Seattle

Persaingan Ketat Delta dan Alaska Air di Langit Seattle

(Business Lounge – Travel) Persaingan maskapai di Amerika Serikat kerap menciptakan drama industri yang menarik, dan saat ini sorotan tertuju pada langit di atas Seattle. Dua maskapai besar, Delta Air Lines dan Alaska Airlines, tengah terlibat dalam adu strategi untuk memantapkan dominasi mereka di Pacific Northwest, dengan Bandara Internasional Seattle-Tacoma (Sea-Tac) sebagai pusat pertarungan. Laporan dari  Bloomberg menggambarkan bahwa persaingan ini tidak sekadar soal rute penerbangan, tetapi juga citra, jaringan global, dan upaya memenangkan hati penumpang di pasar yang semakin kompetitif.

Seattle selama ini menjadi basis utama Alaska Airlines, yang dikenal sebagai maskapai dengan akar kuat di wilayah barat Amerika Serikat dan reputasi layanan yang solid di rute domestik. Namun, sejak hampir satu dekade lalu, Delta memutuskan menjadikan Seattle sebagai salah satu hub internasional strategisnya, membangun koneksi lintas benua menuju Asia, Eropa, dan destinasi utama lainnya. Kini, langkah Alaska untuk menambah rute internasional dan memperluas jaringan globalnya membuat Delta merespons dengan cara yang sama menyesuaikan jadwal, menambahkan rute baru, dan memperkuat posisi yang sudah lebih dulu mereka bangun.

Menurut laporan Bloomberg, Alaska Airlines baru-baru ini mengumumkan rencana penerbangan langsung dari Seattle menuju destinasi internasional baru, termasuk di Asia dan Eropa. Langkah ini menandai pergeseran besar bagi maskapai yang sebelumnya fokus pada pasar domestik dan regional. Tujuannya jelas menjadikan Seattle pintu gerbang global yang lebih menonjol, sekaligus mengurangi ketergantungan pada koneksi melalui maskapai mitra internasional. Sementara itu, Delta, yang sudah memiliki reputasi sebagai pemain global, segera menanggapi dengan mengumumkan penerbangan tambahan dan penyesuaian kapasitas pada rute yang sama atau berdekatan, memastikan mereka tetap menjadi pilihan utama bagi penumpang yang mencari koneksi internasional dari Seattle.

Bagi Alaska Airlines, strategi ini adalah taruhan besar. Mengembangkan rute internasional membutuhkan investasi signifikan, mulai dari armada pesawat jarak jauh, pelatihan kru, hingga membangun hubungan dengan bandara di luar negeri. Namun, potensi keuntungannya juga besar. Data dari International Air Transport Association (IATA) menunjukkan bahwa penerbangan internasional sering memberikan margin keuntungan yang lebih tinggi dibanding rute domestik, terutama untuk kelas bisnis dan premium economy yang diminati pelancong bisnis dan wisatawan berdaya beli tinggi.

Delta memiliki keunggulan karena sudah lama menancapkan kaki di pasar global. Dengan aliansinya di SkyTeam dan kemitraan dengan maskapai internasional seperti Air France-KLM dan Korean Air, Delta mampu menawarkan koneksi luas yang memudahkan penumpang melanjutkan perjalanan ke berbagai negara. Alaska memang memiliki kemitraan dengan maskapai seperti British Airways dan Japan Airlines melalui aliansi Oneworld, tetapi sebagian besar masih bergantung pada koneksi via mitra alih-alih mengoperasikan rute langsung. Langkah baru mereka bisa menjadi awal perubahan itu.

