(Business Lounge – Global News) Toshiba Corp, konglomerat elektronik yang telah berusia 140 tahun telah menguasai bisnis dalam segala hal mulai dari instalasi jaringan listrik hingga memasok bagian-bagian iPhone, telah terlibat dalam skandal akuntansi sejak Mei. CEO perusahaan telah mengumumkan pengunduran dirinya pada Selasa (21/7), dan dua CEO sebelumnya yang telah mempertahankan perusahaan juga mengundurkan diri dari posisinya yang sekarang. Inilah yang perlu Anda ketahui tentang gejolak keuangan Toshiba sejauh ini.
1. Keuntungan yang dilebih-lebihkan yaitu lebih dari USD 1 miliar atau sekitar IDR 13 triliun
Masalah akuntansi Toshiba terutama berasal dari karyawan perusahaan yang mengecilkan biaya pada proyek jangka panjang, menurut investigasi oleh mantan jaksa tinggi di Jepang. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk melebih-lebihkan laba operasi setidaknya ¥ 151,8 miliar ($ 1,2 milyar) antara tahun 2008 dan 2014, demikian yang ditemukan dalam penyelidikan. Hal ini juga merupakan masalah yang dikutip secara tidak tepat.
2. Dua mantan CEO juga disalahkan
Laporan itu mengatakan bahwa CEO Toshiba menempatkan tekanan kuat pada bawahan untuk memenuhi target penjualan setelah resesi global tahun 2008. Dikatakan tekanan sering datang tepat sebelum akhir dari seperempat atau tahun fiskal, yang mungkin telah mendorong karyawan tertentu untuk menunda kerugian atau mendorong penjualan pada data akuntansi. Mantan CEO yang bernama Atsutoshi Nishida (2005-2009), sekarang sebagai penasihat, dan Norio Sasaki (2009-2013), sekarang sebagai wakil ketua.
Nishida, yang berasal dari divisi komputer pribadi, dan Sasaki, yang bekerja dalam bisnis listrik, juga dikenal sebagai saingan yang tidak menyukai satu sama lain. Keduanya mengundurkan diri jabatannya saat ini efektif Selasa (21/7).
3. Pelelangan rumah dan pembersihan sedang berlangsung.
Toshiba mengatakan pada Selasa (21/7) bahwa delapan dari 16 anggota dewan saat ini sebagai direksi yang mengundurkan diri. Dikatakan pengunduran diri tambahan yang mungkin ada akan terjadi pada akhir bulan ini, berarti lebih dari setengah dewan akan hilang. Empat dari 16 direksi berasal dari luar perusahaan, proporsi yang kemungkinan akan meningkat.
4. Tata kelola perusahaan mendapatkan perhatian lebih di Jepang.
Perdana Menteri Shinzo Abe telah membuat perubahan dalam tata kelola perusahaan sebagai tema kunci dalam usahanya untuk menghidupkan kembali perekonomian Jepang. Ia berharap perubahan ini akan menarik lebih banyak investor luar. Bulan lalu, aturan baru diberlakukan yang diperlukan perusahaan publik di Jepang untuk memiliki minimal dua direktur independen di luar di dewan.
Toshiba telah sering dibandingkan dengan saingannya Hitachi, yang menggunakan resesi global untuk menata kembali struktur bisnis dan telah menunjukkan pertumbuhan laba yang kuat. Kapitalisasi pasar Hitachi pada hari Selasa, bernilai ¥ 3,75 triliun, lebih dari dua kali Toshiba yang senilai ¥ 1,6 triliun.
5. Ini belum berakhir
Toshiba belum merilis laba untuk tahun fiskal 2014, yang biasanya diumumkan perusahaan Jepang pada pertengahan Mei. Perusahaan juga akan melakukan pertemuan pemegang saham pada bulan September untuk menyetujui sebuah dewan baru.
nancy/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : youtube