Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras memberikan pidato kenegaraan dalam foto yang disiarkan kantor perdana menteri di Athena, Rabu (1/7). Tsipras menghimbau rakyat Yunani untuk menolak kesepakatan dana talangan internasional, menghancurkan harapan apapun untuk memperbaiki hubungan dengan Uni Eropa sebelum referendum hari Minggu esok yang menjadi penentu masa depan Yunani. ANTARA FOTO/REUTERS/Andrea Bonetti/Greek Prime Minister's Office/Handout via Reuters.

Yunani Butuh Tambahan 650 Triliun Rupiah Untuk Dapat Stabil

(Business Lounge – Global News) Pada Kamis (2/7), Badan Dana Moneter Internasional (IMF), menyampaikan peringatan keras kepada Yunani sehubungan dengan hutangnya yang semakin membesar. Sementara Yunani sedang bersiap untuk menghadapi referendum untuk menentukan apakah negara ini akan menerima dana bantuan dari Eropa atau tidak.

Yunani memang telah gagal untuk membayar hutangnya sementara untuk tiga tahun ke depan, Yunani membutuhkan dana tambahan sebesar  € 50 miliar atau setara dengan 650 triliun rupiah, termasuk € 36 miliar dari Eropa untuk tetap dapat bertahan. Yunani memang membutuhkan bantuan yang significant untuk menyelamatkan negaranya. Tetapi tidak begitu saja Eropa menawarkan dana bantuannya, Eropa mengajukan persyaratan untuk Yunani dapat mengadakan reformasi atas perekonomiannya. Persyaratan ini serta merta menuai penolakan dari Perdana Menteri Alexis Tsipras yang menganggap bahwa hal ini adalah tindakan “pemerasan” dari kreditur Uni Eropa dan IMF.

Sementara untuk jumlah hutang yang dimiliki Yunani, sampai hari ini Jerman adalah penyandang dana terbesar, yaitu sebesar € 68.2 miliar atau setara dengan 886 triliun rupiah, sedangkan Prancis telah meminjamkan € 43.8 miliar atau setara dengan 569 triliun rupiah, dan Spanyol yang telah meminjamkan € 25 miliar atau setara dengan 325 triliun rupiah. Masih ada juga dana pinjaman IMF (€ 21,4 miliar), ECB (€ 18,1 miliar), Belanda (€ 13,4 miliar), juga negara-negara lain dalam jumlah yang lebih kecil.

Untuk menjaga pergerakan uang di Yunani, pemerintah pun menutup bank-bank selama empat hari pada minggu ini dan memberlakukan pembatasan ketat pada jumlah penarikan uang dari ATM setiap harinya.

Namun pada hari Minggu ini (5/7) keputusan akan sepenuhnya berada pada tangan rakyat Yunani untuk memutuskan apakah mereka akan menerima dana bantuan dari Eropa atau tidak dan mencari jalan keluarnya sendiri. Sedangkan menurut IMF, apa pun hasil referendum nantinya, Yunani tetap berada pada masalah yang besar.

Beberapa pemimpin negara lain sebenarnya memiliki kekuatiran bilamana keputusan Yunani telah bulat untuk menolak dana bantuan Eropa sebab hal ini dapat menyebabkan Yunani meninggalkan Zona Eropa. Salah satunya pernyataan kekuatiran dari Perdana Menteri Perancis Manuel Valls.

Namun bila rakyat Yunani memilih menerima dana bantuan Eropa, hal ini jelas akan berdampak pada popularitas Tsipras. Baik Tsipras maupun menteri keuangan Yunani, Yanis Varoufakis telah memberikan isyarat untuk berhenti. Namun Tsipras dan menteri keuangan Yunani, Yanis Varoufakis sangat yakin bahwa jika hasil referendum ini menolak dana bantuan Eropa maka hal ini akan dapat menjadi alat untuk dapat bernegosiasi dengan persyaratan yang lebih baik, termasuk penghapusan utang.

“Saya percaya bahwa masalah ini tidak akan bertahan lama,” demikian dikatakan Tsipras, pada Kamis (2/7) sehubungan dengan penutupan bank. “Bank-bank akan terbuka bila ada kesepakatan,” demikian dikatakannya dalam sebuah wawancara televisi, memprediksi bahwa hal itu akan terjadi dalam waktu 48 jam dari referendum. Sejak Tsipras memerintah, ia memang telah berjanji untuk melindungi rakyat dari kemiskinan dan penghematan luar biasa. Termasuk para pensiunan yang hidup dari dana pensiunan. Dengan pengangguran lebih dari 25 persen, dan pengangguran kaum muda lebih dari 50 persen, maka dana pensiunan bagi banyak orang menjadi satu-satunya sumber pendapatan bagi keluarga.

Sebenarnya menurut satu-satunya survei yang diadakan, kecenderungan suara memilih menolak dana bantuan cukup tinggi, namun ketika pemerintah mengumumkan hendak menutup bank, suara itu pun langsung anjok. Ditambah lagi antrian panjang para pensiunan untuk dapat mengambil dana pensiunnya. Situasi ditutupnya bank, pembatasan penarikan dana tunai di ATM, dan antrian panjang menciptakan suatu suasana krisis bagi rakyat Yunani, sehingga hal ini dapat membuat rakyat memilih untuk menerima bantuan daripada berada dalam kesulitan seperti ini.

Namun apakah jawabannya ‘ya’ atau ‘tidak’ rakyat Yunanilah yang akan memutuskannya dalam referendum pada Minggu (2/7).

citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : Antara

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x