6 Langkah Mengatasi Fraud

(Business Lounge Journal – General Management)

Fraud operasional merupakan sesuatu yang sangat sering terjadi khususnya di dunia perbankan.  Fraud operasional adalah kegiatan penipuan atau penyimpangan yang dilakukan dalam proses operasional suatu perusahaan atau organisasi, biasanya untuk mendapatkan keuntungan secara tidak sah, merugikan perusahaan atau pihak lain secara finansial, dan seringkali melibatkan kecurangan internal.

Asal kata “fraud” sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu “fraus,” yang berarti penipuan, kebohongan, atau ketidakjujuran. Kata ini kemudian masuk ke bahasa Inggris dan bahasa lain melalui berbagai pengaruh sejarah, dan telah digunakan dalam konteks hukum dan keuangan selama berabad-abad.

Istilah “fraud” dalam konteks keuangan dan bisnis mulai digunakan secara formal sejak abad ke-19, terutama dalam ranah hukum dan pelaporan keuangan untuk mendeskripsikan kegiatan penipuan dan kecurangan. Sedangkan “fraud operasional” sebagai istilah khusus muncul seiring perkembangan manajemen risiko dan audit internal, sekitar pertengahan abad ke-20.

Contoh fraud operasional dalam bank meliputi berbagai tindakan penipuan yang dilakukan oleh karyawan, nasabah, atau pihak ketiga dengan tujuan mendapatkan keuntungan secara tidak sah. Berikut beberapa contohnya:

  1. Pemalsuan Data – Karyawan memalsukan data nasabah atau transaksi untuk kepentingan pribadi atau untuk menutupi kegiatan ilegal.
  2. Penggelapan Dana: Karyawan bank secara sengaja memindahkan dana nasabah ke rekening pribadi tanpa izin, kemudian menyembunyikan transaksi tersebut.
  3. Penyalahgunaan Akses Sistem: Karyawan menggunakan akses ke sistem perbankan untuk melakukan transaksi fiktif atau mengambil uang dari rekening nasabah secara ilegal.
  4. Penipuan Kredit: Memberikan kredit kepada nasabah palsu dengan dokumen yang dipalsukan, lalu dana kredit disalahgunakan atau tidak dikembalikan.
  5. Pencucian Uang: Melibatkan penggunaan rekening bank untuk menyamarkan sumber uang yang berasal dari aktivitas ilegal dan memasukkannya ke sistem keuangan resmi.

Contoh ini menunjukkan pentingnya pengendalian internal dan kesadaran staf dalam mengidentifikasi dan mencegah fraud operasional agar kerugian dapat diminimalkan.

Jika fraud operasional terjadi di bank, langkah-langkah penanganannya harus cepat, sistematis, dan sesuai prosedur agar kerugian dapat diminimalkan dan pelaku dapat diusut. Berikut adalah langkah-langkah umum yang dilakukan:

  1. Deteksi dan Identifikasi
    Segera lakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa fraud telah terjadi. Gunakan sistem monitoring, audit internal, atau laporan dari staf untuk mengidentifikasi transaksi mencurigakan.
  2. Penghentian dan Pengamanan
    Hentikan proses yang terkait, misalnya pembekuan rekening atau akses ke sistem, untuk mencegah kerugian lebih lanjut dan menjaga bukti-bukti.
  3. Pengumpulan Bukti
    Kumpulkan bukti-bukti terkait fraud, seperti rekaman transaksi, log sistem, dokumen pendukung, dan rekaman CCTV jika diperlukan.
  4. Pelaporan Internal dan Eksternal
    Laporkan kejadian ke manajemen dan unit pengendalian risiko. Jika diperlukan, laporkan ke otoritas yang berwenang seperti OJK atau kepolisian sesuai dengan regulasi.
  5. Investigasi Mendalam
    Lakukan penyelidikan mendalam untuk mengetahui modus operandi, pelaku, dan kerugian yang dialami. Ini penting untuk tindakan hukum dan pencegahan di masa mendatang.
  6. Tindak Lanjut Hukum dan Disiplin
    Langkah hukum diambil terhadap pelaku sesuai prosedur perusahaan dan peraturan yang berlaku. Jika pelaku adalah karyawan, lakukan tindakan disiplin atau PHK jika diperlukan.
  7. Perbaikan Sistem dan Pengendalian
    Evaluasi dan perbaiki sistem pengendalian internal, keamanan sistem, dan prosedur operasional agar kejadian serupa tidak terulang.
  8. Komunikasi dan Transparansi
    Sampaikan informasi yang diperlukan kepada pemangku kepentingan secara transparan dan sesuai regulasi, termasuk nasabah jika terkait.

Langkah-langkah ini penting untuk mengurangi dampak fraud dan memperkuat sistem pengendalian risiko di bank.