Sepuluh Negara dengan Suhu Tertinggi di Dunia

(Business Lounge Journal – News and Insight)

Beberapa waktu terakhir ini, suhu panas masih menjadi topik hangat yang ramai dibicarakan. Termasuk suhu panas yang melanda Indonesia. Tetapi apakah Indonesia termasuk salah negara dengan suhu yang terpanas di dunia?

Negara-negara dengan suhu terpanas di dunia terletak di daerah khatulistiwa, tempat di mana sinar matahari bersinar paling terik. Beberapa negara terpanas antara lain Arab Saudi, Irak, dan Kuwait, yang terletak di Timur Tengah. Negara-negara ini mengalami suhu tinggi karena iklim gurun, dengan curah hujan yang sangat sedikit sepanjang tahun. Wilayah lain yang mengalami suhu tinggi adalah Afrika, tempat negara-negara seperti Sudan dan Nigeria berada. Daerah ini juga memiliki iklim gurun dan mengalami suhu tinggi sepanjang tahun.

Perubahan iklim pun berdampak signifikan pada suhu di wilayah ini, dengan banyak yang mengalami suhu yang memecahkan rekor dalam beberapa tahun terakhir. Peningkatan suhu disinyalir merupaakan hasil dari penumpukan gas rumah kaca di atmosfer, yang memerangkap panas dan menyebabkan planet ini memanas. Fenomena ini telah menyebabkan lebih seringnya gelombang panas, kekeringan, dan peristiwa cuaca ekstrem lainnya, yang memengaruhi kehidupan dan mata pencaharian masyarakat.

Secara global, suhu rata-rata terus meningkat selama bertahun-tahun. Menurut NASA, suhu rata-rata planet ini telah meningkat sekitar 1,8 derajat Fahrenheit sejak akhir 1800-an. Ini mungkin tidak terlihat peningkatan yang tinggi, tetapi cukup untuk menyebabkan perubahan signifikan pada pola cuaca dan ekosistem di seluruh dunia.

World Population Review merilis 10 negara terpanas di dunia dalam kurun waktu 1991 – 2020 sesuai rata-rata temperatur tahunan. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan untuk menentukan negara mana yang menjadi negara terpanas di dunia. Misalnya, negara apakah yang mencatat satu suhu terpanas di dunia pada tahun tertentu? Jika berdasarkan hal tersebut maka negara tersebut adalah Kuwait, sebab kota Nuwaiseeb mencapai 53,2C (127,7F) pada 22 Juni 2021. Kemudian, negara apakah yang mencatat suhu terpanas dalam sejarah modern? Amerika Serikat, yang mencapai 56,7C (134F) di Death Valley, California pada tahun 1913. Beberapa pertanyaan lainnya adalah negara apakah yang memiliki suhu musim panas rata-rata terpanas, apalagi suhu musim dingin? Atau negara apakah dengan suhu rata-rata terpanas sepanjang tahun selama 30 tahun terakhir?

Berdasarkan negara dengan suhu rata-rata terpanas sepanjang tahun selama 30 tahun terakhir maka ada 10 negara yang dapat dikatakan sebagai negara terpanas.

  1. Mali – 28,83°C / 83,89°F
  2. Burkina Faso – 28,71°C / 83,68°F
  3. Senegal – 28,65°C / 83,57°F
  4. Tuvalu – 28,45°C / 83,21°F
  5. Djibouti – 28,38°C / 83,08°F
  6. Mauritania – 28,34°C / 83,01°F
  7. Bahrain – 28,23°C / 82,81°F
  8. Palau – 28,04°C / 82,47°F
  9. Qatar – 28,02°C / 82,44°F
  10. Gambia – 27,97°C / 82,35°F

Mali adalah negara terpanas di dunia, dengan suhu tahunan rata-rata 83,89°F (28,83°C). Terletak di Afrika Barat, Mali sebenarnya berbatasan dengan Burkina Faso dan Senegal, yang mengikutinya dalam daftar. Sebagian besar Mali ditutupi oleh Gurun Sahara, dan sebagian besar negara ini mendapatkan sedikit curah hujan, sehingga menyebabkan kekeringan.

Seberapa panas sih negara terpanas di Bumi?

Suhu tertinggi pada siang hari di Timbuktu, Mali rata-rata antara 36°C dan 42°C dari bulan Maret hingga pertengahan Oktober. Sedangkan suhu tertinggi pada siang hari di bulan terdingin, yaitu Januari, mencapai 28°F. Tapi pada malam hari di musim dingin dapat mencapai antara 14-18° C.

Seperti sudah kita bahas di atas bahwa negara-negara dengan suhu lebih tinggi biasanya berada lebih dekat ke ekuator Bumi (garis lintang nol derajat). Negara-negara ini mengalami suhu yang lebih hangat sepanjang tahun daripada negara-negara yang lebih jauh ke utara atau selatan dari ekuator.

Bumi berbentuk bulat, sehingga sinar matahari menerpa khatulistiwa pada sudut hampir tegak lurus, atau dengan sudut yang lebih kecil sehingga lebih mudah diserap bumi. Sedangkan sinar matahari yang jatuh di kutub memiliki sudut yang lebih besar, sehingga tersebar ke area yang lebih luas dan membuatnya lebih mungkin memantul (terutama di area yang sudah tertutup salju). Selain itu, mendekati sudut yang lebih besar berarti sinar matahari harus menembus lapisan atmosfer yang lebih tebal, meningkatkan kemungkinan sinar matahari dipantulkan, dibelokkan, atau diserap oleh partikel atmosfer sebelum mencapai permukaan. Akibatnya, semakin dekat suatu negara ke kutub, semakin sedikit energi matahari yang diserapnya dan semakin dingin secara keseluruhan.

Penyebab kedua yang terkait erat dengan variasi suhu adalah kemiringan poros bumi. Sebagai fakta, kemiringan Bumi menjadi penyebab adanya musim. Kira-kira dari bulan Mei-September setiap tahun, sumbu bumi yang miring mengarahkan Kutub Utara ke arah matahari, sehingga sinar matahari dapat mengenai belahan bumi Utara dengan sudut yang lebih lurus. Lebih banyak sinar matahari yang diserap, dan belahan bumi Utara mengalami musim panas. Enam bulan kemudian, bumi akan menyelesaikan setengah orbitnya dan Kutub Utara sekarang akan menjauh dari matahari.