Kanawa Coffee & Munch Senopati Jakarta

(Business Lounge – Fine Culinary) Sudah lama sejak pembukaan restoran baru terakhir di Senopati, jika Anda perhatikan, hampir semua restoran dan kafe yang dibuka di lingkungan itu dilengkapi dengan kesamaan seperti pada interior yang dirancang dengan baik dengan suasana yang memberi kesan besar dan megah, serta ramai diperbincangkan di media sosial. Biasanya ketika datang ke tempat yang baru dibuka di Senopati, kita akan mendengar berita tentang mereka bahkan jauh sebelum mereka dibuka. Tetapi restoran yang satu ini begitu tenang dan terlihat rendah hati agak brbeda dengan tempat makan di Senopati lainnya.
Saya sengaja melewati Kanawa ketika saya mengemudi ke suatu tempat yang terletak persis di samping mereka. Tetapi ketika melintasi Kanawa, kami berubah rencana.
Biasanya saya akan bisa langsung merasakan jika suatu tempat layak untuk dikunjungi kedua kali atau tidak, tapi jujur ​​dengan Kanawa, saya tidak bisa langsung mengatakannya.
Untuk mural di dinding mereka, saya pikir mereka mencoba untuk menjelaskan tentang bagaimana proses pembuatan bir dan kopi bagaimana kopi mempengaruhi kerja otak seperti yang saya lihat di lukisan besar yang nampak seperti otak.
Function room can be rented for working space. 
 Alasan mengapa mereka bernama Kanawa coffee & cunch adalah karena mereka tidak hanya melayani kopi, saya melihat beberapa menu sarapan dan makan siang bersama dengan menu beberapa pilihan kue.
Caramel Latte (37k)
Seperti yang Anda pembaca setia tahu, saya tidak minum kopi. 
Carrot Cake (30k) and Banana Bread (28k)
Keduanya disajikan dalam tampilan sederhana. Carrot cake enak dengan krim keju dengan kenari atas dan kenari cincang di dalamnya. Adapun roti pisang, saya selalu memiliki untuk roti pisang yang disajikan dengan kacang cincang, beberapa tukang roti akan menempatkan kismis atau bahkan chocolate chips. Versi mereka polos, dan itu baik-baik saja sebagai roti pisang asli.
Seared Beef (95k)
Saya menyukai daging sapi yang wangi. Ini bukan hal yang umum untuk menemukan steak yang disajikan dalam sebuah kedai kopi, apalagi salah satu yang baik tapi sayau benar-benar menyukai daging sapi mereka. Dagingnya mengejutkan sangat lembut dan lembab. Dibumbui dengan rosemary dan sage, daging sapi diiris dan disajikan di atas mashes potato yang dimasak dengan baik. Saya selalu suka kentang tumbuk yang kental bukannya halus, dan sajian mereka adalah kental tapi tidak berbutir.
Jika mereka benar-benar dapat menjaga konsistensi, hidangan ini bisa dengan mudah menjadi menu terkuat mereka meskipun rasanya sedikit aneh sebab hidangan itu dapat ditemukan di kedai kopi.
Ivy – Expert Culinary & Travel
only1ivy.blogspot.com
Editor: Ruth Berliana
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x