(Business Lounge – Automotive) Bos Nissan ingin merealisasikan mobil self-driving di jalan-jalan Jepang pada tahun depan demikian dilansir oleh Japan Today. Ia juga mengatakan bahwa mereka akan dapat menavigasi lingkungan perkotaan yang sibuk pada tahun 2020.
Carlos Ghosn, CEO Nissan, mengatakan bahwa memang terdapat tantangan teknologi dan hukum yang tangguh, tetapi bahwa terdapat arah untuk apa yang dicita-citakannya.
“Akan ada produk Nissan di Jepang, yang akan self-driving,” katanya kepada wartawan pada Kamis (2/4) di New York International Auto Show. “Jelas ketika Anda memiliki teknologi semacam ini, Anda ingin juga pasar Jepang untuk menikmatinya sesegera mungkin.”
Lima tahun terikat dengan NASA pada teknologi akan membawa pada mobil yang dapat berjalan tanpa pengemudi pada Desember 2016. Pada 2018, model ini ditargetkan harus memiliki kemampuan untuk menghindari bahaya dan untuk berpindah jalur, dan pada tahun 2020, kendaraan ini harus mampu secara mandiri bermanuver melalui jalan kota penuh sesak.
“Ini akan terjadi langkah demi langkah, karena kita perlu memastikan bahwa regulator di negara-negara yang berbeda merasa nyaman,” kata Ghosn, menurut Kyodo News. “Untuk membujuk regulator bahwa Anda dapat tidak mengemudikan mobil atau Anda tidak lagi perlu memperhatikan jalan, akan dapat menimbulkan banyak demonstrasi.”
Nissan, produsen mobil terbesar kedua di Jepang, juga melihat kesempatan untuk bekerja dengan rival domestiknya, Toyota dan Honda pada teknologi ini.
Laporan pada bulan Februari mengatakan ketiganya berencana untuk bekerjasama dengan raksasa elektronik dan pemerintah dalam upaya untuk mendorong negara ke dalam jajaran depan mobil self-driving.
Langkah ini merupakan bagian dari inisiatif pemerintah untuk mendukung industri dalam negeri karena persaingan di lapangan secara global, terlihat dari Google yang menguji mobil sendiri dan Apple yang juga dilaporkan akan bekerja pada kendaraan tersebut.
Pemerintah Jepang telah membentuk sebuah panel untuk melihat masalah hukum seputar self-driving, yang berdasarkan undang-undang saat ini tidak diperbolehkan di jalan umum. Salah satu faktor utama adalah dari sisi siapa yang akan bertanggung jawab dalam hal kecelakaan ketika mobil self-driving berjalan sendiri.
Para pendukung mobil self-driving mengatakan mereka bisa membantu mengurangi jumlah kecelakaan di jalan karena mereka menghilangkan potensi kesalahan manusia. Lebih dari 4.000 orang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas di Jepang setiap tahun.
uthe/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana