Thales

Thales Rencanakan Rekrut 8.000 Karyawan pada 2025

(Business Lounge – Global News) Thales, salah satu pemimpin global dalam bidang teknologi pertahanan, dirgantara, keamanan, dan transportasi, berencana untuk merekrut 8.000 orang pada tahun 2025. Langkah ini diambil untuk mendukung pertumbuhan pesat perusahaan yang didorong oleh peningkatan permintaan untuk solusi inovatif di berbagai industri. Dari 8.000 posisi yang tersedia, setengahnya akan ditempatkan di Prancis dan Inggris, yang mencerminkan fokus strategis perusahaan untuk memperkuat kehadirannya di pasar-pasar kunci tersebut.

Menurut laporan Reuters, keputusan Thales untuk mempekerjakan ribuan orang ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk memperluas portofolio produk dan layanan berteknologi tinggi. Thales saat ini terlibat dalam beberapa sektor utama seperti siber, identitas digital, aviasi, dan pertahanan, yang kesemuanya mengalami pertumbuhan signifikan berkat kemajuan teknologi baru dan meningkatnya kekhawatiran akan keamanan di seluruh dunia.

Seiring dengan meningkatnya permintaan untuk teknologi baru, Thales harus dapat menarik dan mempertahankan talenta terbaik agar tetap berada di garis depan dalam industri-industri yang sangat berkembang ini. Perusahaan kini mencari profesional yang terampil dalam teknologi canggih, seperti kecerdasan buatan (AI), komputasi kuantum, serta keamanan siber, di mana Thales berupaya mempertahankan keunggulan kompetitifnya.

The Wall Street Journal mengutip bahwa sektor-sektor yang membutuhkan tambahan tenaga kerja ini termasuk rekayasa, riset dan pengembangan, serta layanan digital. Dengan semakin meningkatnya ketergantungan pada teknologi, Thales berusaha untuk menjawab tantangan yang datang dengan menyediakan solusi yang lebih aman dan lebih canggih. Keputusan untuk memperluas kapasitas tenaga kerja ini juga dipicu oleh kebutuhan untuk mengakomodasi pertumbuhan di area-area teknologi seperti AI dan komputasi kuantum.

Kebutuhan global akan keamanan siber terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi yang lebih kompleks. Thales memandang ini sebagai kesempatan untuk memperkuat posisinya dalam pasar yang sangat kompetitif. Financial Times melaporkan bahwa perusahaan ini sangat fokus pada keamanan data dan perlindungan privasi, yang menjadi prioritas utama bagi banyak negara dan perusahaan besar di seluruh dunia.

Seiring dengan meningkatnya ketegangan geopolitik dan ancaman siber, Thales berinvestasi lebih banyak dalam meningkatkan kemampuan dan sistem keamanannya. Hal ini akan menciptakan peluang kerja di sektor-sektor yang berhubungan dengan perlindungan data dan teknologi keamanan. “Kami berfokus pada sektor-sektor yang sangat memerlukan ketahanan terhadap ancaman dunia maya, dan kami akan terus mencari talenta terbaik di bidang ini,” ujar CEO Thales dalam wawancara dengan The Guardian.

Dalam hal ini, Thales tidak hanya mengandalkan rekrutmen untuk memperkuat tim keamanannya, tetapi juga berusaha untuk melatih dan mengembangkan talenta yang sudah ada agar dapat menangani tantangan yang ada. Langkah ini menjadi semakin penting mengingat ancaman siber yang semakin berkembang, serta tuntutan pasar untuk solusi yang dapat melindungi data pribadi dan informasi sensitif.

Thales juga mengakui bahwa diversifikasi tenaga kerjanya sangat penting untuk mendorong inovasi dan menciptakan solusi yang lebih efektif. Forbes melaporkan bahwa perusahaan ini berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan dinamis yang akan mendukung pengembangan teknologi canggih. Selain memperkuat keberagaman dalam tim, Thales juga berusaha untuk membuka peluang bagi tenaga kerja dari berbagai latar belakang, yang dapat membawa perspektif baru dalam memecahkan masalah dan menciptakan solusi yang lebih efektif di sektor-sektor teknologi dan pertahanan.

