(Business Lounge Journal – Culture)

Berbagai macam ide kreatif muncul selama masa pandemi Covid-19 yang menghasilkan tren wisata baru disesuaikan dengan kondisi keterbatasan serta kesehatan. Salah satu tren wisata yang paling banyak peminatnya sejak tahun lalu adalah staycation. Akan tetapi pada 2023 diperkirakan akan muncul tren yang berbeda dari biasanya yaitu workation, bleisure dan sport tourism, seperti yang pernah disampaikan oleh Shirley Lesmana, Chief Marketing Officer Traveloka saat mengakhiri tahun lalu.

Shirley menyampaikan bahwa workation adalah suatu konsep gabungan bekerja disertai liburan. Selama pandemi tidak sedikit perusahaan yang menggunakan sistem kerja dari mana saja (work from anywhere), maka para pekerja dapat berlibur sambil bekerja.

Sedangkan bleisure adalah konsep yang menggabungkan bisnis (business) dan liburan (leisure). Konsep bleisure kurang lebih mirip dengan workation, hanya saja bleisure lebih cenderung perjalanan dinas yang memberikan pengalaman bagi pekerja untuk sambil berwisata alam serta kuliner khas dari lokasi tersebut.

Terdapat juga konsep lain yang disebut sport tourism atau wisata olahraga, yaitu konsep yang merupakan gabungan wisata dengan olahraga, contohnya bersepeda atau lari marathon di tempat alam terbuka yang menyejukkan pandangan mata.

Menurut Shirley walaupun muncul tren baru namun staycation akan selalu menjadi idola bagi pelancong domestik, sebab amat resonance bagi keluarga urban, butuh waktu refresh hanya satu sampai dua malam saja dengan keluarga.

Daya Tarik Wisata Domestik

Shirley juga menyatakan bahwa wisata domestik bertambah banyak peminatnya di tanah air. Menurut Shirley pilihan masyarakat lebih beraneka ragam dan lebih eksploratif sehingga ini menjadikan pasar domestik memiliki tren yang cukup positif.

Shirley juga menambahkan bahwa sejak pandemi memberikan kesadaran bagi wisatawan domestik bahwa Indonesia amat cantik serta mempunyai berbagai macam destinasi yang menarik. Misalnya Labuan Bajo, yang selalu menjadi idola bagi para wisatawan yang ingin menikmati perjalanan ke Indonesia Timur.

Shirley juga mengatakan bahwa dalam masa pandemi ini menimbulkan tingginya minat yang lebih kuat pada beberapa destinasi jika dibandingkan dengan masa sebelum pandemi. Maka ini menggerakkan pemerintah bekerjasama dengan travel platform, destinasi yang banyak peminatnya baiknya disertai dengan infrastruktur yang memadai serta marketing yang baik.