Goldman Sachs

Goldman Sachs Akuisisi Industry Ventures Senilai $965 Juta

(Business Lounge – Global News) Goldman Sachs Group Inc. mengumumkan akan mengakuisisi firma investasi teknologi Industry Ventures dalam kesepakatan senilai hingga 965 juta dolar AS, langkah strategis yang bertujuan memperkuat posisinya di dunia modal ventura dan memperluas jangkauannya dalam menyediakan solusi keuangan bagi para pengusaha teknologi.

Kesepakatan ini menandai salah satu langkah paling signifikan Goldman di sektor investasi swasta dalam beberapa tahun terakhir. Menurut laporan The Wall Street Journal dan Bloomberg, akuisisi tersebut mencerminkan ambisi Goldman untuk memperkuat lini bisnis asset management dan memperluas kemampuannya dalam mendanai perusahaan teknologi tahap menengah dan akhir, termasuk startups yang sedang berkembang maupun perusahaan yang sedang mempertimbangkan penawaran saham perdana (IPO).

Industry Ventures, yang berbasis di San Francisco, dikenal luas sebagai salah satu pemain terbesar dalam pasar sekunder modal ventura—yaitu membeli saham dari investor awal perusahaan teknologi swasta yang ingin mencairkan kepemilikan mereka sebelum IPO. Sejak didirikan pada 2000 oleh Hans Swildens, firma ini telah mengelola aset lebih dari 13 miliar dolar AS dan berinvestasi di sejumlah perusahaan besar seperti Uber, Pinterest, serta Robinhood.

Goldman Sachs mengatakan bahwa transaksi ini akan dilakukan secara tunai dan saham, dengan nilai maksimal tergantung pada kinerja keuangan Industry Ventures selama periode tertentu setelah akuisisi. Setelah kesepakatan rampung, tim manajemen Industry Ventures, termasuk Swildens, akan tetap memimpin operasional di bawah naungan Goldman’s Asset & Wealth Management (AWM).

Dalam pernyataannya, kepala divisi AWM Goldman Sachs, Marc Nachmann, mengatakan bahwa langkah ini adalah bagian dari upaya Goldman untuk memperluas ekosistem investasi swasta yang menyatukan perusahaan, investor institusional, dan pengusaha teknologi. “Kami melihat peluang besar di persimpangan antara modal ventura dan investasi institusional,” kata Nachmann. “Dengan menggabungkan keahlian Industry Ventures di pasar sekunder dan jaringan global Goldman, kami dapat menyediakan solusi keuangan yang lebih luas bagi pengusaha dan investor teknologi.”

Kesepakatan ini juga memperkuat pergeseran strategis Goldman dari ketergantungan pada bisnis perbankan investasi tradisional menuju fokus yang lebih besar pada manajemen aset dan investasi alternatif, sejalan dengan visi CEO David Solomon untuk menciptakan sumber pendapatan yang lebih stabil. Dalam beberapa tahun terakhir, Goldman telah meningkatkan eksposurnya di bisnis investasi swasta, termasuk real estate, infrastruktur, dan perusahaan teknologi.

Menurut laporan dari Reuters, pasar sekunder modal ventura sedang tumbuh pesat karena banyak investor awal ingin mencairkan sebagian saham mereka di perusahaan teknologi yang masih tertahan dari IPO akibat kondisi pasar modal yang lesu. Dalam konteks ini, Industry Ventures menempati posisi unik dengan menyediakan likuiditas bagi para investor sekaligus membantu perusahaan tetap independen tanpa harus menjual saham ke publik terlalu dini.

Goldman melihat peluang besar dalam tren tersebut. Dengan mengakuisisi Industry Ventures, bank ini dapat menawarkan kombinasi unik dari pembiayaan, likuiditas, dan akses pasar bagi kliennya—terutama pengusaha teknologi yang membutuhkan modal lanjutan tanpa kehilangan kendali atas perusahaannya. “Ini adalah kesepakatan yang memperluas kemampuan kami untuk berinteraksi lebih dalam dengan ekosistem teknologi,” kata Nachmann.

Bagi Industry Ventures, bergabung dengan Goldman Sachs memberikan akses ke sumber daya global, jaringan investor besar, dan kemampuan distribusi yang jauh lebih luas. “Kami telah membangun bisnis selama dua dekade dengan fokus pada solusi jangka panjang bagi pemegang saham di pasar swasta,” ujar Hans Swildens. “Dengan Goldman Sachs, kami dapat mempercepat misi tersebut dan menjangkau pasar yang lebih luas.”

Analis pasar menilai akuisisi ini sebagai langkah logis bagi Goldman untuk memperkuat fondasinya di bidang private capital. “Goldman selama ini punya reputasi kuat di dunia investasi institusional, tapi mereka ingin lebih dalam ke sektor teknologi,” kata Devin Ryan, analis di JMP Securities. “Industry Ventures memberikan mereka akses langsung ke jaringan perusahaan rintisan dan dana modal ventura yang sudah mapan.”

Kesepakatan ini juga mencerminkan meningkatnya minat bank-bank besar terhadap dunia private markets, yang dinilai lebih tahan terhadap volatilitas pasar saham publik. Goldman memperkirakan pasar investasi swasta global akan tumbuh hingga lebih dari 18 triliun dolar AS pada 2030, dengan sektor teknologi dan infrastruktur digital sebagai pendorong utama.

Namun, beberapa analis memperingatkan bahwa akuisisi di sektor modal ventura membawa risiko yang tidak kecil. Valuasi perusahaan teknologi swasta telah melonjak selama beberapa tahun terakhir, dan koreksi harga baru-baru ini membuat banyak portofolio investasi terlihat terlalu optimistis. “Goldman harus berhati-hati agar tidak membeli di puncak siklus,” tulis Financial Times. “Tetapi jika dikelola dengan baik, akuisisi ini bisa menjadi langkah strategis untuk dekade berikutnya.”

Akuisisi Industry Ventures juga memberi Goldman Sachs peluang untuk memperluas jangkauan di dunia secondary funds—pasar tempat saham perusahaan swasta berpindah tangan di luar jalur IPO. Pasar ini berkembang pesat, diperkirakan mencapai 120 miliar dolar AS pada 2024, naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan lima tahun lalu.

Industry Ventures selama ini berperan penting dalam menyediakan likuiditas bagi investor venture capital dan karyawan perusahaan teknologi yang ingin menjual sebagian saham mereka. Dengan dukungan Goldman, kapasitas ini diharapkan meningkat tajam, terutama dalam menghadapi permintaan yang meningkat dari Asia dan Timur Tengah.

Kesepakatan ini dijadwalkan selesai pada paruh pertama 2026 setelah mendapatkan persetujuan dari regulator dan pemegang saham terkait. Setelah rampung, Industry Ventures akan beroperasi sebagai unit mandiri dalam Goldman Sachs Asset & Wealth Management, serupa dengan struktur bisnis yang diterapkan pada akuisisi sebelumnya seperti NN Investment Partners pada 2022.

Dengan langkah ini, Goldman Sachs mempertegas ambisinya untuk menjadi pemain dominan di dunia private capital dan modal ventura, menempatkan dirinya lebih dekat ke jantung industri teknologi yang terus berkembang pesat. Bagi Industry Ventures, kesepakatan ini membuka babak baru dalam perjalanan panjangnya sebagai penghubung antara inovasi Silicon Valley dan kekuatan finansial Wall Street.