(Business Lounge Journal – News) Masalah perubahan iklim memang menjadi topik hangat yang terus dibicarakan. Tidak hanya PBB yang akan melakukan KTT di Paris dan 78 pemimpin perusahaan dunia (baca: Surat Terbuka dari 78 Pemimpin Perusahaan Dunia), tetapi hal ini juga menarik perhatian para milyarder seperti Bill Gates.
Tepat sehari sebelum dimulainya pembicaraan iklim yang diselenggarakan oleh PBB di Paris, Bill Gates mengumumkan Breakthrough Energy Coalition yang dilakukan oleh lebih dari 20 milyarder yang telah setuju untuk berinvestasi di energi bersih yang inovatif. “Tujuan utama kami dengan koalisi ini adalah untuk mempercepat kemajuan energi bersih untuk mendatangkan keuntungan,” demikian dikatakan Gates dalam sebuah posting pada website-nya.
Gates dan pemimpin dunia juga akan mengumumkan sebuah inisiatif yang disebut Misi Inovasi, yang digambarkan Gates sebagai “komitmen lebih dari sepuluh negara untuk berinvestasi lebih banyak dalam penelitian tentang energi bersih.” Sejumlah 20 negara termasuk Amerika Serikat, Brazil, Tiongkok, Jepang, Jerman, Prancis, Arab Saudi, Korea Selatan dan beberapa lainnya berjanji untuk melipatgandakan investasi pemerintah dalam inovasi energi bersih dan transparan tentang penelitian energi dan pengembangan usaha yang bersih.
Bill Gates telah berinvestasi pada energi bersih sejak waktu yang lalu, tapi ini adalah pernyataan yang paling umum untuk saat ini. Dia bergabung dalam Breakthrough Energy Coalition oleh beberapa milyarder yang telah blak-blakan dan berkomitmen untuk membersihkan energi, termasuk mantan manajer hedge fund Tom Steyer dan kapitalis ventura Vinod Khosla, serta John Doerr; mereka semua tinggal di California. Koalisi ini juga termasuk anggota yang tidak terkait erat dengan energi bersih, seperti termasuk pemilik semen titan Nigeria Aliko Dangote (yang juga orang terkaya Afrika), pengusaha India Mukesh Ambani, dan maestro e-commerce Tiongkok Jack Ma, CEO Alibaba.
Anggota terkemuka lainnya dari koalisi ini termasuk pendiri dan CEO Amazon.com Jeff Bezos, mantan manajer hedge fund John Arnold, pendiri Salesforce.com Marc Benioff, CEO Facebook Mark Zuckerberg, pendiri LinkedIn Reid Hoffman, investor George Soros, CEO HP Meg Whitman, investor Saudi Arabia Pangeran Alwaleed bin Talal, pendiri Virgin Group Richard Branson, dan investor telekomunikasi Jepang Masayoshi Son.
Prinsip operasi dari koalisi ini adalah bahwa “dunia membutuhkan banyak energi tersedia yang handal, terjangkau, dan tidak menghasilkan karbon,” demikian menurut situs koalisi. “Satu-satunya cara untuk mencapai tujuan itu adalah dengan mengembangkan alat-alat baru untuk daya dunia.” Koalisi ini bekerja sama dengan negara-negara yang telah sepakat untuk inisiatif Misi Inovasi.
Gates dan anggota koalisi lainnya menyatakan dengan sangat jelas adanya kebutuhan untuk energi yang bersih dan yang terjangkau yang saat ini tidak terpenuhi. “Urgensi perubahan iklim dan kebutuhan energi pada bagian termiskin di dunia memerlukan program global yang agresif untuk inovasi energi dengan nol-emisi,” demikian dikatakan mereka pada situs Breakthrough Energy Coalition. “Sebuah model baru yang akan menjadi kemitraan publik-swasta antara pemerintah, lembaga penelitian, dan investor.”
Koalisi menekankan bahwa penelitian yang didanai pemerintah telah berhasil pada masa lalu seperti ruang angkasa, pertahanan, teknologi, dan penelitian medis. Tapi ada rintangan untuk mencapai tingkat keberhasilan yang sama dengan energi bersih, koalisi menunjukkan: “tingkat pendanaan pemerintah saat ini untuk energi bersih hanya cukup untuk memenuhi tantangan di depan kita.”
Situs Breakthrough Energy Coalition tidak menyatakan jumlah dana yang akan dikeluarkan investor swasta sesuai komitmen baru mereka, maupun jangka waktu rencana investasi mereka. Namun mereka telah menyatakan bahwa mereka akan berinvestasi awal, berinvestasi secara luas, berinvestasi dengan bijak, berinvestasi berani dan berinvestasi bersama-sama.
citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : breakthroughenergycoalition