Meta

Meta akan Menghentikan Pemeriksaan Fakta di Amerika Serikat

(Business Lounge Journal – Global News)

Meta akan menghentikan program pemeriksaan fakta yang ekstensif di Amerika Serikat, kata CEO Meta Mark Zuckerberg pada hari Selasa minggu lalu, mengakhiri praktik yang berupaya membatasi penyebaran kebohongan di platformnya tetapi telah diserang sebagai penyensoran di kalangan konservatif. Perusahaan tersebut mengatakan akan mengizinkan penggunanya untuk menambahkan konteks atau membantah klaim dalam catatan yang muncul di samping posting tertentu, sebuah proses yang dipelopori oleh X milik Elon Musk. Meta juga akan mencabut pembatasan pada topik-topik yang sedang hangat dibicarakan, seperti imigrasi dan identitas gender, untuk fokus pada pelanggaran ilegal atau pelanggaran berat.

Zuckerberg mengakui perubahan tersebut merupakan “kompromi” yang akan memungkinkan lebih banyak “hal buruk” beredar di platform meta. “Kami telah mencapai titik di mana ada terlalu banyak kesalahan dan terlalu banyak penyensoran,” kata Zuckerberg. “Jadi kami akan kembali ke akar kami, fokus pada pengurangan kesalahan, penyederhanaan kebijakan kami, dan memulihkan kebebasan berekspresi di platform kami.” Langkah tersebut menandai pergeseran baik di meta maupun di seluruh industri media sosial menuju pendekatan yang lebih santai terhadap apa yang dapat diposting pengguna.

“Tidak jelas apakah ini adalah program yang sangat efektif,” kata Sol Messing, seorang profesor riset di Universitas New York dan mantan peneliti di meta. “Ada batasan alami bahwa Anda tidak dapat mengirim setiap artikel ke pemeriksa fakta dan mengharapkan mereka melakukan pekerjaan dengan baik. Kontennya terlalu banyak.” meta juga berencana untuk mengubah sistem AI — yang membatasi jangkauan posting yang tampaknya melanggar aturan perusahaan — untuk fokus pada pelanggaran serius, seperti terorisme, eksploitasi seksual anak, narkoba, penipuan, dan penipuan.

Perusahaan tersebut mengatakan akan menghilangkan sebagian besar program yang secara otomatis menurunkan peringkat konten bermasalah dan memperkenalkan kembali konten politik ke dalam umpan pengguna, setelah membatasi subjek tersebut sejak 2021. Zuckerberg mengatakan perusahaan akan bekerja sama dengan Presiden Trump untuk melawan pemerintah internasional yang “mengejar perusahaan Amerika dan mendorong untuk menyensor lebih banyak” konten.

Dalam beberapa tahun terakhir, meta telah mencabut atau melemahkan kebijakan yang dimaksudkan untuk mengurangi penyebaran kebohongan di jaringannya. Menjelang pemilihan 2024, perusahaan tersebut mengizinkan politisi untuk mengklaim pemilihan 2020 dicurangi dalam iklan politik, mengizinkan pengguna individu untuk memilih keluar dari program pemeriksaan fakta meta, dan membatasi pusat informasi pemilihnya — sebuah program yang dirancang untuk mempromosikan informasi pemilihan yang akurat.