Keberagaman ini tidak hanya menguntungkan bagi Thales dalam menciptakan produk-produk inovatif, tetapi juga berperan dalam menarik talenta dari berbagai belahan dunia. Thales berusaha menciptakan tempat kerja yang dapat mendukung berbagai ide baru dan pendekatan yang berbeda dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

Sebagai perusahaan yang bergerak dalam sektor teknologi tinggi, Thales juga perlu memastikan bahwa para profesional yang mereka rekrut memiliki keterampilan yang sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan yang semakin maju. Dalam hal ini, Thales berfokus pada pengembangan keterampilan di bidang seperti AI, komputasi kuantum, dan analisis data besar, yang akan sangat menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang.

Di tengah kekurangan tenaga kerja yang terampil di sektor teknologi, TechCrunch melaporkan bahwa Thales perlu bersaing dengan perusahaan teknologi besar lainnya untuk mendapatkan karyawan terbaik. Di seluruh dunia, ada permintaan yang sangat tinggi untuk profesional yang terampil dalam teknologi canggih seperti AI dan keamanan siber, dan Thales harus memastikan bahwa mereka menawarkan lingkungan kerja yang menarik serta peluang karier yang menguntungkan bagi talenta terbaik.

Untuk itu, perusahaan ini menyesuaikan strategi rekrutmen mereka dengan menggali potensi pasar tenaga kerja yang lebih luas dan menciptakan jalur karier yang jelas bagi para calon karyawan. Ini juga merupakan bagian dari strategi Thales untuk memperkuat posisinya dalam pasar internasional dan memastikan mereka dapat beroperasi secara efisien di berbagai lokasi di seluruh dunia, termasuk Prancis dan Inggris, dua pasar utama bagi perusahaan ini.

Selain itu, Thales juga mulai meningkatkan program pelatihan internal dan peluang pengembangan bagi karyawan yang sudah ada. Hal ini penting untuk menjaga agar para profesional tetap up-to-date dengan teknologi terbaru dan terus berkembang sesuai dengan perubahan kebutuhan industri. Dengan cara ini, Thales berharap dapat mengurangi ketergantungan pada rekrutmen eksternal dan memastikan bahwa tim internal mereka dapat terus beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan di sektor teknologi yang sangat dinamis.

Thales juga sangat fokus pada penguatan kehadirannya di pasar Eropa, khususnya di Prancis dan Inggris. Bloomberg melaporkan bahwa Thales tidak hanya berusaha meningkatkan kemampuan teknologinya, tetapi juga memperkuat operasi mereka di pasar Eropa, yang menjadi pusat dari banyak inovasi pertahanan dan teknologi tinggi. Perusahaan ini melihat peluang besar untuk memperluas operasinya di pasar yang sangat kompetitif, dengan tujuan untuk mendominasi sektor-sektor seperti pertahanan, aerospace, dan keamanan siber.

Dengan semakin meningkatnya permintaan akan solusi berbasis teknologi yang canggih di Eropa dan di seluruh dunia, Thales berusaha untuk terus mengembangkan produk-produk yang dapat memenuhi kebutuhan pasar yang berkembang pesat ini. Dengan demikian, langkah perusahaan untuk merekrut 8.000 karyawan ini juga dilihat sebagai bagian dari strategi untuk mengatasi tantangan besar di sektor teknologi dan pertahanan, serta untuk memastikan bahwa mereka dapat terus bersaing di tingkat global.

Dalam menghadapi tantangan yang ada, Thales berfokus pada keberlanjutan dan efisiensi operasional dalam jangka panjang. The Verge mencatat bahwa meskipun pasar teknologi terus berkembang pesat, Thales harus memastikan bahwa mereka dapat mengelola sumber daya mereka dengan efisien dan berinovasi dalam menghadapi tantangan global yang semakin besar.

Ke depannya, perusahaan ini berharap dapat memanfaatkan tren teknologi terbaru untuk menciptakan solusi yang lebih efisien dan berkelanjutan. Hal ini akan memungkinkan Thales untuk mengatasi tantangan yang muncul di pasar teknologi global yang semakin kompleks, serta mempertahankan posisinya sebagai pemimpin dalam sektor-sektor seperti pertahanan dan teknologi tinggi.

Dengan keputusan untuk merekrut 8.000 orang pada tahun 2025, Thales menunjukkan komitmennya untuk terus berkembang dan mendominasi pasar teknologi global. Perusahaan ini yakin bahwa investasi dalam sumber daya manusia dan inovasi teknologi adalah kunci untuk menghadapi masa depan yang semakin dinamis dan kompetitif.