StubHub

StubHub Siapkan IPO Potensial 9 Miliar Dolar

(Business Lounge – Global News) StubHub, perusahaan penjualan tiket asal Amerika Serikat, akhirnya menyiapkan rencana penawaran umum perdana (IPO) yang telah lama dinantikan. Menurut laporan Wall Street Journal, StubHub menetapkan kisaran harga saham yang dapat mendorong valuasi pasar perusahaan melampaui 9 miliar dolar. Langkah ini menandai kembalinya perusahaan ke pasar modal setelah bertahun-tahun menghadapi ketidakpastian akibat pandemi dan perubahan kepemilikan.

Perusahaan yang terkenal sebagai platform penjualan tiket konser, olahraga, dan hiburan ini merencanakan pencatatan di bursa Nasdaq. Dokumen yang diajukan ke otoritas menunjukkan StubHub berencana menawarkan sekitar 23 juta saham dengan harga antara 31 hingga 36 dolar per saham. Jika harga ditetapkan di kisaran atas, kapitalisasi pasar StubHub akan mencapai lebih dari 9 miliar dolar, menjadikannya salah satu IPO teknologi konsumen terbesar tahun ini.

StubHub sebelumnya dimiliki oleh eBay, sebelum akhirnya diakuisisi oleh konsorsium investor yang dipimpin oleh Viagogo pada 2020 dengan nilai sekitar 4 miliar dolar. Saat itu, pasar tiket daring masih diguncang oleh pembatalan massal acara akibat pandemi. Namun, pemulihan industri hiburan langsung dalam beberapa tahun terakhir telah mengubah prospek bisnis StubHub secara signifikan. Bloomberg mencatat bahwa lonjakan permintaan tiket konser artis besar, termasuk tur global Taylor Swift dan Beyoncé, membantu mendongkrak pendapatan StubHub hingga rekor tertinggi.

Menurut prospektus yang dikutip Financial Times, StubHub membukukan pendapatan lebih dari 1,4 miliar dolar pada 2024 dengan margin keuntungan yang meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Perusahaan mengklaim berhasil memanfaatkan tren “experience economy,” di mana konsumen lebih banyak mengalokasikan pengeluaran untuk pengalaman hiburan dibandingkan barang konsumtif. Lonjakan tersebut memperkuat narasi bahwa StubHub adalah salah satu penerima manfaat utama dari perubahan perilaku belanja pasca-pandemi.

Meski prospek IPO terlihat cerah, risiko tetap besar. Industri penjualan tiket daring menghadapi sorotan ketat dari regulator dan publik. New York Times menyoroti meningkatnya kritik terhadap praktik biaya tersembunyi dan kurangnya transparansi harga. Kasus antimonopoli yang sedang dihadapi Live Nation dan anak usahanya Ticketmaster turut memperbesar tekanan agar seluruh pemain industri, termasuk StubHub, meningkatkan tata kelola bisnis. Investor kemungkinan akan mencermati bagaimana StubHub menanggapi isu regulasi ini.

Selain itu, kompetisi kian ketat. Platform seperti SeatGeek dan Vivid Seats terus berupaya merebut pangsa pasar dengan menawarkan antarmuka lebih ramah pengguna dan biaya layanan lebih rendah. StubHub, yang sudah beroperasi di lebih dari 90 negara, harus memastikan bahwa ekspansinya tetap berkelanjutan dan tidak terhambat oleh tantangan hukum di berbagai yurisdiksi. Reuters mencatat bahwa persaingan ini dapat memengaruhi margin keuntungan jangka panjang, meski skala global StubHub memberi keunggulan tersendiri.

Dari sisi investor, IPO StubHub akan menjadi ujian bagi sentimen pasar modal terhadap perusahaan teknologi konsumen. Setelah periode lesu di pasar IPO sepanjang 2022–2023, tahun 2024 dan 2025 menunjukkan tanda pemulihan, dengan sejumlah perusahaan teknologi besar kembali melantai di bursa. Keberhasilan StubHub akan memberikan sinyal positif bahwa pasar publik kembali terbuka bagi perusahaan dengan model bisnis berbasis pengalaman dan teknologi digital.

Analis menilai valuasi 9 miliar dolar cukup ambisius, tetapi tidak mustahil. CNBC mengutip beberapa manajer portofolio yang menilai valuasi tersebut mencerminkan keunggulan StubHub sebagai pemimpin pasar global. Namun, mereka juga memperingatkan bahwa ketergantungan perusahaan pada acara-acara besar bisa membuat pendapatan sangat fluktuatif. Resesi ekonomi atau gangguan industri hiburan bisa menekan performa dengan cepat.

Bagi konsumen, IPO ini mungkin tidak langsung berpengaruh terhadap harga tiket. Namun, status sebagai perusahaan publik dapat memaksa StubHub meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. Investor publik biasanya menuntut tata kelola lebih ketat, sehingga potensi munculnya praktik biaya tersembunyi dapat ditekan. Jika hal ini terjadi, reputasi StubHub bisa membaik di mata pengguna yang selama ini mengeluhkan harga tiket melonjak.

StubHub sendiri menekankan bahwa dana hasil IPO akan digunakan untuk memperluas teknologi, memperkuat keamanan platform, serta mengeksplorasi peluang akuisisi strategis. Dengan pasar hiburan langsung yang terus tumbuh, perusahaan melihat peluang jangka panjang di luar sekadar penjualan tiket, termasuk layanan tambahan seperti pengalaman VIP, paket perjalanan, dan integrasi teknologi blockchain untuk memverifikasi keaslian tiket.