Sejak Tahun 1970-an, Laju Pertumbuhan Penduduk Dunia Terus Menurun, Kapan Mencapai Nol?

(Business Lounge Journal – News and Insight)

Pada tahun 2012, biro sensus Amerika pernah merilis data bahwa penduduk dunia terus bertambah sebanyak 140 jiwa setiap menitnya, dengan angka kelahiran lebih tinggi dari angka kematiaan pada sebagian besar negara.

Namun pada saat ini, badan yang sama mengungkapkan bahwa secara keseluruhan, laju pertumbuhan populasi dunia telah melambat selama beberapa dekade. Perlambatan ini pun diperkirakan akan terus berlanjut hingga laju pertumbuhan penduduk mencapai nol (jumlah kelahiran dan kematian yang sama) sekitar tahun 2080-2100, dengan jumlah penduduk sekitar 10,4 miliar jiwa. Setelah itu, tingkat pertumbuhan populasi diperkirakan akan berubah menjadi negatif, yang mengakibatkan penurunan populasi global.

Seperti kita ketahui, saat ini ada 2 negara dengan penduduk lebih dari 1 miliar jiwa, yaitu: India dan Cina. Sedangkan negara yang memiliki populasi melebihi 100 juta jiwa hingga September tahun lalu ada 12 negara, yaitu: Amerika, Indonesia, Mexico, Pakistan, Nigeria, Bangladesh, Russia, Jepang, Ethiopia, Filipina, dan Mesir. Namun dari 12 negara tersebut, Rusia dan Jepang diprediksi akan mengalami penurunan populasi secara signifikan pada tahun 2050. Sedangkan negara-negara lainnya diperkirakan akan terus berkembang hingga setidaknya tahun 2050. Dua negara lainnya, Kongo dan Vietnam, yang saat ini memiliki penduduk lebih dari 99 juta orang akan segera mencapai 100 juta penduduk.

Pertumbuhan Populasi Dunia

Menurut 2022 World Population Prospects yang dikeluarkan PBB, populasi dunia diproyeksikan akan mencapai 8,5 miliar jiwa pada tahun 2030, bertambah lagi menjadi 9,7 miliar jiwa pada tahun 2050, dan menjadi 10,4 miliar jiwa pada tahun 2080. Jumlah ini kemudian akan bertahan sampai tahun 2100.

Sementara total populasi dunia diperkirakan akan terus meningkat hingga kira-kira tahun 2100, laju peningkatan populasi perlahan-lahan menurun selama beberapa dekade. Pada tahun 2020, laju pertumbuhan penduduk dunia turun di bawah satu persen untuk pertama kalinya sejak tahun 1950. Penurunan ini sebenarnya melanjutkan tren yang sudah dimulai pada tahun 1970-an, ketika laju pertumbuhan penduduk menunjukkan penurunan yang konsisten jika diukur dalam peningkatan lima tahunan.

Laju pertumbuhan penduduk memang sangat bervariasi antara negara yang satu dengan negara yang lain. Lebih dari separuh pertumbuhan populasi dunia hingga tahun 2050, diperkirakan hanya berasal dari delapan negara: Kongo, Mesir, Ethiopia, India, Nigeria, Pakistan, Filipina, dan Tanzania. Beberapa negara di Afrika diperkirakan akan menggandakan populasi mereka dalam beberapa dekade mendatang karena tingkat kesuburan dan tingkat kelahiran yang meningkat. Hal ini sebagian disebabkan peningkatan perawatan medis serta penurunan kematian bayi dan kekurangan gizi.

Akibat peningkatan harapan hidup global, sebagian besar negara di dunia pun mengalami pertumbuhan yang cukup besar dalam jumlah penduduk yang berusia di atas 65 tahun. Persentase penduduk di atas 65 tahun dalam populasi dunia diproyeksikan meningkat dari 10% pada tahun 2022 menjadi 16% pada tahun 2050. Jumlah ini kira-kira dua kali jumlah anak di bawah usia 5 tahun dan sama dengan jumlah anak di bawah usia 12 tahun. Jumlah ini menyebabkan terjadinya kekurangan individu usia kerja yang memasuki dunia kerja untuk menggantikan mereka yang pensiun.

Di negara-negara yang tingkat kelahirannya rendah, maka tingkat kematian mungkin lebih tinggi, mengakibatkan penurunan populasi secara keseluruhan. Meskipun penurunan populasi dapat diinginkan dalam keadaan tertentu, tetapi hal ini dapat menimbulkan tantangan ekonomi dan lebih sering dipandang sebagai hal yang tidak diinginkan.