Benarkah ChatGPT akan Mengambil Alih Pekerjaan Manusia?

(Business Lounge Journal – News and Insight)

Setelah ChatGPT diluncurkan, tidak butuh waktu lama teknologi ini pun langsung menjadi pokok pembahasan di mana-mana. Bahkan sampai membuat banyak perusahaan teknologi ikut membuat chatbot yang serupa dengan itu.

Kedatangan ChatGPT menimbulkan kegelisahan di dunia Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Adanya kekhawatiran bahwa hal ini dapat menukar layanan yang sudah menggunakan jasa manusia atau bahkan platform online yang sudah ada. Berikut ini beberapa kekhawatiran yang timbul:

1. Tidak Seperti Mesin Tapi Hidup

Orang-orang mulai berpikiran bahwa ChatGPT itu hidup karena tidak seperti mesin pada umumnya. Bahkan, mungkin tidak lama lagi akan ada robot pembunuh. Hal yang perlu dipahami disini bahwa ChatGPT memakai model bahasa dan menggunakan mesin pembelajaran atau machine learning, sehingga kelihatannya jadi manusiawi. Tapi sekalipun begitu ChatGPT pernah juga salah dalam memberikan jawaban.

ChatGPT hanyalah robot yang dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti menyusun teks, menerjemahkan bahasa, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang rumit. Meskipun ChatGPT cerdas dan berusaha memberikan jawaban yang akurat, tapi ia hanya sebatas mesin saja.

2. Bisa Mengambil Alih Pekerjaan Manusia

Hal yang bisa saja terjadi adalah ChatGPT akan mengambil alih pekerjaan yang dilakukan manusia selama ini. Sebab berdasarkan hasil dari Resume Builder, 48% perusahaan sudah memakai ChatGPT untuk melakukan pekerjaan. Tapi menurut ChatGPT justru kehadirannya dapat membantu mempermudah pekerjaan yang dilakukan oleh manusia. Sebab dengan menggunakan ChatGPT akan mendapatkan informasi yang lebih cepat sesuai dengan kebutuhan. “AI dan teknologi pastinya akan mengubah cara kerja yang dilakukan manusia. Tapi tidak untuk menggeser keterampilan dan keahlian yang dimiliki manusia.”

3. Terlalu Akurat

Ternyata ChatGPT juga memiliki kekurangan, yaitu tidak semua pertanyaan dapat dijawab dengan tepat 100%. Data-data yang dimiliki ternyata tidak selalu akurat atau terkini, bahkan dalam memberikan solusi hanya terbatas pada data internet.

4. Menggantikan Hubungan dengan Manusia

ChatGPT juga disebut dapat menggantikan kehadiran manusia dalam hubungan pekerjaan. Tapi bagaimanapun juga pasti akan tetap berbeda, karena manusia mempunyai perasaan atau emosi. Sedangkan ChatGPT hanya bisa meniru cara menulis dan bercakap. ChatGPT hanyalah robot yang dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti menyusun teks, menerjemahkan bahasa, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang rumit. Meskipun ChatGPT cerdas dan berusaha memberikan jawaban yang akurat, tapi ia hanya sebatas mesin saja.

Lalu sejauh mana ChatGPT atau teknologi AI lainnya memiliki potensi untuk menggantikan peran manusia dalam berbagai pekerjaan. AI telah memberikan kemajuan yang signifikan dalam bidang otomasi dan pemrosesan data, yang memungkinkan sistem cerdas untuk melakukan tugas-tugas yang sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh manusia.

Beberapa contoh pekerjaan ketika AI dapat menggantikan peran manusia seperti:

1. Pekerjaan berulang dan berbasis aturan: tugas-tugas yang berulang dan berbasis aturan, seperti entri data, pemrosesan faktur, atau tugas administratif rutin lainnya, dapat diotomatisasi dengan menggunakan AI. Sistem cerdas dapat mempelajari pola dan aturan yang terlibat dalam tugas-tugas tersebut dan secara efisien melaksanakannya tanpa intervensi manusia.

2. Analisis data dan pengambilan keputusan: AI memiliki kemampuan untuk memroses dan menganalisis jumlah data yang besar dengan cepat. Dalam bidang seperti keuangan, medis, atau pemasaran, AI dapat digunakan untuk menganalisis data, mengidentifikasi tren, dan memberikan rekomendasi atau pengambilan keputusan yang cerdas.

3. Pekerjaan berbahaya atau fisik berat: di lingkungan yang berbahaya atau di sektor yang melibatkan pekerjaan fisik yang berat, seperti pertambangan, manufaktur, atau eksplorasi luar angkasa, robot dan sistem AI dapat digunakan untuk menggantikan pekerja manusia. Ini dapat meningkatkan keselamatan manusia dan efisiensi dalam menjalankan tugas-tugas tersebut.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua pekerjaan dapat sepenuhnya digantikan oleh AI. Beberapa pekerjaan yang melibatkan kreativitas, empati, interaksi manusia, dan pemecahan masalah kompleks masih sangat bergantung pada keahlian manusia. Selain itu, implementasi AI yang sukses juga memerlukan pemahaman yang baik tentang batasan dan etika AI untuk memastikan penggunaan yang bertanggung jawab.