskan bahwa akuisisi Xella merupakan bagian dari visi jangka panjang Holcim untuk menjadi pelopor global dalam industri konstruksi rendah karbon. “Transformasi kami belum selesai,” katanya. “Kami sedang membangun masa depan di mana setiap bangunan lebih kuat, lebih efisien, dan lebih ramah lingkungan.”