Tahun Kabisat pun Ternyata Menjadi Faktor Peningkatan Kinerja Booking Holdings pada Tahun Lalu

(Business Lounge Journal – Global News)

Booking Holdings mencatat kinerja yang sangat baik pada kuartal ini, meskipun beberapa analis Wall Street memiliki pandangan berbeda. Menurut CEO Booking Holdings, Glenn Fogel, banyak analis yang mungkin tidak sepenuhnya mempertimbangkan variasi tahunan dalam membuat prediksi mereka.

Sebagai perusahaan induk dari merek perjalanan terkemuka seperti Booking.com, Kayak, dan Priceline, Booking Holdings mencatat pendapatan yang melampaui ekspektasi pada kuartal sebelumnya. Namun, proyeksi pertumbuhan pemesanan bruto perusahaan untuk periode saat ini berada di kisaran 5%-7%, sedikit lebih rendah dibandingkan ekspektasi pasar sebesar 7,3%, sebagaimana dilaporkan oleh Bloomberg.

Fogel menjelaskan bahwa faktor seperti tahun kabisat pada 2024, yang menambah satu hari ekstra dalam kuartal tersebut, serta pergeseran jadwal Paskah ke kuartal kedua 2025, berpengaruh pada angka proyeksi. Selain itu, Ramadan yang berubah setiap tahun dan berkurangnya acara global rutin seperti Piala Dunia setiap empat tahun sekali juga menjadi faktor penting dalam dinamika industri perjalanan.

“Kami selalu mempertimbangkan faktor-faktor ini. Dari perspektif kami, permintaan perjalanan saat ini masih sangat kuat,” ujar Fogel.

Dari segi pertumbuhan, Booking Holdings terus berkembang lebih cepat dibandingkan para pesaingnya yang lebih kecil, seperti Expedia dan Airbnb. Bahkan, perusahaan ini semakin mendekati Airbnb dalam bisnis penyewaan rumah, tambah Fogel.

Terkait pariwisata ke Amerika Serikat, jumlah wisatawan yang masuk masih belum kembali ke tingkat sebelum pandemi Covid-19. Namun, sulit untuk menentukan sejauh mana faktor politik di AS memengaruhi minat wisatawan asing dibandingkan dengan faktor ekonomi lainnya, seperti kekuatan dolar yang saat ini lebih tinggi, membuat perjalanan ke AS menjadi lebih mahal bagi wisatawan Eropa.

Fogel juga menyoroti investasi Booking dalam kecerdasan buatan (AI), yang memungkinkan efisiensi lebih besar dalam layanan pelanggan, pembuatan konten, serta pengkodean. AI juga membantu perusahaan memberikan layanan yang lebih mirip dengan agen perjalanan manusia sebelum era internet, di mana pelanggan mendapatkan bantuan langsung saat menghadapi kendala dalam perjalanan mereka.

“Kami memiliki data yang lebih baik dibandingkan siapa pun,” kata Fogel. “Ketika semua sumber daya ini digabungkan, kami berada dalam posisi yang jauh lebih unggul dibandingkan para pesaing kami.”