Berkshire

Warren Buffett Lebih Memilih Pizza daripada iPhone Saat Ini

(Business Lounge Journal – News and Insight)

Warren Buffett, melalui perusahaan investasinya Berkshire Hathaway, membuat langkah yang menarik perhatian dunia keuangan. Pada kuartal ketiga tahun ini, Berkshire Hathaway membeli 1,3 juta saham Domino’s Pizza senilai sekitar $550 juta, meskipun sekaligus menjual saham besar dari Apple dan Bank of America untuk memperbesar cadangan kasnya.

Menurut laporan yang dirilis Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) pada Kamis lalu, Berkshire kini memiliki cadangan kas sebesar $325,2 miliar setelah menjual saham senilai $36,1 miliar, termasuk sebagian besar dari investasi jangka panjang mereka. Saham Domino’s Pizza pun melonjak 6% dalam perdagangan pra-pasar pada Jumat lalu.

Mengurangi Saham Apple

Buffett memutuskan untuk memangkas hampir seperempat dari kepemilikan saham Berkshire di Apple, sehingga investasi di perusahaan pembuat iPhone ini tersisa $69,9 miliar. Langkah ini menandai kuartal keempat berturut-turut di mana Berkshire mengurangi kepemilikannya di Apple. Saat ini, saham Berkshire di Apple telah berkurang hampir dua pertiga dari $174,3 miliar yang dimiliki pada awal tahun ini, termasuk pemotongan setengah kepemilikan pada kuartal kedua.

Meski begitu, Buffett tampaknya tetap percaya pada potensi Apple. Pada pertemuan pemegang saham tahunan Berkshire di bulan Mei, ia menegaskan bahwa Apple “sangat mungkin” tetap menjadi kepemilikan saham umum terbesar Berkshire, kecuali terjadi perubahan besar yang tidak terduga.

Selain Apple, Berkshire juga menjual saham Bank of America senilai sekitar $10 miliar melalui beberapa transaksi sejak pertengahan Juli. CEO Bank of America, Brian Moynihan, menyebut Buffett sebagai investor yang hebat, tetapi mengaku tidak tahu alasan Buffett mengurangi investasinya di bank tersebut.

Berkshire juga melepas sebagian besar saham di Ulta Beauty, perusahaan distribusi produk kecantikan yang baru saja mereka tambahkan ke portofolio pada kuartal kedua tahun ini.

Investasi di Domino’s Pizza dan Pool Corp

Selain Domino’s Pizza, Berkshire Hathaway juga menambah lebih dari 400.000 saham distributor grosir peralatan kolam renang Pool Corp senilai sekitar $152 juta. Saham perusahaan ini juga naik lebih dari 6% pada perdagangan Jumat pagi.

Strategi Buffett

Langkah Buffett ini menunjukkan strategi uniknya dalam mengelola investasi. Ia tampaknya mengalihkan perhatian dari perusahaan-perusahaan teknologi besar ke sektor yang lebih stabil dan tahan banting, seperti makanan cepat saji dan distribusi peralatan.

Mengapa Buffett Tertarik pada Pizza?

Meskipun tidak ada penjelasan resmi dari Buffett, beberapa analis berpendapat bahwa keputusan ini mungkin didorong oleh beberapa faktor:

  1. Prospek Pertumbuhan: Domino’s Pizza telah menunjukkan pertumbuhan yang kuat dalam beberapa tahun terakhir, terutama didorong oleh layanan pengiriman yang efisien dan inovasi produk.
  2. Model Bisnis yang Kuat: Model bisnis Domino’s Pizza yang terbukti sukses dan tahan terhadap resesi ekonomi mungkin menarik bagi Buffett.
  3. Valuasi yang Menarik: Saham Domino’s Pizza mungkin dianggap undervalued oleh Buffett, menawarkan potensi keuntungan yang menarik.

Meski terlihat menjauh dari Apple, Buffett tetap mempertahankan sebagian besar sahamnya di perusahaan teknologi ini, menunjukkan bahwa ia masih memandang Apple sebagai investasi jangka panjang yang solid.

Pilihan Buffett untuk berinvestasi di Domino’s Pizza dan menjual saham teknologi besar menggarisbawahi pendekatannya yang selalu mencari peluang terbaik untuk mengoptimalkan hasil investasi, sambil tetap menjaga cadangan kas yang besar sebagai strategi perlindungan.

Strategi Investasi Berkshire Hathaway:

Berkshire Hathaway terkenal dengan strategi investasi jangka panjangnya yang fokus pada perusahaan berkualitas tinggi dengan model bisnis yang kuat. Dalam kasus Domino’s Pizza, Buffett mungkin melihat potensi jangka panjang dalam bisnis pizza yang terus berkembang.

Namun, penting untuk diingat bahwa pasar saham selalu fluktuatif, dan keputusan investasi dapat berubah seiring dengan kondisi pasar dan strategi perusahaan.