Namun, persaingan ini tidak hanya soal rute dan koneksi. Layanan di darat dan di udara menjadi medan pertempuran yang sama pentingnya. Delta, misalnya, telah berinvestasi besar dalam fasilitas premium di Bandara Seattle, termasuk lounge Delta Sky Club yang diperluas dan modern. Alaska merespons dengan meningkatkan layanan di Alaska Lounge, menambahkan fasilitas seperti menu makanan segar dan desain interior yang lebih nyaman untuk bersaing merebut penumpang premium. Dalam era pascapandemi, di mana kenyamanan dan pengalaman penumpang menjadi faktor penentu loyalitas, upaya ini menjadi semakin penting.

Menariknya, para analis industri melihat persaingan ini sebagai fenomena unik karena melibatkan maskapai dengan latar belakang dan strategi bisnis berbeda. Delta adalah maskapai legacy carrier besar dengan jaringan global dan sumber daya besar, sementara Alaska tumbuh sebagai maskapai regional yang mengutamakan efisiensi dan layanan personal. Menurut analis dari Raymond James, jika Alaska berhasil memperluas jaringan internasionalnya tanpa mengorbankan profitabilitas, mereka bisa menjadi pesaing serius bagi Delta di pasar Seattle. Namun, risiko keuangan dari ekspansi ini juga nyata, mengingat volatilitas harga bahan bakar dan ketidakpastian permintaan perjalanan internasional.

Persaingan rute antara kedua maskapai ini mulai terasa nyata bagi penumpang. Harga tiket di beberapa rute internasional dari Seattle menunjukkan tren penyesuaian, dengan adanya diskon dan promosi untuk menarik pemesan awal. Strategi ini bisa menguntungkan konsumen dalam jangka pendek, tetapi juga memicu tekanan margin bagi maskapai jika berlangsung terlalu lama.

Faktor geografis juga membuat Seattle menjadi panggung strategis. Lokasinya di ujung barat laut Amerika Serikat menjadikannya titik awal yang efisien untuk penerbangan ke Asia Timur, dan cukup kompetitif untuk koneksi ke Eropa bagian utara. Hal ini menjelaskan mengapa kedua maskapai rela mengalokasikan sumber daya besar di kota ini, meskipun pasar lokalnya tidak sebesar Los Angeles atau New York.

Bagi penumpang setia Alaska, langkah maskapai ini bisa menjadi kabar baik karena mereka akan memiliki lebih banyak pilihan penerbangan langsung ke luar negeri tanpa harus transit di hub besar lain seperti Los Angeles, San Francisco, atau Dallas. Sementara bagi pelanggan Delta, persaingan ini bisa berarti layanan yang semakin ditingkatkan dan penawaran harga yang lebih kompetitif, karena maskapai tidak ingin kehilangan pangsa pasar.

Ke depan, pertempuran di langit Seattle kemungkinan akan terus memanas. Analis dari Bloomberg Intelligence memprediksi bahwa dua hingga tiga tahun mendatang akan menjadi periode kritis untuk melihat siapa yang keluar sebagai pemenang. Alaska harus membuktikan bahwa mereka bisa mengoperasikan rute internasional secara konsisten menguntungkan, sementara Delta harus mempertahankan posisinya di tengah tantangan biaya operasional dan persaingan harga.

Bagi industri penerbangan, persaingan Delta dan Alaska di Seattle mencerminkan tren yang lebih luas: konsolidasi kekuatan di hub tertentu dan fokus pada rute internasional bernilai tinggi. Bagi penumpang, ini adalah momen yang menguntungkan, di mana pilihan semakin banyak, layanan meningkat, dan kemungkinan mendapatkan harga lebih kompetitif menjadi lebih besar. Namun, seperti biasa dalam bisnis maskapai, hanya mereka yang mampu menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan profitabilitas yang akan bertahan lama di ketinggian.

Seattle bukan lagi sekadar pintu gerbang Pacific Northwest, tetapi medan laga yang menentukan arah masa depan dua maskapai besar Amerika. Delta dan Alaska sama-sama berambisi menjadi tuan rumah di langitnya, dan penumpanglah yang mungkin akan menjadi pemenang sesungguhnya dari persaingan ini.