(Business Lounge Journal – News and Insight)
Walaupun semua bisnis telah kembali bergerak normal, namun zoom tetap ingin memperkokoh kedudukannya sebagai salah satu platform yang dibutuhkan oleh para pebisnis. Memang harus diakui bahwa walaupun pertemuan bisnis sudah mulai dilakukan secara onsite, namun kebutuhan pertemuan online dengan berbagai relasi bisnis yang sedang berada pada lokasi yang berbeda tetap dilakukan.
Karena itu, Zoom Video Communications Inc. (Zoom) tidak berhenti untuk mengembangkan platform-nya di era bisnis pasca pandemi Covid-19. Terutama untuk memperkokoh bisnis di Asia hingga Indonesia. Salah satu strategi yang diterapkannya adalah dengan menghadirkan berbagai layanan baru yang dirangkum dalam layanan Zoom One.
Zoom One merupakan solusi teknologi terpadu yang mencakup konferensi video, obrolan, panggilan audio, serta olah pesan yang dapat dinikmati oleh pelanggan baik individu maupun perusahaan. Dalam sebuah diskusi media di Jakarta, Head of Partners APAC Zoom, Jacob Pereira menjelaskan bahwa bagaimana zoom mengutamakan integrasi yang lancar dengan solusi teknologi lain.
Sebagai contoh, Zoom telah menggunakan Application Programming Interface (API) dan Zoom App Marketplace untuk dapat menggunakan banyak aplikasi bisnis favorit di dalam Zoom. Karena itu, Zoom akan berfungsi lebih dari sekadar konferensi video. Melalui Zoom One, pengguna dapat mengirim obrolan, menelepon, hingga menulis bersama di papan tulis virtual.
Zoom Mengincar Indonesia
Zoom terus mengincar Indonesia, terutama potensi bisnis pada industri pendidikan, Usaha Kecil Menengah (UKM) atau small medium enterprise (SME), sampai perusahaan besar. Semakin canggih, Zoom juga memanfaatkan AI/ Artificial Intelligence pada fitur Zoom IQ for Sales yang telah diluncurkan pada tahun ini.
Melalui fitur ini maka interaksi antara pelanggan dan penjual melalui percakapan video di Zoom dapat ditangkap hingga kemudian dibuat ringkasan dan notulen rapat yang kemudian rekapnya dapat diposting ke Zoom Team Chat. Fitur ini sudah tentu akan sangat bermanfaat bagi para pelaku UMKM hingga perbankan yang ingin mewawancarai calon nasabah hingga rekan bisnis untuk kerja sama.
Sebagai contoh mereka yang ingin membuat kartu kredit namun sudah memiliki kartu yang lain. Maka, dengan menggunakan AI maka dapat diperhatikan keunggulan kartu kredit pelanggan yang tidak dimiliki dari kartu sebelumnya. Poin inilah yang kelak dapat menjadi insight kepada nasabah atau dijadikan materi pelatihan, demikian seperti dijelaskan oleh Jacob.
Dengan demikian, sudah tentu fitur tersebut diharapkan dapat semakin mendukung industri keuangan serta perekonomian dari UKM di Indonesia. Pada saat ini telah terdapat sejumlah perusahaan besar di Indonesia yang telah bekerjasama dengan Zoom, seperti Telkomsel, Smartfren serta beberapa lembaga pemerintah lainnya.
Zoom tetap optimis dalam memperkokoh bisnis video conference di dunia. Salah satu komitmennya adalah dengan memegang teguh kualitas yang dimiliki oleh Zoom. Untuk saat ini, partner bisnis Zoom di Asia Pasifik telah mencapai lebih dari 800 partner. Untuk ke depannya, Zoom berharap dapat terus memperluas ekspansi bisnisnya.