Hugo Boss

Laba Hugo Boss Turun Akibat Penurunan Pasar Barang Mewah

(Business Lounge Journal – Global News)

Hugo Boss melaporkan penurunan laba pada kuartal ketiga, seiring dengan penurunan permintaan barang mewah yang lebih luas, khususnya di Tiongkok, yang telah merugikan banyak pesaingnya di sektor barang mewah. Perusahaan pakaian premium asal Jerman itu pada hari Selasa melaporkan laba bersih sebesar €55 juta, atau $59,8 juta, untuk periode tiga bulan dibandingkan dengan €63 juta pada kuartal tahun sebelumnya. Angka tersebut meleset dari ekspektasi analis sebesar €56 juta, menurut jajak pendapat estimasi yang diberikan oleh perusahaan. Penjualan tetap stagnan dari tahun ke tahun dalam hal yang dilaporkan sebesar €1,03 miliar, dibandingkan dengan proyeksi analis sebesar €1,02 miliar, menurut konsensus yang sama. Berdasarkan mata uang konstan, penjualan tumbuh 1%. Laba sebelum bunga dan pajak turun 7% menjadi €95 juta. Kinerja membaik secara bertahap dari kuartal ke kuartal dengan tren serupa berlanjut hingga Oktober, kata Kepala Keuangan dan Kepala Operasi Yves Mueller dalam panggilan pendapatan. Ia menekankan kehati-hatian tentang kuartal berikutnya di tengah ketidakpastian konsumen dan lingkungan ekonomi makro. Pembaruan tersebut membebani saham. Sahamnya ditutup turun 4,3% pada €41,20 di Jerman Selasa. Pasar secara keseluruhan dipengaruhi oleh permintaan konsumen yang terus-menerus lesu, khususnya di Tiongkok, kata grup tersebut. Penjualan kuartalan turun 8% dalam ketentuan yang dilaporkan di kawasan Asia-Pasifik. Perusahaan Jerman tersebut telah mencoba merevitalisasi merek Hugo dan Boss. Namun, seperti banyak rekannya, perusahaan tersebut bergulat dengan permintaan yang menurun untuk tas dan pakaian kelas atas, khususnya di Tiongkok.

Hugo Boss sekarang berencana untuk fokus pada toko-toko yang lebih besar di Tiongkok untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, kata Mueller. Di pasar Barat, inflasi dan kenaikan harga telah merugikan permintaan, khususnya di kalangan konsumen yang kurang mampu. Selain perlambatan pertumbuhan penjualan, perusahaan-perusahaan mewah yang berupaya bangkit dengan merombak merek menghadapi lebih banyak tantangan karena konsumen menjadi lebih selektif dan lebih suka membeli merek-merek yang sudah mapan. Hugo Boss mengatakan bahwa mereka mampu meningkatkan produktivitas dan efektivitas berdasarkan langkah-langkah penghematan biaya yang telah diterapkan awal tahun ini. Fokus yang lebih intensif pada efisiensi biaya telah mulai membuahkan hasil, kata Mueller. Dengan mempertahankan disiplin ini ke depannya, perusahaan akan mampu mengelola hambatan ekonomi makro jangka pendek, imbuhnya.