(Businesslounge Journal-Do You Know)
Paling senang kalau weekend tiba bukan? Hari yang sangat ditunggu-tunggu setelah lelah lima hari bekerja. Tahukah Anda sejarahnya hari libur kerja ini darimana?
Pola kerja lima hari dalam seminggu dan jam kerja delapan jam sehari berkembang seiring dengan perjuangan gerakan buruh dan upaya untuk memperbaiki kondisi kerja.
Pada abad ke-19, buruh di banyak negara terutama bekerja dalam kondisi yang sulit dan melelahkan. Mereka seringkali harus bekerja lebih dari delapan jam sehari, tanpa hari libur, dan dengan upah yang sangat rendah. Selain itu, buruh juga berjuang untuk hak-hak kerja yang lebih baik, termasuk upah yang adil, jaminan kesehatan, dan keselamatan kerja.
Untuk melawan kondisi buruh yang tidak manusiawi ini, gerakan buruh mulai terbentuk di berbagai negara. Salah satu kelompok yang paling berpengaruh adalah Serikat Buruh Amerika Serikat (American Federation of Labor – AFL), yang dipimpin oleh Samuel Gompers. Pada awal abad ke-20, AFL mulai memperjuangkan jam kerja delapan jam sehari dan lima hari kerja dalam seminggu.
Gerakan ini mencapai puncaknya pada tahun 1914 ketika Ford Motor Company menerapkan kebijakan jam kerja delapan jam sehari dan lima hari kerja dalam seminggu untuk para pekerjanya. Keputusan Ford ini menjadi sorotan dan mempengaruhi perusahaan-perusahaan lain untuk mengadopsi kebijakan serupa.
Selama periode ini, banyak negara juga mulai mengatur jam kerja melalui undang-undang. Pada tahun 1919, Organisasi Buruh Internasional (International Labour Organization – ILO) didirikan sebagai bagian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mulai berperan dalam mengatur standar kerja internasional.
Pada tahun 1940-an, gerakan buruh berhasil mencapai tujuannya dengan disetujuinya Konvensi ILO tentang Jam Kerja Terbatas 1930. Konvensi ini menetapkan batasan waktu kerja menjadi delapan jam sehari dan 48 jam seminggu, dengan persyaratan pengaturan jam kerja yang lebih luas.
Adopsi kebijakan libur pada hari Sabtu dan Minggu juga berkembang seiring dengan gerakan buruh. Pada awalnya, hari libur satu hari dalam seminggu seringkali jatuh pada hari Minggu karena alasan agama dan tradisi. Namun, pada awal abad ke-20, gerakan buruh berjuang untuk memperoleh libur pada hari Sabtu juga, sehingga para pekerja memiliki waktu luang yang lebih panjang untuk beristirahat dan melibatkan diri dalam kegiatan sosial.
Perkembangan ini juga dipengaruhi oleh perubahan sosial dan kebutuhan ekonomi. Adanya revolusi industri dan perkembangan teknologi telah menghasilkan perubahan dalam bagaimana manusia bekerja dan menghasilkan barang. Dalam era ini, perluasan waktu luang penting untuk menjaga keseimbangan kehidupan kerja dan pribadi.
Perlu dicatat bahwa kebijakan ini bervariasi di setiap negara, tergantung pada budaya, kebiasaan, dan undang-undang yang berlaku. Ada beberapa negara yang mungkin memiliki sistem kerja yang berbeda, seperti kerja fleksibel, jam kerja yang lebih panjang atau lebih pendek, atau hari libur yang tidak jatuh pada hari Sabtu dan Minggu.
Weekend dianggap menyenangkan oleh banyak orang karena mereka memiliki waktu luang dari pekerjaan dan tanggung jawab sehari-hari. Ini adalah waktu untuk istirahat, bersantai, dan menikmati hal-hal yang dilakukan di luar pekerjaan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa weekend dianggap menyenangkan:
1. Istirahat dan refreshing: Setelah lima atau enam hari bekerja, weekend memberikan kesempatan untuk beristirahat dan merefresh pikiran dan tubuh kita. Ini membantu mengurangi stres dan kelelahan yang diakumulasi selama minggu kerja.
2. Waktu untuk bersosialisasi: Weekend adalah waktu terbaik untuk bertemu dengan teman dan keluarga. Kita bisa menghabiskan waktu bersama mereka, mengadakan acara, makan malam, atau pergi bersama ke tempat-tempat rekreasi.
3. Waktu untuk menikmati hobi: Weekend memberikan kesempatan untuk fokus pada hobi dan minat pribadi. Ini adalah waktu yang sempurna untuk melakukan kegiatan yang membuat kita bahagia dan yang mungkin terabaikan selama minggu kerja.
4. Pergi ke tempat baru: Weekend adalah waktu yang tepat untuk menjelajahi tempat-tempat baru. Kita bisa pergi berlibur, mengunjungi kota atau tempat wisata yang belum pernah kita kunjungi sebelumnya, atau menjelajahi alam di sekitar kita.
5. Tidur tambahan: Weekend memberikan kesempatan untuk tidur lebih lama dan benar-benar melepaskan diri dari rutinitas tidur yang kaku pada hari kerja. Ini membantu mengembalikan energi dan memperbaiki kualitas tidur kita.
6. Menyelesaikan pekerjaan rumah tangga: Weekend dapat digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangga yang tertunda atau membuat perencanaan untuk minggu depan. Ini membantu mengurangi pilihan selama minggu kerja dan menciptakan hubungan yang lebih seimbang antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
7. Rekreasi dan olahraga: Weekend adalah waktu yang tepat untuk berpartisipasi dalam aktivitas rekreasi dan olahraga. Kita bisa bermain olahraga dengan teman-teman, berjalan-jalan di taman, berenang, atau melakukan kegiatan luar ruangan lainnya yang menyenangkan dan menyehatkan.
8. Membaca buku atau menonton film: Weekend bisa digunakan untuk mengisi waktu dengan membaca buku yang tertunda atau menonton film atau acara televisi yang kita sukai.
9. Memanjakan diri sendiri: Weekend adalah waktu yang sempurna untuk mengambil waktu pribadi dan merawat diri sendiri. Kita bisa pergi ke spa, salon, atau mengatur waktu untuk pijat atau perawatan tubuh lainnya.
10. Belajar sesuatu yang baru: Weekend bisa digunakan untuk mengambil kelas tambahan, menghadiri seminar, atau mempelajari keterampilan baru yang kita minati.
Tentu saja, ide-ide ini hanya beberapa contoh cara untuk menghabiskan waktu di weekend. Setiap orang memiliki minat dan preferensi yang berbeda, jadi penting untuk menyesuaikan aktivitas weekend dengan apa yang membuat kita bahagia dan terpenuhi.