Rakuten Medical

Rakuten Medical Pertimbangkan IPO Untuk Perpanjang Pendanaan

(Business Lounge – Global News) Rakuten Medical, perusahaan bioteknologi yang berfokus pada pengembangan terapi kanker inovatif, tengah mempertimbangkan langkah besar untuk memperpanjang napas pendanaannya. Presiden Rakuten Medical mengungkapkan bahwa perusahaan dapat menempuh jalur penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) setelah dana saat ini habis pada 2027. Langkah ini dipandang sebagai strategi untuk memastikan kelanjutan penelitian dan pengembangan yang menjadi inti bisnis perusahaan, sekaligus menjaga momentum di tengah persaingan global dalam industri bioteknologi dan farmasi.

Menurut laporan Financial Times, Rakuten Medical adalah perusahaan yang didukung oleh Rakuten Group, raksasa teknologi asal Jepang yang terkenal di bidang e-commerce dan layanan keuangan. Dengan dukungan tersebut, Rakuten Medical memiliki modal reputasi yang cukup kuat untuk menarik investor, terutama karena fokus mereka pada teknologi terapi berbasis pencahayaan inovatif yang disebut Illuminox. Teknologi ini bertujuan untuk menghancurkan sel kanker secara presisi dengan meminimalkan kerusakan pada jaringan sehat di sekitarnya, sebuah pendekatan yang dinilai revolusioner dibandingkan metode konvensional seperti kemoterapi atau radioterapi.

Meski demikian, tantangan finansial tetap nyata. Seperti banyak perusahaan bioteknologi tahap awal, Rakuten Medical masih bergantung pada pendanaan eksternal untuk membiayai riset dan uji klinis yang memakan biaya sangat besar. Saat ini, perusahaan mengandalkan kombinasi dari investasi modal ventura, dukungan perusahaan induk, dan pendapatan terbatas dari kemitraan riset. Jika IPO benar-benar dilakukan, maka Rakuten Medical berpeluang mengakses modal yang lebih luas dari investor publik, sekaligus meningkatkan transparansi serta kredibilitas perusahaan di mata industri global.

Sejumlah analis menilai bahwa langkah IPO ini tidak hanya soal pendanaan, tetapi juga soal positioning Rakuten Medical di peta persaingan industri bioteknologi dunia. Bloomberg mencatat bahwa pasar terapi kanker diperkirakan akan mencapai nilai lebih dari 250 miliar dolar AS pada 2030, dengan porsi besar datang dari terapi yang lebih personalisasi dan berbasis teknologi canggih. Dengan teknologi Illuminox yang sedang dalam tahap pengembangan lanjutan, Rakuten Medical berpeluang mencuri perhatian sebagai pemain baru dengan pendekatan berbeda.

Namun, jalan menuju IPO tidak serta-merta mudah. Pertama, perusahaan perlu menunjukkan bukti yang lebih jelas mengenai efektivitas dan keamanan terapi mereka melalui uji klinis berskala besar. Tanpa data yang meyakinkan, investor publik akan ragu menanamkan modal dalam jumlah besar. Kedua, iklim pasar modal saat ini masih penuh ketidakpastian, terutama untuk sektor bioteknologi yang dikenal berisiko tinggi. Beberapa IPO bioteknologi dalam dua tahun terakhir di pasar AS dan Asia menghadapi hasil mengecewakan, dengan banyak saham yang anjlok di bawah harga penawaran perdana.

Meski begitu, ada alasan untuk optimistis. Pasar Jepang sendiri dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan minat yang meningkat terhadap perusahaan bioteknologi, terutama di tengah dukungan pemerintah untuk inovasi kesehatan. Selain itu, meningkatnya kebutuhan terapi kanker yang lebih efektif di seluruh dunia menciptakan peluang pasar yang nyaris tak terbatas. Jika Rakuten Medical dapat membuktikan efektivitas terapinya, maka prospek jangka panjangnya bisa sangat menjanjikan.

