(Business Lounge – Global News) Para pemimpin zona Eropa akhirnya telah mencapai kesepakatan atas proposal bailout Yunani yang ketiga setelah berlangsungnya pembicaraan marathon di Brussels. Ketua Uni Eropa Donald Tusk mengatakan bahwa para pemimpin “secara prinsip” telah sepakat atas negosiasi yang terjadi untuk bailout, dengan kata lain para pemimpin telah bersepakat untuk melanjutkan dukungannya kepada Yunani.
Perdana Menteri Alexis Tsipras mengatakan bahwa setelah “pertempuran yang sulit”, Yunani telah mengamankan apa yang disebutnya dengan “growth package” sebesar € 86 miliar atau setara dengan 1,118 triliun rupiah selama 3 tahun, dan berhasil memperoleh restrukturisasi utang. Yunani sekarang harus mencapai kesepakatan untuk melewati reformasi yang dituntut oleh zona Eropa mulai Rabu (15/7). Hal ini banyak menuai protes sebab dinilai bahwa persyaratan yang diberikan oleh pemberi pinjaman internasional yang dipimpin oleh Jerman dapat menempatkan lebih banyak tekanan pada Perdana Menteri sayap kiri Alexis Tsipras. Di sisi lain, jika pertemuan puncak ini gagal, maka dapat dipastikan perbankan Yunani berada di ambang keruntuhan dan Yunani harus segera mencetak mata uangnya sendiri.
No Grexit
Yunani tidak akan keluar dari zona Eropa demikianlah yang sudah dipastikan oleh Kepala Komisi Eropa, Jean-Claude Juncker, untuk meredam meluasnya kekuatiran bahwa jika tidak adanya kesepakatan, maka Yunani harus meninggalkan zona Eropa. Demikian juga pendapat Tsipras yang mengatakan bahwa adanya kemungkinan Yunani keluar dari zona Eropa hanyalah kemungkinan di masa lalu.
Lagi menurut Juncker bahwa dalam kompromi ini, tidak ada pemenang dan tidak ada yang kalah, “Saya tidak berpikir orang-orang Yunani telah dipermalukan, atau bahwa orang Eropa lainnya telah kehilangan muka. Ini adalah pengaturan khas Eropa,” demikian seperti dilansir oleh Reuters.
“Kesepakatan itu sulit tapi kami menghindari untuk adanya pemindahan aset negara ke luar negeri,” demikian dikatakan Tsipras yang sedang berjuang untuk menghindari runtuhnya sistem perbankan. Jeroen Dijsselbloem, kepala kelompok menteri keuangan zona Eropa, mengatakan bahwa perjanjian tersebut termasuk dana € 50 miliar yang akan memprivatisasi atau mengelola aset Yunani. Dengan € 25 miliar akan digunakan untuk rekapitalisasi bank-bank Yunani. Bank Yunani telah ditutup selama dua minggu, dengan penarikan di mesin ATM terbatas € 60 per hari. Ekonomi Yunani telah ada di dalam tekanan yang semakin meningkat, dengan beberapa usaha terpaksa ditutup sedangkan banyak pebisnis lainnya sedang berjuang untuk membayar pemasok.
Kesepakatan yang Sulit
Menteri keuangan zona Eropa mengadakan pertemuan pada hari Senin (13/7) untuk membahas ketersediaan “bridge financing” yang akan menutupi kebutuhan jangka pendek Yunani. Parlemen di beberapa negara zona Eropa harus menyetujui setiap bailout baru. Baik Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Prancis Francois Hollande telah membantu terjadinya kesepakatan pemberian dan bantuan ini demi “menjaga integritas dan solidaritas”.
Para pemimpin zona Eropa telah bertemu di Brussels selama 17 jam, dengan pembicaraan terus berlanjut sampai malam. Selama pembicaraan, muncul laporan bahwa Yunani telah menyetujui peranan yang diusulkan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) dalam program baru ini.
Namun walaupun sudah ada kesepakatan tetapi masih ada beberapa tahapan perbincangan yang harus disepakati bersama dalam beberapa pertemuan ke depan.
citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : Antara

