(Business Lounge Journal – Global News)
Lego, perusahaan mainan asal Denmark yang terkenal dengan balok-balok plastiknya yang ikonik, berhasil mencatat peningkatan penjualan pada tahun 2024, meskipun pasar mainan global mengalami penurunan. Keberhasilan ini terutama didorong oleh popularitas set bertema Star Wars dan Harry Potter, yang membantu Lego mengungguli pesaingnya dan meningkatkan pangsa pasar. Menurut laporan yang dikutip dari Reuters, Lego mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 13% pada tahun 2024, mencapai 74,3 miliar kroner Denmark atau sekitar $10,82 miliar. Angka ini jauh melampaui pertumbuhan 2% yang tercatat pada tahun 2023, dan tren pertumbuhan yang kuat, terutama di Amerika Serikat, diperkirakan akan berlanjut hingga tahun 2025.
Keberhasilan Lego dalam meningkatkan penjualan kontras dengan kinerja pesaing utamanya, seperti Mattel dan Hasbro, yang mengalami penurunan penjualan masing-masing sebesar 1% dan 18% pada tahun 2024. Dikutip dari Business Insider, daya tarik produk Lego yang luas serta strategi pemasaran yang efektif membantu perusahaan ini tetap kompetitif di tengah menurunnya permintaan untuk mainan tradisional di pasar global. Dalam beberapa tahun terakhir, industri mainan mengalami tekanan dari tren digitalisasi, dengan semakin banyak anak-anak beralih ke perangkat elektronik dan game online. Namun, Lego berhasil beradaptasi dengan tren ini melalui strategi inovatif dan kemitraan strategis yang cermat.
Lego terus berinovasi dengan meluncurkan berbagai produk baru yang menarik bagi berbagai kelompok usia. Menurut laporan dari The Guardian, set baru seperti Lego Botanicals berhasil menarik minat remaja putri dan wanita dewasa. Selain itu, Lego juga memperluas koleksinya dengan set yang terinspirasi dari video game seperti Animal Crossing dan Fortnite, serta menjalin kemitraan dengan Formula 1 dan Nike. Upaya ini dilakukan untuk memastikan bahwa Lego tetap relevan di berbagai segmen pasar dan menarik konsumen baru di luar kelompok anak-anak tradisional. Menurut analis industri, keberhasilan Lego dalam menarik pelanggan dari berbagai usia menjadi salah satu faktor utama yang membedakannya dari para pesaingnya.
Selain inovasi produk, Lego juga memperkuat kehadirannya di pasar dengan membuka sekitar 85 toko baru pada tahun 2025, meningkat dari 70 toko pada tahun 2024. Ekspansi ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan distribusi produk dan menjangkau lebih banyak konsumen. Dikutip dari Reuters, perusahaan juga sedang membangun fasilitas manufaktur baru di Virginia, AS, dan Vietnam, serta memperluas pabrik yang sudah ada di Meksiko, China, dan Hongaria. Investasi dalam kapasitas produksi ini bertujuan untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat dan memastikan kelancaran rantai pasokan di berbagai pasar utama. Menurut laporan dari Financial Times, ekspansi ini mencerminkan komitmen Lego untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin industri mainan global dan meningkatkan efisiensi operasional dalam jangka panjang.
Untuk mempertahankan minat anak-anak usia 9-12 tahun di tengah persaingan dengan media sosial, Lego meningkatkan investasi dalam permainan digital dan menjalin kemitraan dengan merek dewasa seperti Nike dan Formula 1. Dikutip dari laporan The Guardian, perusahaan telah melipatgandakan tim rekayasa perangkat lunaknya sejak tahun 2022 dan berhasil berkolaborasi dengan game online Fortnite. Strategi digital ini diharapkan dapat membantu Lego tetap relevan bagi generasi muda yang semakin banyak menghabiskan waktu mereka di dunia digital. Selain itu, Lego juga mulai mengembangkan konsep augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) ke dalam produk-produknya, yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi lebih jauh dengan balok-balok Lego melalui perangkat digital mereka.
Menurut laporan yang dikutip dari Financial Times, Lego juga memanfaatkan platform media sosial untuk memperluas strategi pemasarannya dan membangun keterlibatan dengan komunitas penggemarnya. Dengan lebih dari 400 toko ritel di seluruh dunia dan ekspansi yang terus berlanjut, perusahaan ini semakin memperkuat posisinya sebagai pemimpin di industri mainan global. Sementara itu, para pesaingnya masih berjuang menghadapi tantangan perubahan tren konsumsi dan menurunnya daya beli konsumen di beberapa pasar utama. Menurut analis industri, strategi pemasaran Lego yang terfokus pada media digital telah membantu perusahaan memperluas jangkauan globalnya dan meningkatkan keterlibatan pelanggan secara signifikan.
Selain strategi digital dan ekspansi ritel, Lego juga meningkatkan inisiatif keberlanjutannya. Perusahaan telah mengumumkan rencana untuk menggunakan bahan yang lebih ramah lingkungan dalam produksi balok-baloknya, dengan target sepenuhnya beralih ke plastik berbasis bahan alami pada tahun 2030. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap meningkatnya kesadaran konsumen akan isu lingkungan dan tuntutan terhadap perusahaan untuk lebih bertanggung jawab secara sosial. Dikutip dari laporan Bloomberg, inisiatif ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Lego untuk mengurangi jejak karbonnya dan berkontribusi pada keberlanjutan industri mainan global.
Keberhasilan Lego dalam meningkatkan penjualan di tengah penurunan pasar mainan global menunjukkan kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dan berinovasi sesuai dengan tren dan preferensi konsumen. Dengan terus memperkenalkan produk baru, menjalin kemitraan strategis, dan memperluas kehadirannya di pasar global, Lego berhasil mempertahankan posisinya sebagai pemimpin industri mainan. Langkah-langkah strategis yang diambil oleh perusahaan ini menunjukkan bahwa inovasi yang berkelanjutan dan fokus pada kebutuhan pelanggan dapat membantu sebuah merek bertahan bahkan dalam kondisi pasar yang penuh tantangan. Selain itu, dengan meningkatnya investasi dalam teknologi digital dan inisiatif keberlanjutan, Lego diperkirakan akan terus tumbuh dan mempertahankan keunggulannya di industri mainan selama beberapa tahun ke depan.