(Business Lounge – Manage Your Finance) Dalam berinvestasi, salah satu aspek yang tidak dapat diabaikan adalah portofolio. Jika Anda ingin berinvestasi baik itu dalam bentuk saham, emas, properti, obligasi, atau reksadana, tentu ingin mendapatkan return yang maksimal. Untuk mendapatkan hal itu, Anda perlu memahami portofolio, karena inilah yang akan menentukan tingkat return yang akan Anda peroleh.
Apa itu Portfolio?
Portofolio secara sederhana bisa disebut kumpulan aset investasi. Aset tersebut beragam. Sebagai contoh Anda ingin investasi pada portofolio properti, maka Anda harus memikirkan pilihan jenis property apa yang akan dipilih, mulai dari rumah, apartemen, atau tanah. Kemudian perlu dirinci lagi portofolio yang memberikan return imbal hasil tertinggi. Hal ini akan sangat dipengaruhi oleh lokasi, tingkat hunian, dan kemudahan menjual (likuiditas).
Begitu halnya jika Anda ingin berinvestasi saham atau emas, Anda harus mempelajari dan memeriksa dulu profil investasi masing-masing. Nah, untuk mendapat keuntungan maksimal, diperlukan manajemen portofolio, yakni cara mengelola kumpulan aset untuk mencapai tujuan investasi.
Manajemen Portfolio untuk Maksimalkan Return
Dalam berinvestasi ada 3 faktor utama yang perlu diperhatikan untuk menentukan portfolio investasi yaitu yang disebut dengan COR, yakni Capital (modal), Objective (obyektif), dan Risk (risiko).
1. Capital atau modal.
Bagi Anda yang memiliki modal tidak terlalu besar sebaiknya digunakan untuk investasi, bukan untuk trading karena kurang likuid. Modal kecil juga membuat pemilihan jenis investasi terbatas dan perlu memperhitungkan biaya trading karena otomatis fee akan lebih besar. Jadi faktor modal sangat berpengaruh dalam pemilihan atau pembelian bentuk investasi.
2. Objective atau tujuan.
Apa tujuan Anda berinvestasi? Kalau tujuannya untuk tabungan sekolah anak atau untuk dana pensiun, maka investasi tahunan dengan metode menabung atau deposito cocok bagi Anda. Tujuan investasi jangka pendek apabila Anda ingin memanfaatkan kelebihan cash flow untuk sementara waktu, atau untuk memperoleh tambahan dana.
Karakteristik investasi jangka pendek antara lain: dapat segera diperjualbelikan atau dicairkan dengan segera. Investasi tersebut ditujukan dalam rangka manajemen kas akan diual apabila timbul kebutuhan kas. Investasi tersebut berisiko rendah. Salah satu contoh adalah dalam bentuk saham. Saham dapat menjadi investasi jangka pendek maupun panjang.
3. Risk Profile atau profil resiko.
Seperti kita ketahui, saham adalah investasi yang cukup beresiko apa lagi jika tidak disertai data dan pengetahuan yang lengkap dan benar tentang saham. Poin utama dalam profil risiko adalah berapa besar komitmen Anda untuk meminimalkan resiko. Profil risiko sangat berhubungan dengan karakteristik investor, apakah dia tipe konservatif, moderat, atau agresif.
Investor konservatif cenderung menghindari risiko dengan mencari sesuatu yang aman. Biasanya tipe investor ini adalah para pensiunan yang hanya ingin mendapatkan penghasilan tambahan. Investor konservatif biasanya memilih jenis investasi dengan fundamental bagus dan menyimpan dalam jangka panjang. Para investor konservatif tidak terlalu suka dengan fluktuasi.
Sementara investor moderat yaitu investor yang memiliki tingkat toleransi resiko lebih tinggi, asalkan imbal hasilnya sepadan. Tipe investor moderat memiliki kemampuan menanggung resiko sedang, namun ekspektasi imbal hasil lebih besar dari deposito misalnya (10 persen-20 persen per tahun).
Adapun investor agresif cenderung aktif melakukan spekulasi. Biasanya banyak ditemui pada investasi saham.
Kadangkala yang terjadi adalah investor ingin mendapatkan untung besar tapi tidak mau membatasi resiko. Padahal dalam investasi berlaku prinsip High Risk High Return. Investasi yang menawarkan imbal hasil tinggi, tentu memiliki risiko yang tinggi juga.
Semakin teredukasi dan semakin banyak pengalaman investor, semakin terlatih dan berani menghadapi risiko. Risiko akan mengecil dalam artian lebih bisa mengatasinya. Jadi, apabila Anda seorang pemula, sebaiknya memulai investasi untuk jangka waktu yang panjang.
Emy Trimahanani/VMN/BL/Managing Partner for Wealth Management Vibiz Consulting