(Business Lounge Journal – News and Insight) ECA International, sebuah lembaga konsultan internasional yang menangani ketenagakerjaan dan berbasis diLondon mengeluarkan daftar 20 kota Asia-Pasifik yang paling mahal bagi ekspatriat. Salah satunya adalah Port Moresby yang menduduki peringkat ke-9 setelah sebelumnya menduduki peringkat ke-12 pada tahun lalu. Sedangkan secara global, ibu kota Papua Nugini ini menduduki peringkat ke-23. Demikian mahalkah tinggal di Port Moresby?
Jika dikonversikan ke dalam mata uang rupiah, maka 1 Papua New Guinea Kina (PGK – atau biasa ditulis dengan K) sama dengan Rp4,669. Bila di bandingkan dengan nilai tukar mata uang negara lainnya maka yang memiliki nilai yang hampir sama adalah dengan nilai tukar mata uang Turki.
Lalu bagaimanakah hidup di Port Moresby dapat begitu mahal?
Rebecca, seorang ekspatriat yang tinggal di Port Moresby sejak tahun 2011 menuliskan pada blog-nya bahwa harga yang dapat Anda temukan di sana tidak sama dengan kebanyakan standar harga yang ada pada negara-negara berkembang. Pada sekitar 2 tahun yang lalu, ia menuliskan bagaimana beberapa produk memiliki harga yang lebih tinggi misalnya saja:
– Roti (merek Boroko World Food, roti 680g): K5.65 (sekitar Rp26,383) – dengan kurs saat ini.
– Susu segar (2 liter susu segar Pauls): K19.95 (sekitar Rp93,159).
– Long life milk: K3.95 (sekitar Rp18445) untuk satu liter karton – ini mungkin seperti susu UHT.
– Satu karton berisi 10 telur jumbo: K9 (sekitar Rp42,026)
– Yoghurt (yoghurt rendah lemak Vaalia, 900g): K23.41 (sekitar Rp109,316)
– Kertas toilet (Kleenex Cottonelle enam–pack): K11.95 (sekitar Rp55,802)
– Gula (merek Ramu, satu kilo): K5.30 (sekitar Rp24,749)
– Tepung (polos, merek Flame, satu kilo): K4.74 (sekitar Rp22,134)
– Pisang (lokal): K6.95 (sekitar Rp32,453)
– Apel (pak 8 diimpor): K9.84 (sekitar Rp45,949)
– Jamur (kancing): K48.45 (sekitar Rp226,243) per kilo (jamur cokelat Swiss sekitar K70 kilo atau sekitar Rp326,874)
– Stroberi (punnet): K17.99 (sekitar Rp84,006)
– Es krim (Cadbury dua liter Crunchie es krim): K22.27 (sekitar Rp103,992)
– Fillet dada ayam: K41.46 per kilo (sekitar Rp193,603)
Harga di atas memang harga sekitar 2 tahun yang lalu, namun Anda dapat membayangkan bagaimana harga tersebut dapat saja bertambah mahal pada saat ini.Untuk fillet dada ayam, Anda perlu membayar sekitar 3 kali lipat dibandingkan harga yang dapat Anda peroleh di tempat penjualan daging ayam di sini. Apakah yang menjadi kendala sehingga harga dapat begitu mahal? Terutama untuk buah-buahan dan sayur-sayuran? Infrastruktur yang kurang mendukung untuk membawa produk-produk masuk ke Port Moresby. Namun kadang-kadang ada juga orang-orang pedesaan di sekitar Port Moresby yang datang dan menjual hasil pertanian mereka di jalan-jalan dengan harga yang jauh lebih murah.
Sedangkan numbeo memberikan perbandingan harga untuk makanan dan Anda membutuhkan biaya 2-3 kali lipat untuk dapat tinggal di Port Moresby. Bahkan untuk 0.33 liter air mineral Anda perlu membayar hingga Rp34,382.
Demikian juga untuk harga transportasi. Jika Anda memutuskan untuk naik Taxi maka bersiaplah untuk membayar Rp23,763 per km. Namun jika Anda membeli satu potong celana jeans Levis 501, maka Anda akan dapat memperoleh dengan harga yang lebih murah di Port Moresby, demikian menurut Numbeo.
Bagaimana dengan penyewaan apartment? Lebih mahal hingga 4 kali lipat.
Lalu, apakah bekerja di Port Moresby akan menghasilkan pendapatan yang lebih. Menurut salaryexplorer, seorang customer service atau call center memiliki pendapatan sekitar K2,292 atau sekitar Rp10,7 juta. Jika dibandingkan dengan seorang CS di Jakarta tentu jauh berbeda (2-3 kali lipat lebih besar di Port Moresby). Sesuai dengan biaya hidup di sana.
citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : wikipedia