(Business Lounge Journal – Special Report) Lima hari lagi menjelang tahun 2017, namun demikian bukan berarti apa yang terjadi pada tahun 2016 ini merupakan sesuatu yang dapat dengan begitu saja dilupakan. Bahkan apa yang terjadi tahun ini merupakan sebuah acuan untuk apa yang dapat saja terjadi pada tahun depan.
Coba kita amati sejenak apa saja yang pernah Business Lounge Journal tuliskan pada sepanjang tahun ini yang sangat menyita perhatian para pembaca sehingga mendapatkan hits tertinggi pada akhir tahun ini.
Progression to the New Culture’s Generation
Untuk pertama kalinya Art Stage yang biasa diadakan di Singapura, kini diselenggarakan di Jakarta pada 5-7 Agustus 2016 bertempat di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel. Hal ini tentu saja disambut dengan meriah oleh para pencinta seni di bangsa ini. Pentingnya lagi, pameran seni bertaraf internasional ini pun telah menjadi sebuah tonggak bagaimana masyarakat negeri ini mulai memberikan penghargaan atas seni. Mengapa di Indonesia? Tentu saja, bukankah Indonesia adalah negara yang sangat kaya dengan budaya dan karya seni? “Indonesia possesses one of the biggest art market, collectors, and artists; actively involved in the international visual art scene and the market as well,” demikian dituliskan oleh Josephine Liong, seorang expert di bidang seni. Para kolektor, seperti: Alex Tedja, Deddy Kusuma, Dr. Melani Setiawan, Rudy Akili, Tom Tandio, dan Wiyu Wahono juga memamerkan benda-benda seni koleksi mereka dengan dikuratori Enin Supriyanto. Tidak ketinggalan sebuah pameran istimewa yang menampilkan lukisan-lukisan hasil karya seniman besar Affandi yang dikuratori Lorenzo Rudolf yang adalah pendiri Art Stage Singapura. Selain para kolektor dan seniman bertaraf internasional, maka hal yang juga mencuri perhatian adalah bagaimana pameran seni ini telah menarik perhatian para milenial Indonesia yang semakin peduli pada karya seni, walaupun banyak di antara mereka masih dalam tahap aktualisasi diri. Tetapi ini adalah awal yang baik pada dunia seni tanah air untuk waktu ke depan.
Family Business: Designer Duo (Studio Air Putih)
Denny Gondo dan Joke Roos adalah sepasang suami isteri yang telah mengabdikan hidupnya pada dunia arsitektur dan desain interior. Mengapa saya memilih kata ‘mengabdikan’, sebab telah 15 tahun mereka mendirikan Studio Air Putih dan dengan tekun mereka membagikan ilmu yang mereka miliki kepada para pengguna jasa mereka. Denny Gondo, sang arsitek memang memiliki mimpi untuk menciptakan bangunan dengan minimum perawatan sehingga sang pemilik tidak perlu “diperbudak” dengan bangunan yang harus dicat dan diperbaiki secara tahunan. Sedangkan Joke Roos memimpikan untuk dapat mendesain sebuah museum.
Bagaimana duo ini dapat menjadi satu, adalah hal yang tidak mudah, bahkan bagi Denny dua desainer tidak akan pernah menjadi satu. Itulah sebabnya mereka memiliki kesepakatan-kesepakatan yang tidak akan mereka langgar walaupun mereka bekerja secara berpasangan.
Menjadi Smart dalam Berkomunikasi
Memilih terjun ke dunia bisnis, maka tidak bisa tidak, Anda harus mulai memiliki keterampilan berbicara. Hal ini bukan berarti tidak dapat dipelajari, namun sebelumnya kenalilah apakah Anda tergolong tipe incoherent, coherent, articulate, atau eloquent. Mereka yang dapat berbicara disertai dengan body language yang dapat memenangkan hati serta mempengaruhi lawan bicaranya (eloquent) tentu saja menjadi harapan kebanyakan orang. Namun bukan berarti mereka yang incoherent, coherent, dan articulatetidak dapat mempelajarinya. Hal pertama yang harus segera Anda lakukan adalah mengubah gesture Anda. Setelah itu pelajari bahasa dan intonasi, serta berupayalah untuk dapat memberi terlihat cerdas.
Foreign Insight: an Interview with Ambassador of Federal Republic of Germany for Indonesia
Michael Judah, Editor in Chief Business Lounge Journal berkesempatan bertatap langsung dengan H.E Dr. Georg Witschel, duta besar Jerman untuk Indonesia. Mulai dari mobil, hardware, berbagai bahan industri hingga fashion, perlu diakui bahwa Jerman adalah salah satu yang terbaik. Bagaiman produk Jerman identik dengan kualitas, tahan lama, serta memiliki kesan mewah. Maka apakah dapat disimpulkan bahwa hasil karya bangsa Jerman ini terkait dengan karakternya yang tepat waktu, efisien, dan disiplin? H.E Dr. Georg Witschel, menjelaskan nilai-nilai yang dimiliki bangsa Jerman yang sangat terkenal “Ordnung Muss Sein” yang dapat menjawab bagaimana mereka memegang teguh nilai-nilai kedisiplinan.
Family Business: A Cup of Democracy
Jason Leo atau akrab dipanggil ‘Om Jason’ adalah pemilik Ombe, pioneer specialty coffee shop. Awalnya Ombe dibuka untuk tujuan iseng, namun ternyata membludak dengan banyak sekali pelanggan yang kemudian memicu masuknya trend ini sehingga bermunculanlah kedai-kedai serupa di Jakarta Utara. Namun Om Jason berbeda dengan entrepreneur lain, ia adalah seorang family man. Dalam bisnisnya ini, ia melibatkan istri dan kedua anaknya, Jordy dan Josephine dengan memberikan kebebasan penuh bagi mereka untuk berkreativitas, berpendapat, dan berkarya sesuai talenta dan kemampuan masing-masing, layaknya prinsip demokrasi. Kini Om Jason sudah membuka coffee shop baru, Djule (berarti “Halo” dalam bahasa Nepal) di Jakarta Selatan, tempat budaya specialty coffee lahir, dan Markeeze (Markas) di mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat.
Business Lounge Journal/VMN/BLJ