“The Shoe That Grows” – Lahir dari Ide Sederhana

(Business Lounge – Business Insight) Kenton Lee seorang pekerja sosial asal Amerika Serikat menciptakan sepatu yang dapat disesuaikan dengan ukuran kaki anak. Ide untuk menciptakan sepatu ini didapatkan ketika ia bekerja di sebuah panti asuhan di Nairobi, Kenya. Suatu kali ia berjalan bersama dengan sekelompok anak dari panti asuhan ini, ia menemukan bahwa sebagian besar dari anak-anak ini mengenakan sepatu yang nampak kekecilan, bahkan ada yang tidak mengenakan alas kaki. Dari sinilah muncul ide untuk menciptakan sebuah sepatu yang dapat disesuaikan dengan ukuran kaki anak-anak ketika mereka bertumbuh besar, dengan begitu maka anak-anak ini akan dapat terus mengenakan sepatu yang sesuai dengan ukuran kaki mereka, untuk jangka waktu yang lebih lama.

Menurut organisasi ini, ada lebih dari 300 juta anak-anak yang tidak memiliki sepatu dan tidak terhitung banyaknya anak-anaknya yang mengenakan sepatu yang tidak sesuai dengan ukuran kakinya, dikarenakan problem kemiskinan yang membuat mereka tidak sanggup membeli sepatu yang baru. Meskipun ada pihak-pihak yang memberikan donasi sepatu kepada anak-anak tak mampu, tetapi permasalahan yang muncul adalah sepatu hasil sumbangan ini pemakaiannya hanya dalam waktu beberapa bulan dikarenakan ukuran kaki anak-anak yang cepat berubah pada masa pertumbuhan. Anak-anak yang tidak memakai sepatu akan meningkatkan resiko terkena cedera dan juga infeksi parasit yang masuk melalui kaki.

Sepatu yang diberi nama “The Shoe That Grows” ini  bentuknya seperti sepatu sandal dengan model tali di bagian depan yang dapat disesuaikan dengan ukuran kaki anak setiap kali anak bertumbuh menjadi lebih besar. Terbuat dari sol karet yang cukup keras untuk melindungi kaki pemakai dan bahan kulit yang lembut pada bagian atas sepatu. Di bagian belakang sepatu, terdapat gesper yang juga dapat disesuaikan dengan ukuran kaki penggunanya. Di sisi samping kanan dan kirinya, juga dapat disesuaikan. Menurut penciptanya Lee, sepatu itu dirancang untuk bisa tumbuh dalam lima ukuran, dan diprediksi dapat digunakan selama lima tahun ke depan. Sepatu ini juga dinyatakan awet, mudah digunakan dan mudah dibersihkan. Sepatu ini tersedia dalam dua ukuran, small untuk anak-anak usia TK sampai kelas 4 SD, dan ukuran Large untuk usia kelas 5 SD sampai 3 SMP.

The Shoe That Grows

Desain sepatu ini sudah melalui proses hak paten, dan sekarang Lee bekerja sama dengan sukarela untuk mendistribusikan sepatu-sepatu tersebut untuk seluruh panti asuhan di Afrika. Adapun harga sepasang sepatu ini adalah sebesar 20 poundsterling, sekitar Rp385 ribu. Bila membeli dalam jumlah besar misalnya 100 pasang, akan mendapat harga lebih murah menjadi 8 poundsterling atau sekitar Rp154 ribu.

Melalui penemuan Lee ini, kita belajar bahwa sering kali sebuah ide lahir dari hal-hal sederhana, seperti ide sepatu ini yang lahir dari niat untuk membantu kesulitan orang banyak. Lee berharap sepatu ciptaaannya ini setidaknya bisa memberikan sedikit kebahagiaan bagi anak-anak ini di tengah penderitaan mereka akibat perang dan kelaparan yang terjadi.

Rebecca Hayati/VMN/BL/Managing Partner E-Commerce
Editor: Ruth Berliana

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x