(Business Lounge Journal – Medicine)
Jika Anda pernah minum soda tanpa gula, mengunyah permen karet tanpa gula, atau mencoba snack bar rendah karbohidrat, kemungkinan besar Anda pernah makan yang dengan gula dan ingin membandingkannya bukan? Di dalam makanan tanpa gula tersebut sebenarnya menggunakan gula pengganti yang disebut dengan Eritriol.
Diyakini sebagai pengganti gula tanpa kalori dan ramah bagi penderita diabetes, Eritriol ini sudah dipasarkan selama lebih dari dua dekade. Eritritol adalah jenis pemanis rendah kalori yang termasuk dalam kategori alcohol gula (polyol). Biasa digunakan sebagai pengganti gula dalam produk makanan dan minuman karena rasanya manis, namun kalorinya jauh lebih rendah, dan tidak menyebabkan lonjakan gula darah. Selain itu, eritritol juga dianggap aman dan tidak memicu karies gigi.
Eritriol sangat populer di kalangan orang yang berusaha mengurangi gula atau menurunkan berat badan.
Tapi sekarang, para ilmuwan mengeluarkan peringatan tentang apa yang sebenarnya dilakukan pemanis ini pada tubuh Anda. Satu kaleng saja ternyata bisa mengganggu keseimbangan. Dalam sebuah studi laboratorium baru-baru ini, peneliti mengekspos sel pembuluh darah otak manusia terhadap jumlah Eritritol yang sama dengan yang ditemukan dalam minuman tanpa gula biasanya – sekitar 30 gram.
Sel-sel tersebut dengan cepat meningkatkan produksi spesies oksigen reaktif – molekul yang merusak yang menunjukkan stres oksidatif tinggi. Faktanya, tingkat stres dalam sel yang diobati berkali lipat dibandingkan dengan yang tidak diobati. Pada saat yang sama, sel mengurangi produksi nitrogen oksida, zat penting yang membantu pembuluh darah melebar dan menjaga aliran darah yang sehat. Kedua perubahan ini dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi terhadap pembekuan darah, stroke, dan kerusakan vaskular jangka panjang.
Para ahli yang tidak terlibat dalam studi mengatakan temuan ini serius.
Meskipun berbasis data sel, hasilnya sejalan dengan studi manusia yang menghubungkan tingkat eritritol darah tinggi dengan serangan jantung dan stroke.
Salah satu kekhawatiran utama adalah dampaknya terhadap nitrogen oksida, yang berfungsi menjaga pembuluh darah tetap lentur. Nitrogen oksida (NO) adalah zat alami yang diproduksi tubuh dan berperan penting dalam membantu pembuluh darah melebar (vasodilasi), sehingga meningkatkan aliran darah dan tekanan darah yang sehat.
Hubungannya dengan Eritritol, berdasarkan studi terbaru, adalah bahwa konsumsi Eritritol dalam jumlah tinggi dapat mengurangi produksi NO di dalam tubuh. Penurunan NO ini bisa mengurangi fleksibilitas pembuluh darah, meningkatkan risiko masalah kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi, stroke, dan penyakit jantung. Jadi, pengaruh eritritol terhadap penurunan produksi NO merupakan salah satu kekhawatiran utama dari penelitian tersebut.
Para peneliti menyarankan hati-hati. Mereka menyarankan membatasi konsumsi Eritritol dan memilih alternatif yang lebih aman seperti stevia atau buah monik yang tampaknya tidak merusak kesehatan pembuluh darah.
Tapi pesan utamanya sebenarnya sederhana saja yaitu: mengurangi semua pemanis tambahan dan fokus pada makanan utuh, tidak diproses, mungkin menjadi strategi terbaik untuk kesehatan otak dan jantung jangka panjang, menurut para peneliti.