Strategi IPO ini juga memiliki dimensi lain: memperluas jejaring kemitraan internasional. Dengan status sebagai perusahaan publik, Rakuten Medical bisa lebih mudah menjalin kolaborasi dengan perusahaan farmasi besar di Amerika Serikat, Eropa, atau Asia. Kolaborasi semacam ini penting tidak hanya untuk pendanaan, tetapi juga untuk mempercepat distribusi dan komersialisasi produk setelah mendapat persetujuan regulator.

Dari sisi investor, daya tarik Rakuten Medical terletak pada kombinasi antara inovasi teknologi dan dukungan dari Rakuten Group. Dukungan induk usaha memberikan landasan finansial dan jaringan yang lebih stabil dibandingkan banyak startup bioteknologi lain yang benar-benar berdiri sendiri. Namun, investor juga akan menimbang risiko besar yang melekat, terutama jika uji klinis tidak berjalan sesuai rencana atau jika regulasi kesehatan di pasar utama menghambat komersialisasi.

Menurut Nikkei Asia, Rakuten Medical saat ini sudah menjalankan beberapa uji klinis di Jepang, AS, dan Eropa. Hasil awal menunjukkan potensi besar, tetapi regulator kesehatan seperti FDA (Food and Drug Administration) di AS biasanya menuntut data yang jauh lebih komprehensif sebelum memberikan lampu hijau. Dengan demikian, dua hingga tiga tahun ke depan akan sangat menentukan nasib perusahaan.

IPO juga akan menjadi ujian terhadap kemampuan Rakuten Medical membangun kepercayaan publik. Selama ini, reputasi Rakuten Group di sektor e-commerce dan teknologi digital cukup baik, tetapi industri bioteknologi memiliki dinamika yang sangat berbeda. Investor publik di sektor ini lebih fokus pada data ilmiah, prospek persetujuan regulator, dan rencana komersialisasi daripada sekadar narasi pertumbuhan. Dengan demikian, komunikasi Rakuten Medical kepada publik akan memainkan peran penting dalam menentukan apakah IPO bisa sukses atau tidak.

Selain itu, Rakuten Medical juga harus menavigasi dinamika geopolitik yang semakin kompleks. Ketegangan antara AS dan Tiongkok dalam sektor teknologi sering kali merembet ke bioteknologi, terutama yang terkait dengan data kesehatan dan penelitian lintas negara. Dengan ambisi global, Rakuten Medical harus mampu menjaga kepatuhan pada regulasi internasional sambil tetap menjaga kecepatan inovasi.

Bagi pasar modal Jepang, IPO Rakuten Medical bisa menjadi salah satu peristiwa penting yang menambah daya tarik bursa Tokyo sebagai tempat bagi perusahaan bioteknologi untuk berkembang. Jika IPO berjalan sukses, hal ini bisa mendorong lebih banyak startup kesehatan di Jepang untuk mengikuti langkah serupa, memperkuat ekosistem bioteknologi domestik, dan mengurangi ketergantungan pada pendanaan asing.

Namun, jika IPO gagal menarik minat investor atau jika sahamnya anjlok setelah melantai, dampaknya bisa meluas ke persepsi investor terhadap keseluruhan sektor. Oleh karena itu, keputusan waktu IPO akan sangat krusial. Melihat siklus pasar, 2026 atau awal 2027 bisa menjadi momentum yang lebih baik, terutama jika pasar global sudah lebih stabil dan data uji klinis Rakuten Medical semakin kuat.

Rakuten Medical berada di persimpangan jalan. Dengan dukungan Rakuten Group dan teknologi terapi kanker yang menjanjikan, peluang untuk menjadi pemain global terbuka lebar. Namun, tantangan berupa kebutuhan pendanaan besar, risiko ilmiah, dan ketidakpastian pasar modal membuat langkah IPO penuh risiko. Investor dan pengamat industri akan menunggu bagaimana perusahaan mengeksekusi strateginya dalam beberapa tahun ke depan.

Jika IPO benar-benar terealisasi dan sukses, Rakuten Medical tidak hanya akan memperpanjang pendanaan hingga jauh melampaui 2027, tetapi juga bisa muncul sebagai simbol baru kebangkitan bioteknologi Jepang di panggung global.